BATAM TERKINI
DERETAN Fakta Kebakaran Tempat Kos di Batam, Api Berasal dari Plafon Kamar Penjual Petasan
Kebakaran itu membuat bangunan tersebut mengalami kerusakan parah dan api baru padam setelah 5 unit mobil pemadam kebakaran diterjunkan ke lokasi.
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Sebuah rumah kos 8 pintu di Kampung Melayu, Sei Panas Batam terbakar, Rabu (13/5/2020).
Kebakaran itu membuat bangunan tersebut mengalami kerusakan parah dan api baru padam setelah 5 unit mobil pemadam kebakaran diterjunkan ke lokasi.
Berikut ini deretan fakta kebakaran yang berhasil dihimpun TRIBUNBATAM.id
Rumah Kos 8 Pintu
Sebuah rumah kos dengan 8 pintu di blok 2 Nomor 31, Kampung Melayu, Sei Panas, Kota Batam terbakar, Rabu (13/5/2020) cukup besar.
Api Berasal dari Langit-langit Kamar
Seorang penghuni kos, Musnofa, mengaku, mulanya ia melihat api bersumber dari langit-langit kamarnya.
Mengetahui adanya kebakaran di tempat kediamannya, Musnofa berusaha memadamkan api dengan menyiram air ke atas langit-langit.
• SEMPAT Tarawih di Masjid dan Mushala, Simak Riwayat Perjalanan Pasien Positif Corona 46 di Batam
• JUMLAH Pasien Positif Covid-19 Klaster DD Bengkong Bertambah, Siswa SD Cucu Pasien Kasus 44
"Tapi makin saya siram, makin besar pula apinya," ungkap Musnofa dengan mata berkaca-kaca.
Sebelumnya, ia juga sempat melepaskan gas tabung dari selangnya, dan menaruhnya di luar kamar kos untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan.
Selain itu, pria yang berprofesi sebagai penjual petasan itu juga membuang beberapa petasan miliknya melalui pagar.
Musnofa tinggal di kos-kosan itu bersama sang istri dan satu orang anaknya yang masih bayi.
Istrinya tampak terpukul meratapi kondisi rumah dan kamar kosnya yang telah hangus dilalap api.
Diungsikan ke Balai Pertemuan Desa
Camat Batam Kota, Aditya Guntur Nugraha, beserta jajaran RT/RW sepakat untuk menggunakan Balai Pertemuan Desa sebagai lokasi pengungsian sementara korban kebakaran.
Setelah api padam, warga penghuni kos berupaya mengevakuasi barang-barang pribadi yang kondisinya masih layak, seperti beberapa helai pakaian, sepatu, hingga rak.
Barang-barang itu kemudian dibawa dengan bungkusan plastik hitam menuju Balai Pertemuan Desa, di mana warga sekitar tengah mendirikan pondasi tenda sebagai tempat mengungsi para korban.
Menurut Camat, pengadaan balai sebagai tempat pengungsian ini merupakan upaya bantuan pemenuhan sandang, pangan, papan, bagi para warga Kampung Melayu yang terkena musibah tersebut.
Alhasil, pada pukul 12:00 WIB, Balai Pertemuan telah dipenuhi oleh sekitar 12 orang warga korban kebakaran, termasuk pemilik rumah.
Upaya pengumpulan warga korban kebakaran ini bertujuan untuk mendata jumlah penghuni kos dan pemilik rumah yang terdampak dari peristiwa kemalangan ini.
Tak Sempat Selamatkan Dokumen
Sang pemilik kos, Bejo mengaku masih syok untuk diwawancarai.
Ia mengaku sedih, sebab tidak sempat menyelamatkan barang dan dokumen berharganya dari dalam rumah.
"Ketika lihat api, saya tak sempat memikirkan surat-surat berharga, langsung saya tarik tangan istri saya," ungkapnya penuh kesedihan.
Sebagian penghuni kos pun kehilangan benda dan surat-surat berharganya.
Hal penting lainnya, para penghuni kos serta pemilik rumah telah kehilangan tempat tinggal satu-satunya akibat dihanguskan si jago merah.
Rumah Rusak Berat
Kerusakan rumah akibat kebakaran cukup berat.
Kusen-kusen pintu dan jendela serta kayu atap tampak hangus terbakar.
Kerusakan yang paling berat terlihat dari bagian depan rumah, dan kamar kos nomor 01.
Terjunkan 5 Mobil Damkar
Guna memadamkan api, Pemadam Kebakaran yang diterjunkan dari Pemko Batam sebanyak 3 unit, sedangkan BP Batam menerjunkan 2 unit mobil pemadam.
Menurut personil Pemadam Kebakaran Pemko Batam, Sudirman, penyebab kebakaran hingga saat ini masih belum diketahui.
"Masih diusut oleh pihak Kepolisian," ujar Sudirman.
Meski pihak pemadam kebakaran telah pergi, pihak Bhabinkamtibnas yang mengamankan lokasi kebakaran masih berusaha menyiram area atap rumah dengan selang air, untuk menghindari titik api menyala kembali.
Camat Lakukan Pendataan Korban
Camat Batam Kota, Aditya Guntur Nugraha, beserta jajaran RT/RW, Bhabinkamtibnas, Pemadam Kebakaran dan pihak Dinas Sosial turut hadir di Balai Pertemuan untuk mendata para warga tersebut.
"Bapak ibu, silahkan mencatat data diri, serta kerugian-kerugian yang dialami dari kebakaran ini, kami akan tindak lanjuti mulai dari keperluan sandang dan pangan," ujar Aditya. (TRIBUNBATAM.id/Hening Sekar Utami/*)