VIRUS CORONA DI INGGRIS

Diludahi Seorang Pria di Inggris, Penjaga Tiket Kereta Api Meninggal Dunia Akibat Covid-19

Penjaga tiket kereta api dinyatakan meninggal dunia akibat Covid-19 setelah diludahi pria yang mengaku memiliki virus Corona di Inggris. Ini kisahnya.

ISTIMEWA
Gambar mikroskop elektron transmisi menunjukkan virus corona SARS-CoV-2, juga dikenal sebagai 2019-nCoV, virus Corona yang menyebabkan COVID-19. 

Johnson juga mengatakan beberapa tempat umum dapat dibuka lagi mulai 1 Juli, seraya memperingatkan pendatang yang baru mendarat di Inggris akan dikarantina.

AFP pada Minggu (10/5/2020) mengabarkan, pemerintah Inggris terus didesak untuk menjabarkan strateginya agar bisa mengakhiri lockdown.

Hingga Senin (11/5/2020) siang WIB, jumlah kasus Covid-19 di Inggris sebanyak 219.183 dengan 31.885 kematian menurut data dari Worldometers.

Jumlah korbannya adalah yang terbanyak kedua di dunia di bawah Amerika Serikat.

Akan tetapi kalaupun puncak wabah sudah dilewati, Johnson mengatakan akan "gila" menyia-nyiakan pengorbanan yang dilakukan masyarakat sejak lockdown.

PM yang belum lama ini sembuh dari Covid-19 tersebut mengungkapkan, pada Senin (11/5/2020) akan menguraikan "rencana bersyarat" di parlemen.

Skema ini akan berpusat di lima fase Level Peringatan Covid, serupa dengan sistem yang ada saat ini untuk ancaman keamanan. Fase terendah adalah 1, dan yang tertinggi 5.

Johnson mengatakan Inggris berada di level 4 sepanjang wabah, dan "langkah hati-hati" diperlukan untuk turun ke level 3.

Sebagai langkah pertama, pedoman baru ini sekali lagi mendesak orang bekerja dari rumah, menjaga jarak sosial, dan menghindari transportasi umum.

Boris Johnson juga mengemukakan akan ada beberapa pelonggaran pembatasan mulai Rabu (13/5/2020), seperti olahraga dan berjemur tanpa dibatasi, tetapi hanya di lingkungan perumahan.

"Pada langkah kedua, paling cepat 1 Juni setelah pertengahan tahun, kami percaya mungkin berada dalam posisi untuk membuka kembali toko secara bertahap dan menyekolahkan lagi murid SD secara bertahap, dimulai dengan kelas dasar (umur 4-5 tahun), tahun pertama (umur 5-6), dan tahun keenam (umur 10-11)," tambahnya.

Pada langkah ketiga, "Paling cepat Juli... kami berharap membuka kembali setidaknya beberapa industri perhotelan dan tempat-tempat umum lainnya, asalkan mereka aman dan menegakkan social distancing."

Johnson juga mengisyaratkan pembatasan dapat diterapkan kembali, termasuk secara lokal, jika ada lonjakan kasus.

"(Jika) kami telah melalui puncak, menuruni gunung sering kali lebih berbahaya."

Lewati Italia, Kasus Kematian Akibat Covid-19 di Inggris Tertinggi Kedua di Dunia

Sumber: Tribunnews
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved