VIRUS CORONA
Ketua RT Positif Covid-19, 28 Warganya Masuk PDP Corona, Satu Kampung Jadi Zona Merah
Petugas kesehatan beserta lurah sempat kuwalahan saat meminta agar pasien itu dirawat di rumah sakit untuk menjalani isolasi diri.
TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Seorang ketua RT di kawasan Tambora, Jakarta Barat dinyatakan positif Covid-19.
Ketua RT berinisial O sempat mengelak saat dirinya dinyatakan positif corona.
O yang juga sehari-hari menjadi imam di Masjid Baitul Muslimin Tambora mengaku dirinya hanya mengidap penyakit gejala tipes.
Petugas kesehatan beserta lurah sempat kuwalahan saat meminta agar pasien itu dirawat di rumah sakit untuk menjalani isolasi diri.
Camat Tambora, Bambang Sutama, mengatakan warga berinisial O itu dinyatakan positif corona setelah melakukan tes swab bersama anaknya.
"Pertama anaknya cek di Puskemas positif, kemudian orang tuanya ikut melakukan tes swab pada Jumat kemarin. Hasilnya dua-duanya positif Covid-19," ujar Bambang, dikutip dari YouTube Kompas TV, Kamis (14/5/2020).
• Imam Masjid Positif Covid-19, Puluhan Jemaah Dikarantina di Tengah PSBB Jakarta
• Presiden Jokowi: PSBB Tidak Dicabut, Sektor Usaha Berangsur Bisa Buka Kembali
"Nah malam itu masih memimpin Tarawih," ungkap Bambang.
Akibatnya, sebanyak 28 warga di Tambora, Jakarta Barat, berstatus orang dalam pemantauan (ODP), setelah kontak langsung dengan imam Tarawih yang ternyata positif virus corona.
"Jumat dinyatakan positif, Sabtunya itu lurah bersama tiga pilar membujuk warga untuk dirujuk di Wisma Atlet atau rumah sakit dia menolak."
"Dia menyampaikan, 'Saya tidak kena Covid tapi gejala tipes'," kata Bambang, Senin (11/5/2020).
Saat ini, O sudah dibawa ke RSUD Tarakan Jakarta dibantu TNI dan Polri.
28 Warga Jalani Karantina
Petugas menetapkan kampung RW 07 Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat berstatus zona merah menyusul tiga warganya positif Covid-19
Bambang menyebut, saat ini pihaknya telah menyemprot disinfektan ke wilayah RW 07.
"Kemarin lingkungannya sudah kita semprot, rumahnya pasien sudah kita semprot, Musala juga sudah kita semprot," ungkapnya, Senin.

Kini, 27 dari 28 warga tengah menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing sembari menunggu hasil tes keluar.
"Sementara Wakil RW punya sakit paru-paru sekarang dirawat di RS Pelni, mungkin dikategorikan PDP," kata Bambang.
Pasien Sempat Tak Mau Dibawa ke Rumah Sakit
Dikutip dari TribunJakarta.com, Bambang Sutama menyebut, O sebelumnya bersikeras tak mau dibawa ke rumah sakit.
Bahkan, O masih tak percaya dirinya terkena Covid-19 karena tak memiliki gejala apapun.
"Jumat dinyatakan positif, Sabtunya itu lurah bersama tiga pilar membujuk warga untuk dirujuk di Wisma Atlet atau rumah sakit dia menolak."
"Dia menyampaikan, 'Saya tidak kena Covid tapi gejala tipes'," kata Bambang, Senin (11/5/2020).
Selanjutnya, 28 warga Tambora yang terdiri dari 20 jamaah salat Tarawih dan 8 anggota keluarga, menjalani swab test di Puskesmas Tambora.
"Jadi saya mintanya swab bukan rapid lagi karena mereka sudah kontak dengan orang yang positif," terangnya.
Rencananya swab test tersebut akan dilakukan bertahap kepada warga lainnya di RW 07 atau yang pernah kontak fisik dengan O.

Pasien Tetap Beraktivitas
Dikutip dari TribunJakarta.com, setelah tahu cucunya positif Covid-19, O sebelumnya tetap beraktivitas seperti biasa.
Ia tetap pergi ke musala untuk salat berjamaah, lalu O sakit pada Jumat lalu.
Hasil swab O kemudian menunjukkan positif virus Corona.
Petugas kesehatan beserta lurah meminta agar pasien itu dirawat.
(Tribunnews.com/TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra/Wahyu)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Imam Tarawih di Tambora Sempat Tak Percaya Positif Corona & Menolak Dibawa ke RS: Saya Gejala Tipes