Kiki Tewas Gantung Diri, Niat ke Jakarta Mau Cari Uang, Malah Dihadapi Pandemi Corona

Warga Jalan Taman Asri, Cipadu, Larangan, Kota Tangerang digegerkan penemuan jasad pria yang membusuk, Sabtu (16/5/2020).

Editor: Eko Setiawan

TRIBUNBATAM.id, CIPADU - Niat Merantau ke Jakarta untuk merubah nasib, namun tiba di Jakarta Malah menjadi pengangguran.

Sebab saat pria ini tiba di Jakarta, Indonesia sendang terkena dampak Wabah Corona.

Warga Jalan Taman Asri, Cipadu, Larangan, Kota Tangerang digegerkan penemuan jasad pria yang membusuk, Sabtu (16/5/2020).

Jasad pria itu membusuk tergantung di plafon rumah kontrakan Jalan Taman Asri, RT 6 RW 8, Cipadu, Larangan.

Kondisi Jasad Pria itu sudah berwarna kehitaman.

Bagian leher terlilit kabel listrik berwarna putih dan masih terdapat stop kontak.

Diketahui, pria tersebut bernama Kiki Permadi (20) asal Pariaman, Sumatera Barat.

Kasubag Humas Polres Metro Tangerang Kota, Kompol Abdul Rachim memastikan belum ditemukan tanda-tanda penganiayaan pada tubuh Kiki.

"Korban tergantung di atas plafon dengan menggunakan kabel yang terikat lehernya," ujar Rachim saat dikonfirmasi TribunJakarta.com, Minggu (17/5/2020).

Niat Merantau untuk Kerja

Seorang pemuda ditemukan tewas, bahkan dalam keadaan membusuk gantung diri di sebuah kontrakan di bilangan Jalan Taman Asri, RT 6 RW 8, Cipadu, Larangan, Kota Tangerang, pada Sabtu malam (16/5/2020).
Seorang pemuda ditemukan tewas, bahkan dalam keadaan membusuk gantung diri di sebuah kontrakan di bilangan Jalan Taman Asri, RT 6 RW 8, Cipadu, Larangan, Kota Tangerang, pada Sabtu malam (16/5/2020). (Dokumentasi Polres Metro Tangerang Kota)

Kiki datang ke Cipadu untuk bekerja di usaha konveksi milik kakak sepupunya.

Namun apa daya, situasi pandemi Covid-19 membuat usaha konveksi mandek, dan produksi lumpuh.

Kiki pun menganggur, usaha merantau tak membuahkan hasil.

"Kejadian berawal pada saat korban datang dari Padang ke Jakarta untuk bekerja di konveksi milik saudaranya, kemudian karena konveksi tidak berjalan akibat situasi pandemi akhirnya kontrakan untuk tempat menjahit tidak beroperasi dan sepi."

"Lalu pada hari Sabtu tanggal 16 Mei 2020 ketika sehabis salat tarawih warga mencium bau anyir dari dalam kontrakan tersebut," paparnya.

Tewas Lebih Sepekan

Kasubag Humas Polres Metro Tangerang Kota, Kompol Abdul Rachim, mengatakan, Kiki diperkirakan tewas sudah lebih dari seminggu yang lalu, namun tak terungkap warga sekitar.

"Diperkirakan korban sudah meninggal sudah lebih dari seminggu," ujar Rachim saat dihubungi TribunJakarta.com, Minggu (17/5/2020).

Saat ditemukan di dalam rumah kontrakannya, jasad Kiki menggantung di plafon.

Lehernya terikat kabel putih yang masih terdapat stop kontaknya.

Kondisinya sudah mulai membusuk dan warnanya kehitaman.

Rachim memastikan, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan pada tubuh Kiki.

"Setelah dilakukan identifikasi sementara, mayat sudah membusuk dan terlihat belum ditemukan adanya tanda-tanda aniaya," ujarnya.

Seperti diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, Kiki datang ke Cipadu dari kampungnya, untuk bekerja di usaha konveksi kakak iparnya.

Namun apa daya, situasi pandemi Covid-19 membuat usaha konveksi mandek, dan produksi lumpuh.

Cium Bau Anyir

Bau tak sedap menyeruak dari sebuah rumah kontrakan di bilangan Jalan Taman Asri, RT 6 RW 8, Cipadu, Larangan, Kota Tangerang, pada Sabtu malam (16/5/2020).

Usai salat tarawih, warga merasa ada yang tidak beres di lingkungannya.

Pak RT setempat mendapat laporan dari warga soal bau anyir itu, dan meneruskannya ke pemilik kontrakan.

Alhasil pemilik kontrakan mendobrak pintu dan menemukan sesosok jasad gantung diri dalam keadaan tak bernyawa.

Kronologi itu disampaikan Kasubag Humas Polres Tangerang Kota, Kompol Abdul Rachim, saat dihubungi TribunJakarta.com, Minggu (17/5/2020).

"Ketika sehabis salat tarawih warga mencium bau anyir dari dalam kontrakan tersebut, kemudian warga memberitahukan kepada Suwarno Wicaksono selaku ketua RT setempat, Anwar Selaku ketua RW, dan Rudi, selaku Pemilik kontrakan untuk membuka kontrakan tersebut."

"Selanjutnya setelah dibuka terlihat korban tergantung diatas plafon dengan menggunakan Kabel yang terikat lehernya," papar Rachim.

Rachim memperkirakan jasad pemuda bernama Kiki Permadi (20) asal Pariaman, Sumatera Barat, sudah menggantung sejak lebih dari sepekan lalu.

"Pada diri korban, setelah dilakukan identifikasi sementara, mayat sudah membusuk dan terlihat belum ditemukan adanya tanda-tanda aniaya," ujarnya.

Seperti diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, Kiki datang ke Cipadu dari kampungnya, untuk bekerja di usaha konveksi kakak iparnya.

Namun apa daya, situasi pandemi Covid-19 membuat usaha konveksi mandek, dan produksi lumpuh. (TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir)

Kontak Bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.

Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

DISCLAIMER: Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Kiki Tewas Gantung Diri, Niat Merantau ke Tangerang Demi Bekerja Ternyata Menganggur Imbas Covid-19

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved