TRIBUN WIKI
Mengenal Borderline Personality Disorder (BPD), Miliki Cara Pikir Berbeda Dengan Orang Lain
Pengidap Borderline Personality Disorder (BPD) akan memiliki cara pikir, cara pandang, serta perasaan yang berbeda dibanding orang lain pada umumnya.
TRIBUNBATAM.id - Borderline Personality Disorder (BPD) atau gangguan kepribadian ambang akut adalah salah satu jenis gangguan kesehatan mental.
Gangguan ini berdampak pada cara berpikir seseorang.
Mereka yang mengalami Borderline Personality Disorder (BPD) akan memiliki cara pikir, cara pandang, serta perasaan yang berbeda dibanding orang lain pada umumnya.
Akibatnya, timbul masalah dalam menjalankan kehidupan sehari-hari dan menjalin hubungan deng orang lain, seperti dalam hubungan keluarga dan lingkungan pekerjaan.
Biasanya, gangguan Borderline Personality Disorder ini muncul pada periode menjelas usia dewasa.
Kondisi Borderline Personality Disorder akan semakin memburuk selepas masa dewasa, dan mungkin secara bertahap membaik seiring bertambahnya usia.
Gejala
Gejala Borderline Personality Disorder berupa gejala yang ringan hingga berat.
Berikut gejala Borderline Personality Disorder:
1. Mempunyai pemikiran yang tidak konsisten mengenai identitas diri
2. Masa cemas dan amarah yang dapat berlangsung beberapa jam hingga hari
3. Perasaan terisolasi, hampa dan kesepian
4. Ketakutan yang intens terhadap penolakan dan ditinggalkan oleh orang lain
5. Mempunyai pengalaman menjalin hubungan yang tidak stabil dengan orang lain, sehingga ada perubahan perasaan yang cepat dari intimasi ke kebencian terhadap orang yang sama
6. Memiliki sejarah asmara yang tidak stabil dari cinta yang amat sangat berubah menjadi kebencian.
7. Perilaku impulsif, seperti self harming, percobaan bunuh diri, mengonsumsi narkoba atau alkohol secara berlebih dan aktivitas seksual yang tidak aman.
8. Kesulitan untuk percaya dengan orang lain yang diikuti dengan ketakutan yang irasional mengenai niat orang lain terhadap dirinya.
Penyebab
Berikut beberapa faktor yang menjadi penyebab Borderline Personality Disorder :
1. Genetika
Pada sebuah penelitian, anak kembar menunjukkan apabila salah satu anak mempunyai gangguan BPD maka kembarannya juga akan memiliki gangguan yang sama.
Seseorang akan lima kali lebih rentan mengalami gangguan BPD apabila ada salah seorang dari keluarganya dengan gangguan yang sama.
2. Lingkungan
Penyebab dari Borderline Personality Disorder karena pernah mengalami kejadian kekerasan, seperti kekerasan fisik pada masa kanak-kanak atau kekerasan seksual.
Selain itu, pengalaman diabaikan dan ditinggalkan oleh orang sekitar turut menjadi pemicu munculnya gangguan Borderline Personality Disorder.
3. Fungsi Otak
Terdapat gangguan pada struktur dan fungsi otak pada area pengontrolan emosi dan reaksi.
Dampaknya gangguan komunikasi pada bagian otak yang mengontrol emosi dan area penilaian atau pengambilan keputusan.
4. Ciri kepribadian tertentu
Penyebab lainnya, seseorang lebih berisiko untuk mengalami Borderline Personality Disorder ketika seseorang tersebut memiliki kepribadian tertentu. (5)
Misalnya, seseorang tersebut memiliki kepribadian agresif dan kepribadian impulsif.
Pengobatan
Borderline Personality Disorder dapat ditangani dengan melakukan beberapa jenis psikoterapi.
Berikut beberapa jenis terapi yang efektif dalam menangani Borderline Personality Disorder (BPD) :
- Dialectical Behavior Therap (DBT)
Terapi ini dilakukan dengan cara berdialog dengan tujuan agar pasien dapat mengendalikan emosi, menerima tekanan, dan memperbaiki hubungan dengan orang lain.
Terapi ini dapat dilakukan sendiri atau bersama seorang terapis.
- Mentalization based therapy (MBT)
Terapi MBT ini membantu penderita BPD mengenali perasaan dan pikirannya sendiri dengan menciptakan perspektif alternatif dari situasi yang tengah dihadapi.
Waktu untuk melakukan terapi ini dilakukan dalam jangka panjang (sekitar 18 bulan) dan diawali dengan rawat inap.
- Schema-focused therapy
Terapi ini dilakukan untuk membantu penderita BPD mengenali kebutuhan yang tidak terpenuhi yang dapat memicu pola perilaku hidup negatif.
Dalam terapi ini memfokuskan kepada usaha pemenuhan kebutuhan tersebut melalui cara yang lebih sehat agar terbangun pola perilaku hidup yang positif.
- Terapi Psikodinamis
Terapi ini membantu dalam meningkatkan kesadaran orang dengan gangguan BPD akan perasaan dan pemikira mengenai dirinya sendiri maupun orang lain.
Selain itu, terapi ini membantu dalam mengurangi perilaku menyakiti diri sendiri.
- General psychiatric management
Terapi ini membantu pemahaman terhadap masalah emosi yang terjadi dengan mempertimbangkan perasaan interpersonal.
Terapi dapat dipadukan dengan pemberian obat, terapi kelompok, penyuluhan pada keluarga, atau bahkan perorangan.
Komplikasi
Gangguan Borderline Personality Disorder (BPD) berisiko dalam aspek kehidupan penderita.
Seperti, mengakibatkan stress, kehilangan pekerjaan, hingga kematian akibat bunuh diri.
Penderita Borderline Personality Disorder juga berisiko mengalami gangguan mental lainnya, seperti:
- Depresi
- Penyalahgunaan alkohol atau NAPZA
- Gangguan kecemasan
- Gangguan bipolar
- Gangguan makan
- Post-traumatic stress disorder (PTSD)
- Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD)
Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul 'Borderline Personality Disorder (BPD)'.