Undang Mantan Kekasih di Ulang Tahun Anak Mereka, Wanita Ini Malah Jadi Sasaran Amukan
Seorang lelaki dilaporkan telah memukuli mantan kekasihnya setelah menghadiri pesta ulang tahun pertama anak mereka.
TRIBUNBATAM.id, INGGRIS - Berniat berbagi kebahagian dengan mantan kekasih di hari ulang tahun pertama anak mereka. Wanita ini malah mejadi sasaran amukan.
Ia dipukul hingga babak belur, hal itu dilakukan oleh mantan kekasihnya di hari bahagia sang anak.
Seorang lelaki dilaporkan telah memukuli mantan kekasihnya setelah menghadiri pesta ulang tahun pertama anak mereka.
Insiden ini terjadi di Manchester, Inggris, dan diberitakan The Sun pada Senin (18/5/2020).
Kiesha Watkin (24) mengundang mantan kekasihnya, Ryan Bibby (26), ke rumahnya untuk merayakan ulang tahun pertama anak mereka, meski keduanya telah putus.
Namun setelah acara perayaan itu Ryan justru memukuli Kiesha. Ia menamparnya dan berulang kali memukul wajahnya hingga wajah sang mantan kekasih terluka parah dan bibirnya pecah.
"Setelah kami semua menyanyikan Selamat Ulang Tahun dan makan hidangan pesta, anggota keluarga yang lain pulang, tetapi Ryan masih tinggal sehingga dia bisa mengantar bayi itu ke tempat tidur."
• Rosmeri Isdianto Minta Maaf! Salurkan Bantuan untuk Pejuang Kanker
• Hari ini dalam sejarah, Istana Maimun Kesultanan Deli Selesai Dibangun Pada 1891
"Tapi dia kemudian menenggak sebotol wine dan suasana langsung mencekam."
"Aku sama sekali tidak minum. Aku punya anak-anak. Aku bahkan tidak punya wine di rumah, tetapi dia membawa banyak."
"Kami mulai berdebat tentang dia yang tidak mengasuh anaknya dan tidak mau membantuku."
"Dia lalu hilang kendali, memukul kepalanya dengan sebotol wine dan memecahkan piring dengan kepalanya."
"Aku coba menghentikannya tetapi dia memegangiku dan mendorongku ke pojokan. Dia memukuli wajahku, mencengkeram leherku dan mencekikku."
Kiesha lalu diam-diam menelepon 999. Meski dia tak mampu berbicara, panggilannya berhasil terlacak dan polisi pun datang.
Perempuan itu mengatakan, "Aku merasa sangat bodoh karena memercayainya. Aku mengundangnya ke pesta ulang tahun pertama putra kami karena sepertinya itu perbuatan yang tepat. Aku ingin dia ikut merayakannya."
"Sekarang, aku tidak ingin bertemu dengannya lagi."