Pria Pencinta Ular Tewas Setelah Ular Peliharaannya Melilit Lehernya, Ekornya Masuk ke Hidung
Gusti Ngurah Bagus Permana (16), Remaja asal Jalan Ratna, Lingkungan Kemoning, Kelurahan Semarapura Kelod, terbaring lemah di ruang UGD RSUD Klungkung
TRIBUNBATAM.id, BALI -Pria pencinta ular tewas seketika setelah ular peliharaannya melilit lehernya.
Detik-detik seorang remaja pria berusia 16 tahun tergeletak usai lehernya dililir ular piton terekam kamera.
Gusti Ngurah Bagus Permana (16), Remaja asal Jalan Ratna, Lingkungan Kemoning, Kelurahan Semarapura Kelod, terbaring lemah di ruang UGD RSUD Klungkung, Kamis (21/5/2020).
• Tidak Senang Dibangunkan Sahur, Sekelompok Pria Hajar Imam Masjid, Foto Pelaku Viral di Medsos
• KPK OTT Kantor Kemendikbud, Menteri Nadiem Makarim Akhirnya Buka Suara
• Pemuda Tewas Disambar Kereta Api, Jenazah Korba Tergeletak di Pingir Rel Kereta
Ia akhirnya sadarkan diri, setelah sebelumnya pingsan karena lehernya sempat dililit ular piton yang ia bawa ketika melintas di seputaran jalan Kresna, Semarapura, Klungkung, Bali.
Berikut ini kronologi peristiwa Gusti Ngurah Bagus Permana dililit ular piton dilehernya hingga pingsan di pinggir jalan.
Dari informasi yang dihimpun Tribun Bali, kejadian Gusti Ngurah Bagus dililit ular piton terjadi sekira pukul 11.00 Wita.
Saat itu Klungkung masih diguyur hujan gerimis, dan beberapa warga di Jalan Kresna melihat Gusti Ngurah Bagus Permana melintas mengendarai sepeda motor Honda Supra DK 8593 AE.
Remaja itu mengendarai sepeda motor dengan satu tangan, karena tangan kirinya memegang kepala ular piton.
Sementara badan ular dililitkan dilehernya.
• Masuk Zona Hijau, 214 Masjid dan Surau Adakan Salat Id di Bintan, Ini Imbauan Apri Sujadi
• Beli Tiket Pesawat Dalam Kedaan Tanpa Busana, Seorang Wanita 27 Tahun Akhirnya Ditangkap Polisi
Ketika sampai di depan Pura Dalem Majapahit, Bagus Permana sempat memarkir sepeda motornya dengan posisi standar tengah, lalu tiba-tiba langsung jatuh terlentang.
" Ketika itu anak itu sudah terkapar dipinggir jalan, namun sepeda motornya masih terdongkrak (standar tengah) dalam keadaan hidup," ungkap saksi disekitar TKP, I Ketut Sukadana, Kamis (21/5).
Saat itu, warga melihat anak itu sempat kejang-kejang dipinggir jalan.
" Warga sempat takut mendekat, karena wabah corona seperti saat ini," ujarnya.
Warga pun memberanikan diri mendekat, betapa kagetnya ia saat itu melihat ular piton sepanjang sekitar 2 meter melilit di leher Gusti Ngurah Bagus.
" Kami kaget karena ada ular dileher anak itu.
Ekor ularnya sudah masuk ke hidung, dan kepalanya masuk ke selangkangan. Telinganya juga sudah berdarah," ungkapnya.
Ia juga mengatakan, wajah dari Gusti Ngurah Bagus Permana sudah membiru.
Warga sempat memberikan pertolongan pertama dan menelpon ambulance.
"Ia (Gusti Ngurah Bagus) lalu dibawa ke RSUD Klungkung, sementara ularnya sudah diamankan oleh kepolisian," jelasnya.
Humas RSUD Klungkung, I Gusti Putu Widiyasa mengatakan saat pertama masuk UGD keadaan pasien Gusti Ngurah Bagus Permana sudah lemas.
Walau kesadarannya menurun, namun ketika mendapatkan penanganan ia sempat berontak.
" Ketika pertama masuk ke UGD, pasien (Gusti Ngurah Bagus Permana) sempat lemas. Lalu ketika akan mendapat penanganan, sempat berontak, ujar I Gusti Putu Widiyasa.
Berdasarkan pemeriksaan petugas medis di UGD RSUD Klungkung, diketahui ada bekas lilitan ular di leher dari Gusti Ngurah Bagus Permana.
Selain itu, ekor ular tersebut juga diketahui sempat masuk ke rongga hidung, dari lobang sisi kiri hingga tembus ke lobang sisi kanan.
" Saat ini pasien kondisinya sudah membaik. Beruntung kondisinya tidak parah dan sudah diperbolehkan pulang," ungkap Gusti Widiyasa.
Bukan Ular Peliharaan
Adik dari Gusti Ngurah Bagus, Gusti Ayu Permitasari mengatakan, ular yang melilit leher kakaknya itu bukanlah ular peliharaan.
Menurutnya ular tersebut baru ditangkap oleh kakaknya.
Bahkan belum sempat dibawa pulang.
Selama ini, Gusti Ngurah Bagus Permana memang dikenal sebagai pecinta reptil, dan sering menangkap ular lalu memeliharanya.
Sementara Kapolsek Klungkung Kompol I Nyoman Suparta menjelaskan, selama ini korban memang dikenal sebagai pecinta ular.
Ia sering menangkap ular liar lalu dipelihara di rumah.
" Berdasarkan keterangan pihak keluarga, ular yang melilit korban itu tangkapan baru yang belum sempat dibawa ke rumah," jelas Suparta.
Ular tersebut lalu diamankan ke SPKT Polres Klungkung. Hanya saja kepolisian bingung akan dikemanakan ular tersebut.
" Rencananya akan kami serahkan ke BPBD Klungkung," ungkap Suparta.
Berikut videonya:
Pawang Ular: Jangan Pernah Lilitkan Ular Secara Penuh di Leher, Kenali Karakteristiknya
Terkait kejadian ini, pawang ular, Kadek Adi Saputra atau yang biasa dipanggil Ady Cobra dari Yayasan Bali Reptile Rescue mengatakan dalam memperlakukan binatang apalagi yang berbahaya seperti ular, hendaknya bisa memperhatikan karakteristiknya.
Karena sejinak-jinaknya binatang, suatu saat naluri binatangnya pasti akan keluar apalagi saat sedang lapar maupun birahi.
“Walaupun sudah tahu ular tersebut jinak, harus tetap kita tahu karakteristiknya. Kalau saat lapar bagaimana, kalau saat birahi bagaimana. Apalagi sekarang musim kawin ular itu,” katanya.
Ia mengatakan, apabila ular tersebut lapar, maka akan lebih agresif, apalagi dengan manusia yang berdarah panas, sementara ular berdarah dingin.
“Jacobsonnya pasti berfungsi apalagi saat kita sedang panik, capek, getaran jantung pasti semakin meningkat jadinya, sehingga ular pasti akan semakin agresif,’ katanya.
Sementara jika sedang birahi ular akan sensitif saat disentuh, dan saat kaget akan langsung menyerang, karena saat kawin, ular saling gigit dengan pasangannya.
Selain itu, saat membawa ular piton jangan sampai melilitkan penuh di leher, melainkan seperti mengalungkan handuk.
“Jangan sampai terlilit sekali apalagi dua kali. Bahaya, walaupun jinak. Letakkan seperti handuk, pegang leher dan ekornya," katanya.
Apalagi dalam video yang sempat ditontonnya terkait kejadian ini, remaja tersebut berani melilitkan ular di lehernya sambil bawa sepeda motor.
“Itu parah sekali berani melilitkan ular di leher sambil bawa motor. Karena kagetnya ular, bisingnya keadaan, walaupun ular tidak mendengar, namun dengan keramaian, merasa terancam dengan situasi alam sekitar pasti akan agresif. Padahal ularnya kecil tidak terlalu besar,” katanya. (*)
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Detik-detik Pria di Bali Dililit Ular Piton di Leher, Saksi: Ekor Masuk Hidung, Telinga Keluar Darah dan Pawang Ular: Jangan Pernah Lilitkan Ular Secara Penuh di Leher, Kenali Karakteristiknya