Selain Pelat Mobil, Versi Polisi Habib Umar Assegaf Lakukan 2 Kesalahan Lain saat PSBB
Update terbaru menyebutkan kalau Habib Umar Assegaf telah melakukan tiga kesalahan saat pemberlakuan PSBB Surabaya.
TRIBUNBATAM.id, SURABAYA - Cekcok antara Habib Umar Assegaf dan petugas Satpol PP di pos pemeriksaan Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB), Surabaya Rabu (21/5/2020) jadi sorotan di media sosial.
Sebelumnya, beredar video yang menampilkan insiden adu mulut Habib Umar Assegaf dengan petugas hingga berujung saling pukul dengan petugas Satpol PP.
Waktu itu petugas mendapati jumlah penumpang di dalam mobil Toyota Camry Habib Umar Assegaf melebihi aturan PSBB.
Selain itu, ada satu penumpang yang tak menggunakan masker.
Update terbaru menyebutkan kalau Habib Umar Assegaf telah melakukan tiga kesalahan saat pemberlakuan PSBB Surabaya.
Hal ini diungkapkan oleh Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko.
Berikut kronologi lengkapnya :
Kasatlantas Polrestabes Surabaya Kompol Teddy Chandra menerangkan, kronologi insiden percekcokan antara pria berjubah putih itu dengan sejumlah aparat petugas gabungan di lokasi.
Insiden tersebut terjadi sekira pukul 16.45 WIB.
Saat itu, petugas sedang melakukan razia kendaraan jenis mobil yang hendak melintas di depan pos check point exit Tol Satelit.
Tibalah sebuah mobil jenis sedan hitam yang diketahui Toyota Camry bernopol N 1 B.
"Kendaraan dilakukan pemeriksaan pelanggaran PSBB yang didapati, ada yang tidak menggunakan masker," ujarnya.
Baca: Ruben Onsu Sedih Terpaksa Rumahkan 2.500 Karyawan, Tak Sanggup Menggaji Efek Pandemi
Kedua, muatan penumpang melebihi kapasitas yang telah diatur dalam aturan PSBB Surabaya.
"Kedua pelanggaran PSBB-nya itu adalah kapasitas penumpang untuk jenis mobil tersebut sudah melebihi batas 50 persen.
Kalau jenis kendaraan sedan berarti kan kapasitasnya hanya 3 orang satu di depan dan 2 di belakang dengan ada spasi kanan kiri, tengah kosong," terangnya.
Saat petugas sedang memberi pemahaman, Habib Umar Assegaf ke luar dari mobil.
"Bapak kami hormati ya. Bapak dengar baik-baik," ujar petugas polisi ke arah pria berjubah itu.
Bukannya menuruti permintaan petugas. Pria berjubah itu justru membalas dengan merutuki petugas.
"Saya jauh lebih baik," ujarnya.
Namun balasan itu tak membuat petugas gentar.
Petugas polisi itu justru terus berupaya memberikan pemahaman kepada si pria tersebut.
"Saya udah bilang baik-baik. Kalau yang lain itu nurut pak. Yang tidak pakai masker, mulai sana dipakai," ujar petugas polisi seraya mengarahkan tangannya ke jalan raya di belakangnya.
Mendengar pernyataan dari sang polisi, pria berjubah itu kemudian menjawab dengan nada bicara yang terdengar berat.
"Penyakit itu orang yang tidak sembahyang," ujar pria berjubah itu seraya melenggang meninggalkan si petugas polisi.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengungkapkan, tiga poin kesalahan yang dilakukan Habib Umar.
Pertama, yang bersangkutan menggunakan pelat kendaraan selain L dan W, maka dilakukan pengecekan juga maksud dan tujuannya datang di Kota Surabaya.
"Kedua sopir tidak menggunakan masker dan ketiga kapasitas melebihi batas empat orang.
Semangat dan pengabdian petugas di pos cek poin adalah amanah undang-undang dalam rangka memberikan pelayanan dan perlindungan kepada masyarakat.
Untuk itu, kita berharap kesadaran masyarakat untuk menegakkan disiplin," terangnya.
Apa sanksi penegakan hukum yang akan diberikan pihak kepolisian terhadap pelanggar, Truno memastikan akan ada prosedur hukum yang diberikan.
"Akan ditindaklanjuti sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku," tegasnya.
Fakta-fakta Habib Umar Assegaf Cekcok ke Petugas PSBB Surabaya
1. Videonya viral
Sebuah video yang merekam Habib Umar Assegaf asal Bangil, Jawa Timur (Jatim) cekcok dengan petugas check point PSBB di Surabaya, viral di media sosial.
Video viral itu memperlihatkan seorang pria berpakaian gamis dan peci putih terlibat cekcok dengan petugas gabungan yang berjaga di pos pemeriksaan check point Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Tol Satelit Surabaya.
Tak hanya itu, pria bergamis tersebut bahkan terlibat saling dorong dengan seorang petugas satuan polisi pamong praja atau Satpol PP setempat.
Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Trunoyudo, Kamis (21/05/2020), membenarkan adanya kejadian itu.
Menurut dia, insiden itu terjadi saat petugas melakukan pemeriksaan terhadap mobil merek Toyota Camry di exit tol Satelit Surabaya.
Peristiwa tersebut diketahui terjadi pada Rabu, 20 Mei 2020 sekitar pukul 16.45 WIB.
Ketika itu, mobil bernomor polisi N1B itu diminta putar balik oleh petugas karena melanggar aturan PSBB.
Adapun pelanggarannya antara lain pengemudi mobil tersebut tidak menggunakan masker, jumlah penumpang di mobil itu pun melebihi ketentuan yang diatur selama penerapan PSBB.
Karena itu, mobil tersebut diminta petugas putar balik oleh petugas.
Namun, penumpang yang ada di dalam mobil tak terima.
Ia kemudian turun dari mobil dan mulai cekcok dengan petugas gabungan yang berjaga.
Seorang polisi mencoba merayu sang pria bergamis agar tetap memutar balik mobilnya.
Namun, pria bergamis itu tetap menolak dengan nada tinggi.
Tak lama berselang, datang seorang petugas berseragam Satpol PP yang ikut menegur penumpang mobil tersebut.
Cekcok pun tak bisa dihindari sampai akhirnya terjadi aksi saling dorong antara pria bergamis itu dengan petugas Satpol PP.
Setelah dilerai petugas lainnya, mobil Toyota Camry berwarna hitam itu akhirnya putar balik.
Trunoyudo juga membenarkan pria bergamis yang mecekcok karena mobil Camry yang ditumpanginya disuruh putar balik itu ialah Habib Umar Abdullah Assegaf Bangil.
Dia adalah Pengasuh Majelis Roudhotus Salaf, Bangil, Pasuruan, Jawa Timur.
"Pemeriksaan dilakukan karena plat mobil N, bukan L atau W.
Saat PSBB plat nomor selain L dan W memang diminta putar balik saat masuk ke Surabaya," kata Trunoyudo, Kamis (21/5/2020).
Menurut Trunoyudo, petugas ketika itu sudah mengingatkan pemilik mobil dengan baik dan humanis.
Namun direspons oleh pria bergamis itu dengan kata-kata kasar.
"Saat pelaksanaan PSBB, warga harus disiplin menegakkan aturan protokoler kesehatan, untuk sama-sama memutus rantai penyebaran Covid-19," ujar Trunoyudo.
2. Asmadi Anggota Satpol PP Surabaya Laporkan Habib Umar Assegaf
Asmadi anggota Satpol PP Surabaya melaporkan Habib Umar Assegaf ke Sentra Pelayanan Kepolisan Terpadu (SPKT) Mapolda Jatim.
Ia memutuskan menempuh jalur hukum setelah mendapat dukungan pimpinan Satpol PP Pemkot Surabaya.
"Ya saya dapat perintah dari atasan untuk melaporkan hal kemarin, ini juga dapat pendampingan dari Pemkot Surabaya dan Satpol PP Surabaya," ujarnya saat dihubungi awak media, Kamis (21/5/2020).
Penelusuran Tribunjatim.com, Asmadi membuat laporan atas insiden tersebut di Gedung Ditreskrimum Mapolda Jatim.
Ia didampingi seorang petugas Satpol PP Surabaya yang tampak duduk menunggu di depan pintu kaca ruang utama pusat pengaduan Gedung Ditreskrimum Mapolda Jatim.
Di dalam ruang tunggu terdapat dua orang perwira polisi dari Polrestabes Surabaya yang kabarnya mengetahui insiden itu.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengungkapkan, pihaknya dalam hal ini, penyidik Ditreskrimum Polda Jatim sedang mendalami laporan mengenai insiden tersebut.
"Penyelidikan itu didasari adanya laporan.
Terkait ini laporannya dari siapa, tentu nanti kami akan sampaikan setelah proses penyelidikan ini berjalan.
Dasarnya, laporan polisi baik itu laporan polisi model A ataukah yang bersangkutan langsung, dalam hal ini Satpol PP," katanya di Mapolda Jatim.
3. Profil Habib Umar Assegaf
Penelurusan Tribunnews,com, Habib Umar Assegaf merupakan pengasuh Majelis Maulid Watta'Lim Roudlotussalaf di Bangil, Pasuruan, Jatim.
Ia kerap mengisi pengajian di Pasuruan dan kota-kota lainnya.
Dalam informasi di akun facebok Majelis Maulid Watta'Lim Roudlotussalaf, disebutkan Majelis Maulid Watta'Lim Roudlotussalaf memiliki jamaah sebanyak 40 ribu orang baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Masih, berdasarkan akun media sosialnya, Majelis Roudlotussalaf sempat menggelar Haul Akbar majelis tersebut pada 22 Maret 2020 lalu.
Haul yang digelar di sepanjang jalan Masjid Agung Bangil ini disiarkan langsung melalui Facebook.
Dalam acara tersebut, Habib Umar Abdullah Assegaf juga membagikan santunan untuk 2.398 anak yatim piatu.(Luhur Pambudi/Daryono/Putra Dewangga/Tribunnews/Surya.co.id)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Terungkap 3 Kesalahan Habib Umar Assegaf Saat PSBB Surabaya, Berikut Kronologi dan Fakta-faktanya