Sindiran Pria Berhazmat: Tim Medis Mati-matian Lawan Corona, Warga Malah Belanja Baju Lebaran
Pria asal Bangil Kabupaten Pasuruan mendadak mengenakan perlengkapan layaknya seorang tenaga medis.
TRIBUNBATAM.id, SURABAYA - Saat petugas medis berjibaku di garda terdepan melawan Corona, ada warga yang nekat belanja baju lebaran tanpa memperdulikan resiko penyebaran Covid-19.
Kejadian ini memantik protes Henry Sulfianto.
Pria asal Bangil Kabupaten Pasuruan mendadak mengenakan perlengkapan layaknya seorang tenaga medis.
Ia memakai Alat Pelindung Diri (APD) lengkap seperti hazmat, pelindung kepala, masker, sarung tangan, dan sejenisnya.
Henry, sapaan akrab pria ini, berjalan menuju pusat perbelanjaan di Bangil, Kamis (25/5/2020) sore.
Viral di media sosial video mengenai seorang pria mengenakan pakaian hazmat berteriak di jalan. Dalam video yang diunggah akun Instagram @ndorobeii, pria yang juga menggendong wadah penyimpanan air itu berjalan sambil berteriak agar warga keluar rumah.
"Biar kami yang ada di dalam. Kami capek, kami capek, ayo keluar rumah semua. Kalau ingin Indonesia seperti Ekuador, ayo keluar rumah semua," ujar pria itu.
Ini adalah aksi tunggal yang dilakukannya.
Menggunakan APD lengkap, Henry membentangkan poster di depan pusat perbelanjaan tersebut.
Ini adalah bentuk keprihatinan atas banyaknya warga Pasuruan yang terpapar Covid-19.
Di sisi lain, ini adalah sindiran untuk masyarakat yang tidak mempedulikan bahayanya virus ini, dan seolah mengabaikan anjuran yang sudah dikeluarkan pemerintah.
"Kami peduli terhadap para medis yang sudah berjuang mati-matian melawan COVID-19. Di sisi lain, kami juga prihatin karena masyarakat tetap berbelanja baju menjelang lebaran tanpa memikirkan resiko penyebaran Covid-19," kata Henry usai melakukan aksi.
Henry menyebut, masih banyak masyarakat yang mengabaikan protokol kesehatan.
Mereka tetap berkerumun dan berburu di mall atau pusat perbelanjaan untuk membeli kue ataupun baju persiapan menyambut lebaran.
"Kami jujur sangat prihatin. Mereka lupa, ada tim medis yang terus berjuang. Banyaj para medis yang berjuang untuk merawat pasien korona, tapi ini masih banyak masyarakat yang mengerumuni mall dan santai," tambah dia.