HUMAN INTEREST

Ribet dan Bikin Pening, Cerita Edward Lewati Sejumlah Pemeriksaan Demi Bisa ke Karimun: Saya Kerja

Covid-19 membuat arus keluar-masuk orang dari luar ke Kepri dan daerah lainnya diperketat. Banyak pemeriksaan dan harus membawa surat kelengkapan

Penulis: Beres Lumbantobing | Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.ID/BERES LUMBANTOBING
Edward menunjukkan berkas administrasi perjalanannya dari Jakarta dengan tujuan ke Karimun untuk keperluan kerja, Sabtu (23/5/2020). Ada surat hasil rapid test, surat tugas kerja, buku kuning 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Perjalanan ke luar kota di tengah pandemi Covid-19 memang tidaklah mudah. Sejumlah persyaratan harus diurus setiap penumpang.

Bahkan persyaratannya begitu banyak. Saking banyaknya, sampai membuat calon penumpang pusing. Pasalnya di setiap pintu cek pemeriksaan, tak sedikit harus menyertakan surat keterangan.

Hal itulah yang dirasakan seorang penumpang dari Jakarta, Edward yang hendak ke Tanjungbalai Karimun.

Sesaat tiba di Pelabuhan Domestik Sekupang, Sabtu (23/5/2020) siang, Edward mengaku lega.

"Sudah sampai di pelabuhan Batam, tinggal nyebrang ke Tanjungbalai Karimun," ujar Edward bersama 3 rekannya.

Bukan tanpa alasan, Edward harus melewati berbagai tahap pemeriksaan dan surat keterangan kesehatan sebelum tiba di Batam.

"Cepat-cepatlah covid-19 ini berlalu, pening juga kepala, semua akses terbatas. Saya bukan mudik tapi mau kerja ke Tanjungbalai namun ribet urusannya," kata dia.

Termasuk Makanan Populer, Inilah Asal Usul Mi Instan, Awalnya Dibuat Karena Rasa Iba

Dikatakam Edward sebelum ia berangkat dari rumahnya di Bekasi, ia terlebih dahulu harus mengurus surat keterangan dari RT dan RW untuk pengantar bahwa dia benar-benar mau berangkat kerja.

Kemudian dia harus punya surat tugas pengantar dari perusahaan bahwa benar untuk bekerja, bukan mudik.

"Bertepatan pula masa mudik saya berangkat tugas dari kantor ke PT MOS di Tanjungbalai," katanya.

Tidak berhenti di surat tugas, Edward pun menceritakan pengalaman perjalanannya.

Dia harus dirapid test dulu baru bisa masuk ke pesawat. Di Bandara Soekarno-Hatta pun ada pemeriksaan suhu, nadi dan saturasi baru boleh lewat.

Hingga tiba di Pelabuhan Batam, dia dimintai surat keterangan dan disuruh mengisi kartu kuning.

"Ini belum tau lah lagi di Tanjungbalai bagaimana nanti," ujar Edward bercerita sembari menunggu jadwal keberangkatan kapal di Pelabuhan Domestik Sekupang.

Bahkan setiba di perusahaan tempat ia bekerja di Tanjungbalai Karimun, Edward menyebutkan harus menjalani masa karantina selama beberapa hari.

Sumber: Tribun Batam
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved