VIRUS CORONA DI BATAM
Batam Sudah Zona Merah Covid-19, Masih ada Warga Enggan Pakai Masker di Pasar Jodoh
Kondisi pasar pun penuh sesak dengan orang. Umumnya yang menggunakan masker adalah mereka yang berbelanja.
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Status zona merah Covid-19 di Kota Batam masih dianggap abai oleh sebagian masyarakat.
Mereka cenderung tidak mengindahkan protokol kesehatan dalam mencegah virus Corona. Langkah pencegahan yang paling mudah adalah dengan penggunaan masker.
Pantauan TribunBatam.id di Pasar Induk Jodoh, Kota Batam, Provinsi Kepri masih ada ditemukan pedagang yang tidak mengenakan masker.
Mereka tampak beraktivitas seperti biasa, menawarkan barang dagangannya kepada calon pembeli.
"Ayo, ayo murah kakak, abang... ikan masih segar mas, berapa kilo kita buat," ujar seorang padagang ikan terdengar dari jarak satu meter, Senin (25/5/2020).
Kondisi pasar pun penuh sesak dengan orang. Umumnya yang menggunakan masker adalah mereka yang berbelanja.
Kondisi ini begitu dikhawatirkan oleh konsumen di pasar tersebut.
"Khawatir juga sebenarnya belanja saat orang tidak pakai masker lagi virus Corona seperti sekarang," sebut seorang warga Batam, Neni.
Kondisi Pasar Aviari Jelang Idul Fitri 1441 H
Warga Batuaji dan Sagulung mendatangi pasar basah Aviari, Kelurahan Buliang, Kecamatan Batuaji, Kota Batam, Provinsi Kepri.
• Viral Kisah Pria Bawa Bunga Ziarah ke Makam Istri Setiap Hari, Buktikan Cinta Sejati itu Ada
• 2 Bulan Menghilang, Rocky Gerung Ditemukan Berada di Hutan Dibalik Gunung, Apa yang Terjadi?
Warga berburu daging sapi untuk persiapan hari raya Idul Fitri 1441 H yang tinggal menghitung hari.
Tanpa mengindahkan imbauan pemerintah dan juga maklumat Kapolri mengenai jaga jarak, sejumlah warga memadati lapak penyedia daging sapi.
Warga yang memadati pasar basah Aviari memilih lapak penyedia daging sapi segar, sementara untuk daging sapi es kurang diminati warga.
Pedagang daging sapi segar, Hasan mengaku daging sapi segar sudah terjual sebanyak 150 kilogram.
"Dari subuh sampai pukul 10 pagi tadi sudah habis 150 Kg daging," ujar Hasan, Jumat (22/5/2020).
Harga daging sapi segar saat ini turun dari Rp 150 per Kilogramnya menjadi Rp 120 ribu.
Sementara untuk harga daging sapi es saat ini harganya normal, dengan harga Rp 90 ribu per kilogramnya.
"Pembeli lebih memilih daging segar. Selain harganya turun, kualitas dagingnya juga berbeda," kata Hasan.
Meski pandemi virus Corona terjadi di Kota Batam, namun warga yang yang datang ke Pasar Aviari terlihat tidak takut dengan kondisi tersebut.
Kondisi pasar Aviari terlihat sangat ramai dan dipadati warga untuk berburu daging sapi segar.
Alasan Warga Nekat Berkerumun
Sejumlah warga mengaku khawatir harus berdesakan saat berburu kebutuhan lebaran di Pasar Aviari, Batuaji, Kota Batam, Provinsi Kepri.
• Tak Terima Ditegur Karena Kencing Sembarangan, 4 Remaja Bunuh Tukang Becak dan Rampas Duitnya
Selain karena pandemi Covid-19, tidak ada bahan makanan, membuat sejumlah emak-emak terpaksa berkerumum membeli kebutuhan jelang hari raya Idul Fitri 1441 Hijriah itu.
Meski pemerintah sudah mengeluarkan himbauan dan setiap hari disosialisasikan kepada masyarakat. Seperti jaga jarak, selalu gunakan masker dan hindari keramaian.
Namun warga tetap memadati pasar basah di Aviari untuk membeli kebutuhan sehari-hari.
"Lebaran tidak mungkin tidak ada makanan di rumah. Sebenarnya ada rasa takut juga. Tapi lihat warga ramai, ya mau bagaimana kalau kita tidak beli mau makan apa nanti dirumah saat lebaran. Lagipula sepertinya ini hari terakhir puasa," ucap warga Tanjung Uncang, Niah Ardiani saat berbelanja daging di Pasar Aviari, Jumat (22/5/2020).
Niah mengatakan, harga daging sapi di Pasar Aviari jauh lebih murah dibanding pasar lainnya di Batuaji.
Kondisi ini yang menurutnya, membuat kondisi di Pasar Aviari kerap ramai, khususnya menjelang hari raya Idul Fitri.
• Ini 5 Kelemahan Virus Corona, Tak Hanya Sabun dan Disinfektan
"Saya setiap tahun pasti belanja di pasar Aviari, itu yang buat suasana ramai," kata Niah.
Warga lainnya, Jumiati mengaku, pedagang daging sapi di pasar Aviari lebih banyak dibanding pasar lainnya di Batuaji.
Jumiati mengatakan dirinya datang ke pasar membeli daging sapi. Karena tidak lengkap rasanya kalau lebaran tidak makan daging.
Sementara mengenai kondisi pasar yang sangat ramai dan saat ini wabah virus corona menghantui masyarakat. Jumiati mengatakan rasa takut tetap ada.
"Ini sudah menjadi kebiasaan. Tidak mungkin tidak ada daging saat lebaran. Ya mau tidak mau harus ke pasar. Semoga tidak terkena wabah," sebutnya.
Dahlia warga lainnya juga mengaku dirinya datang ke pasar untuk membeli daging karena mendapat informasi harga daging turun.
Awalnya kata Dahlia dirinya sudah tidak ada niat beli daging sapi segar.
• Heboh Tren Aneh di Tengah Pandemi Corona, Warga Sengaja Berpesta agar Tertular Covid-19, Kenapa?
"Saya sudah mau pesan ayam kampung. Tapi tetangga saya bilang harga daging sapi segar murah. Rp 120 ribu per kilogram. Makanya saya datang. Soalnya cuma beda dikit harganya dengan ayam kampung," kata Dahlia.
Banyaknya warga yang memadati pasar basah Aviari, membuat suasana sesak di dalam pasar. Meski ada himbauan pemerintah untuk jaga jarak dan hindari keramaiyan. Namun warga terus berdatangan ke pasar Aviari.(TribunBatam.id/Leo Halawa/Ian Sitanggang)