Dokter Tirta Luruskan Pengertian New Normal di Tengah Corona: Bukan Nerimo Wae, Pasrah, Bukan
Mulai dari Presiden RI Joko Widodo dan para gubernur daerah tertentu pun tengah menyiapkan diri untuk Era New Normal.
TRIBUNBATAM.id, JAKARTA- Beberapa hari ini istilah New Normal sering kita dengar.
Hal itu karena Pemerintah sering menggaungkannya seiring dengan akan distopnya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Mulai dari Presiden RI Joko Widodo dan para gubernur daerah tertentu pun tengah menyiapkan diri untuk Era New Normal.
Berdasarkan penjelasan dari pihak pemerintah, new normal berarti hidup berdampingan dengan Virus Corona (Covid-19) dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan dan penanganan Covid-19. seperti penggunaan masker dan menjaga jarak.
Berpendapat sama, Dokter Tirta Mandira Hudhi menegaskan bahwa new normal memang bukan berarti pasrah menerima Covid-19.
• Batam Bakal Berlakukan New Normal 15 Juni, Bagaimana Prosedur di Bandara Hang Nadim?
• PGN Siap Laksanakan New Normal Skenario Pengelolaan Layanan Gas Bumi

Pada acara konferensi pers di kantor Graha BNPB, Jakarta, Rabu (27/5/2020), dr Tirta awalnya menyinggung soal media yang memelintir arti kata dari new normal.
"Ini yang perlu kita revisi, banyak media nanti yang akan bisa memplesetkan ataupun menggiring," ucap Tirta.
Dokter lulusan Universitas Gadjah Mada itu menekankan bahwa menerima bukan berarti berdamai dengan Covid.
"Maksudnya menerima di sini bukan kita salaman sama Covid," tegas Tirta.
Ia lalu menyinggung soal pernyataan Jokowi terkait hidup berdampingan dengan Covid-19.
• BESOK, Jumat (29/5) Tidak Ada Penerbangan dari Bandara Udara Hang Nadim Batam
• Stok Daging Sapi dan Tomat Kosong, Kepala DKUMPP Anambas Jamin Stok Sembako Aman Hingga 2 Bulan
Dokter Tirta menegaskan bahwa apa yang dimaksud oleh presiden bukanlah pasrah menerima Covid-19.
"Saya akan menerangkan langsung maksudnya Pak Presiden."
"Beliau kan bilang menerima itu bukan artian kita wes nerimo wae (sudahlah terima saja) pasrah, bukan," sambungnya.
Pria yang juga memiliki usaha perawatan sepatu itu mengatakan bahwa Covid-19 memang tidak akan bisa dihilangkan.
"Tetapi Covid ini dikontrol, dia akan selalu ada," kata dr Tirta.