Sosok Pedagang Sapi Mengungkap Fakta Baru Kasus Rudapaksa Siswi SMP Oleh 5 Tersangka
Kepala UPPA Satreksrim Polres Tulungagung, Iptu Pujiarsih mengatakan saat ini korban ada bersama orang tuanya.
TRIBUNBATAM.id, TULUNGAGUNG - Fakta baru terungkap dalam kasus pemerkosaan siswi SMP oleh lima orang tersangkka.
Fakta tersebut terungkap dari sosok seorang penjual sapi.
Ada fakta mengejutkan yang ditemukan polisi dalam proses penyidikan.
Yakni, ada peran penjual sapi yang ikut terlihat dalam kasus pemerkosaan secara bergiliran ini.
Sebelumnya, si penjual sapi sudah ditetapkan sebagai tersangka karena menyetubuhi cewek SMP dan banyak cewek lainnya.

Polisi menangkap lima cowok yang diduga melakukan pemerkosaan terhadap Melati (18), nama samaran, warga Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar.
Terungkapnya kasus ini bermula dari penangkapan SA (42) karena memperdaya seorang siswi SMP dan diajak berhubungan badan.
SA yang berpredikat sebagai blantik atau penjual sapi ini ditangkap pada Rabu (20/5/2020), oleh personil Unit Reskoba Polsek Kalidawir.
Informasi di internal kepolisian, SA menjalani proses penyidikan.
Polisi kemudian menyita ponsel milik SA dan memeriksanya.
Di dalam telepon pintar itu polisi menemukan video rekaman berdurasi 49 detik.
Video berisi adegan pemerkosaan terhadap Melati, yang dilakukan lima orang.
"Yang direkam itu saat pelaku ke-3," ungkap seorang polisi.
Namun dalam video singkat itu terlihat jelas wajah para pelaku.
Mereka sengaja melihat ramai-ramai saat Melati digilir.
Masih menurut sumber ini, korban diperlakukan layaknya binatang.
"Jadi saat korban meronta juga terlihat jelas. Tapi dia tak berdaya karena di bawah pengaruh miras," ujarnya.
Kasus rudapaksa ini dilakukan pada 17 April 2020 (sebelumnya ditulis 17 Mei 2020).
Berdasar video yang ada di ponsel milik SA itulah, polisi melakukan pelacakan.
Korban berhasil ditemukan. Polisi juga menemukan lokasi rudapaksa, sebuah rumah kosong di Desa Jabon, Kecamatan Kalidawir.
Empat pelaku lain yang terekam juga berhasil ditangkap pada Senin (25/5/2020) sore.
Mereka masih menjalani penyidikan di Unit Reskrim Polsek Kalidawir, dengan didukung Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Satreskrim Polres Tulungagung.
Kepala UPPA Polres Tulungagung, Iptu Retno Pujiarsih membenarkan, bahwa Saiful dijerat dalam dua kasus berbeda.
Selain mencabuli Siswi SMP, SA juga terlibat rudapaksa terhadap Melati.
"Jadi nanti untuk dia (SA) akan terbit dua LP (laporan). Dia dijerat dua perkara sekaligus," terang Retno.

Siasat Licik Penjual Sapi Meniduri Banyak Cewek
Kronologi pria Tulungagung berinisial SA (40) ditangkap polisi karena diduga menyetubuhi sejumlah anak di bawah umur.
Pria ini diketahui berprofesi sebagai blantik atau pedagang sapi asal Desa Jabon, Kecamatan Kalidawir.
Bukan hanya satu anak, diduga ada ada lima cewek belia yang pernah menjadi korban SA.
SA punya siasat licik untuk meniduri cewek-cewek, yakni dengan iming-iming uang.
"Yang bersangkutan (SA) sudah kami amankan dan kami tetapkan sebagai tersangka," ujar Kanit Reskrim Polsek Kalidawir, Ipda Bambang Kurniawan mewakili Kapolsek, AKP Santoso.
Korban persetubuhan yang pertama kali diketahui adalah Melati, nama samaran, remaja putri 15 tahun asal Kecamatan Ngunut.
Awalnya S, ayah melati diberi tahu temannya jika anaknya sering bermain ke rumah SA.
S pun mulai khawatir, karena SA selama ini ditinggal istrinya kerja ke luar negeri.
S kemudian menginterogasi anaknya sepulang dari rumah SA, pada Senin (18/5/2020).
Kepada S, Melati mengaku sering ke rumah SA karena dijanjikan akan diberi uang kos sebesar Rp 450.000 per bulan.
Karena janji itu Melati juga rela disetubuhi oleh SA pada Minggu (17/5/2020) pukul 21.00 WIB.
"Berdasar pengakuan anaknya, S kemudian melapor ke Polsek Kalidawir. Kami kemudian melakukan penyelidikan," sambung Bambang.
Berdasar pengakuan Melati dan bukti awal, polisi kemudian menangkap SA pada Rabu (20/5/2020) pukul 06.00 WIB saat masih tidur di rumahnya.
Kepada penyidik, SA mengaku tak kuat menahan nafsu karena ditinggal istrinya bekerja di Malaysia.
Bahkan SA juga mengakui sudah menyetubuhi empat sampai lima cewek remaja lainnya.
"Tersangka melakukan tipu daya dengan menjanjikan sejumlah uang, agar korban menuruti kemauannya," ungkap Bambang.
Namun ternyata SA tidak pernah menepati janjinya.
Dalam kasus Melati, ia hanya memberi Rp 40.000 dari Rp 450.000 yang dijanjikan.
Uang Rp 40.000 itu juga ikut disita sebagai barang bukti.
Polisi juga masih melakukan pengembangan, untuk mengungkap korban-korban lain.
Karena perbuatannya, SA dijerat dengan Undang-undang Perlindungan Anak, dengan ancaman hukuam 15 tahun penjara.
"Kami juga minta akta kelahiran korban, untuk membuktikan bahwa ia masih di bawah umur," pungkas Bambang.
Cewek Tulungagung Digilir 5 Cowok di Rumah Kosong
Rekaman video berisi adegan persetubuhan bongkar kelakuan bejat lima cowok kepada cewek belia berusia 18 tahun di Tulungagung.
Lima cowok itu menyetubuhi si cewek secara bergiliran di sebuah rumah kosong di Desa Jabon, Kecamatan Kalidawir, Tulungagung, Jumat (17/5/2020) sekitar pukul 12.00 WIB.
Polisi telah menangkap lima terduga pelaku yang berinisial MR, AK, YG, AL, dan SA pada Senin (25/5/2020) sekitar pukul 17.00 WIB.
Terungkapnya kasus ini bermula dari rekaman video panas.
Kanitreskrim Polsek Kalidawir, Ipda Bambang Kurniawan mengungkapkan awalnya ada video rekaman seorang gadis yang diperlakukan tidak semestinya.
Kemudian pihaknya menyelidiki video itu, dan bisa mengidentifikasi korban.
"Lalu kami konfirmasi ke orang tua cewek itu, dan ternyata memang benar," terang Bambang kepada SURYAMALANG.COM, Selasa (26/5/2020).
Saat digilir, korban dalam kondisi mabuk atau di bawah pengaruh alkohol.
Setelah rekaman itu, orang tua korban membuat laporan resmi ke Polsek Kalidawir.
"Lalu kami melakukan penyelidikan untuk mengidentifikasi para pelaku di dalam rekaman itu," sambung Bambang.
Dalam kasus ini polisi menyita tikar, celana dalam dan kaus milik korban, serta ponsel yang dipakai merekam aksi itu.
"Kami masih dalami peran masing-masing," ungkap Bambang.
Insiden ini bermula saat korban minta diantar pulang kepada MR.
Namun MR malah memaksa korban untuk ikut pesta miras alias minuman keras.
Saat korban dalam kondisi mabuk, MR dan kawan-kawan malah menggilir korban.
Kepala UPPA Satreksrim Polres Tulungagung, Iptu Pujiarsih mengatakan saat ini korban ada bersama orang tuanya.
Sejauh ini korban dalam kondisi baik.
"Misalnya korban ada trauma karena kejadian itu, nanti kami mintakan pendampingan psikolog," ujar Pujiarsih.
Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul HP Penjual Sapi Berisi Adegan Cewek Digilir 5 Cowok di Tulungagung, Korban Diperkosa Secara Brutal