VIRUS CORONA DI JAWA BARAT

Wali Kota Bogor Tak Khawatir Terjadi Lonjakan Kasus Corona Saat New Normal: Ngapain Takut

"Ngapain mesti takut, orang kita alatnya ada, rumah sakitnya ada, apa yang mesti kita takutin sekarang, kecuali di awal-awal,” ucap Rahmat

Editor: Mairi Nandarson
KOMPAS.com/VITORIO MANTALEAN
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi di Sumur Batu, Bantar Gebang, Bekasi, Jumat (19/7/2019) 

TRIBUNBATAM.id, BOGOR - Pemerintah bersiap memberlakukan kebijakan New Normal, termasuk di Bogor.

Terkait rencana itu, muncul kekhawatiran lonjakan kasus Covid-19.

Namun kekhawatiran itu ditanggapi santai oleh Wali Kota Bogor Rahmat Effendi.

Vivo Y70s Resmi Meluncur, Smartphone 5G Pertama yang Gunakan Chip Exynos 880 Milik Samsung

Khabib Nurmagomedov Kenang Laga Lawan Trujillo Sebulan Setelah Cedera, Pecahkan Rekor Takedown UFC

10 Smartphone Terlaris Kuartal I Tahun 2020, Nomor 1 iPhone 11, Nomor 2 Samsung Galaxy A51

Meski situasi itu, terjadi lonjakan kasus corona di Bogor, Wali Kota Rahmat Effendi justru mengaku tidak khawatir.

Pria yang akrab disapa Pepen ini meyakinkan bahwa pihak Pemkot Bekasi mampu mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19.

“Kalau ada (lonjakan kasus Covid-19) enggak masalah, enggak perlu ada yang ditakutkan lagi sekarang."

"Ngapain mesti takut, orang kita alatnya ada, rumah sakitnya ada, apa yang mesti kita takutin sekarang, kecuali di awal-awal,” ucap Rahmat di Bekasi, Rabu (27/5/2020).

Ia mengklaim saat ini kasus Covid-19 di Kota Bekasi lambat laun berkurang, apalagi angka reproduksinya mencapai angka 0,71.

Dengan demikian, menurut dia, sangat wajar jika Kota Bekasi menerapkan new normal.

Alasan terapkan new normal

“Kita tinggal 12 orang (positif Covid-19). Artinya, kalau kita lihat dari siklus ini, sementara yang sehat sudah seperti ini, yang meninggal sudah sedikit, yang sakit sedikit, boleh dong kita survive."

"Jadi kita tidak perlu lagi takut dengan persoalan epidemiologi itu, kita jalani saja,” kata Rahmat.

Meski nantinya mulai penerapan new normal, ia mengatakan, protokol pembatasan sosial masyarakat akan tetap dilakukan.

Saling Serang di Twitter, Conor Mcgregor Berpeluang Hadapi Justin Gaethje Sebelum Akhir Tahun 2020

Tyson Fury Dukung Mike Tyson & Holyfield Naik Ring: Mereka Sudah Dewasa, Tahu Resiko yang Dihadapi

Selain itu, seiring dengan penerapan new normal nantinya, pihak Pemkot juga akan tetap memeriksa warganya secara rutin terkait Covid-19.

Dengan begitu, penyebaran Covid-19 warga Bekasi bisa di-tracing dengan cepat.

Kini Pemkot Bekasi masih memiliki 7.000 rapid test dan 3.000 kit PCR yang digunakan untuk memeriksa penyebaran Covid-19.

Andalkan tracing

“Masih banyak kita punya 7.000-an rapid (test), kurang nanti kita bisa beli lagi, terus kit PCR kita masih punya 3.000-an karena dinkes kemarin beli 10.000 di awal-awal, sekarang kan banyakan tes swab PCR."

"Itu kit PCR memang agak mahal Rp 1 juta, terus rumah sakit masih ada 5.000, artinya kita punya 15.000,” ucap dia.

Adapun berdasarkan data corona.bekasikota.go.id Rabu ini, ada 297 pasien positif Covid-19.

Jumlah ini bertambah dua, dari satu hari sebelumnya, Senin kemarin.

Dari jumlah 297 kasus positif Covid-19, ada 250 pasien sembuh Covid-19.

Lalu, ada 32 pasien positif yang meninggal dunia.

PSBB Jabar diperpanjang

Pemerintah Jawa Barat memperpanjang penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) Kota Bekasi hingga Jumat (29/5/2020).

Seiring penerapan PSBB berlangsung, Kota Bekasi pun berencana memulai adaptasi dengan tatanan hidup baru atau normal baru di tengah pandemi Covid-19.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun memberi lampu hijau akan penerapan new normal ini. Hal ini dibuktikan dengan kunjungan Jokowi ke salah satu pusat perbelanjaan di Kota Bekasi, Mal Summarecon Bekasi, Selasa (26/5/2020).

Tujuan Jokowi ke Mal Summarecon Bekasi untuk meninjau persiapan kehidupan normal baru.

Jokowi memastikan kesiapan pusat perbelanjaan di Kota Bekasi menerapkan protokol kesehatan yang ketat sebelum nantinya diperbolehkan beroperasi.

Kota Bekasi merupakan salah satu daerah yang akan menerapkan new normal dalam waktu dekat ini.

Sebab, angka reproduksi atau reproduksi number Covid-19 di Kota Bekasi saat ini ada di bawah angka 1, yakni 0,71.

\\

\\

\\

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Wali Kota Bekasi Tak Risau jika Kasus Covid-19 Melonjak Saat New Normal Diterapkan"
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved