VIRUS CORONA DI CHINA

Hindari Respons Imun Manusia, Ilmuwan China Ungkap Kemiripan Virus Corona dengan HIV

Ilmuwan di China menyinggung soal perilaku virus Corona dalam menghindari respons sistem kekebalan tubuh manusia. Ungkap temuan kemiripan dengan HIV.

Pexels
Ilustrasi virus corona dan para ilmuwan. 

Molekul ini berubah karena infeksi, kemudian memberi sinyal untuk mengingatkan sistem kekebalan tubuh, apakah sel itu sehat atau telah terinfeksi oleh virus.

Strategi SARS-CoV-2 menghilangkan tanda infeksi

Virus HIV menggunakan strategi yang sama, yakni menghilangkan molekul MHC di dalam sel yang terinfeksi virus.

"Sebaliknya, SARS tidak menggunakan fungsi ini," kata Zhang.

virus Corona menghilangkan tanda-tanda ini dengan menghasilkan protein yang dikenal dengan ORF8, yang mengikat terikat dengan molekul MHC.

Selanjutnya, protein ini akan menariknya ke dalam sel yang terinfeksi dan menghancurkannya.

Protein ORF8 diyakini memainkan peran penting dalam replikasi virus, dan sebagian besar alat tes komersial menargetkan gen ini untuk mendeteksi viral load dalam tes usap (swab), baik dari hidung maupun oral dari mulut.

Sementara itu, obat yang digunakan selama ini untuk mengobati pasien Covid-19 menargetkan pada enzim atau protein struktural yang diperlukan dalam replikasi virus.

Zhang dan timnya menyarankan agar senyawa yang dikembangkan secara khusus menargetkan pada penurunan MHC oleh ORF8, dan karenanya dapat meningkatkan pertahanan atau pengawasan sistem kekebalan terhadap infeksi SARS-CoV-2.

Kemiripan HIV dan virus Corona serang sel imun

Sementara itu, pada studi sebelumnya telah menemukan protein spike dari virus Corona baru ini memiliki struktur yang memungkinkannya masuk ke banyak jenis sel manusia dan kemudian mengikatnya.

Struktur yang sama juga ditemukan pada HIV, tetapi tidak pada virus Corona lain yang ditemukan pada hewan seperti kelelawar dan trenggiling.

Sedangkan studi lain yang dilakukan peneliti di New York dan Shanghai juga menemukan SARS-CoV-2 dapat membunuh sel T.

Penemuan itu terjadi setelah otopsi di China menemukan adanya kerusakan pada sistem kekebalan tubuh yang mirip yang disebabkan oleh AIDS.

Empat dekade setelah HIV ditemukan sebagai virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, WHO mencatat AIDS telah membunuh sekitar 32 juta orang di seluruh dunia.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved