Sebut Korban Pembunuhan Jahat, Ibunda Tersangka Zuraida Diam Begitu Diperlihatkan Foto Mesum Anaknya

Dalam foto mesum tersebut, terlihat Zuraida Hanum dan sang pembunuh bayaran yang juga selingkuhannya tengah berada di dalam mobil.

TRIBUN MEDAN/M FADLI TARADIFA
Zuraida Hanum dan pembunuh bayaran yang juga selingkuhannya, M Jefri Pratama melakukan rekonstruksi saat bertemu di Cafe Every Day, Senin (13/1/2020) 

Namun saat ditanyakan hakim apakah ibu terdakwa melihat kejadian tersebut, ia menjawab tidak, dia hanya mendengar saja.

Kemudian disambungnya kepada Evi, adik terdakwa yang melihat langsung kejadian tersebut.

Evi menyatakan, apa yang dibilang Hayatun Nufus tersebut benar.

"Iya yang mulia, yang dibilang ibu saya itu benar," aku Hayatun Nufus.

Selain itu, di jelaskannya ia penah hampir diperkosa oleh Jamaluddin yang saat itu berada di rumahnya.

Kejadian tersebut bermula di Jakarta dan berada dirumahnya dua tahun silam.

"Waktu itu kebetulan almarhum sedang bertugas di Jakarta," katanya kepada Majelis Hakim Erintuah Damanik.

Diketahui, Jamaluddin sudah sering ke rumah Evi.

"Jadi setiap kali dia tugas ke Jakarta, dia pasti selalu menginap di rumah saya, walau hanya satu hari," katanya.

Dikatakannya, Jamaluddin diberikan kamar sendiri dan khusus tamu.

"Dia sendiri, kami kasih kamar untuk tamu," jelasnya.

Tiba-tiba suaranya berubah, dan menahankan nangis.

Terdakwa Zuraida Hanum dalam sidang perdana perkara pembunuhan Hakim Jamaluddin yang digelar PN Medan secara online, Selasa (31/3/2020)
Terdakwa Zuraida Hanum dalam sidang perdana perkara pembunuhan Hakim Jamaluddin yang digelar PN Medan secara online, Selasa (31/3/2020) (KOMPAS.COM/MEI LEANDHA ROSYANT)

Kemudian dijelaskannya bahwa dia sempat ingin diperkosa oleh Jamaluddin yang saat itu sedang menginap di rumahnya.

"Kejadian itu pagi, sekitar jam 9. Suami saya pergi dengan anak-anak untuk beli jajan. Kemudian jamal memanggil saya, saya datang dengan maksud mana tahu dia memerlukan sesuatu. Namun ketika saya sampai di depan pintu kamarnya, saya ditarik dan dibekapnya," katanya sambil menangis.

Ditanyakan Hakim, apakah ia teriak saat di bekap, ia mengatakan tidak, dengan alasan takut abang iparnya dipukuli massa.

Kemudian ditanyakan Hakim, apakah ia memberitahukan kakaknya perihal kelakuan abang iparnya tersebut, namun ia menjawab tidak.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved