VIRUS CORONA DI KORSEL

Terjadi Lonjakan Kasus Baru Virus Corona di Korea Selatan, Total 251 Sekolah Kembali di Tutup

Telah terjadi lonjakan kasus baru virus Corona di Korea Selatan. Sebanyak lebih dari 200 sekolah di Korea Selatan kembali ditutup setelah beberapa ...

Kompas.com
Tampak seorang ibu tengah mencium anaknya, di mana mereka menggunakan masker untuk menghindari penularan virus Corona di TK di Seoul, Korea Selatan, pada 27 Mei 2020.(YONHAP NEWS AGENCY via REUTERS) 

TRIBUNBATAM.id, SEOUL -  Telah terjadi lonjakan kasus baru virus Corona di Korea Selatan

Sebanyak lebih dari 200 sekolah di Korea Selatan kembali ditutup setelah beberapa hari sempat dibuka. 

Diberitakan sebelumnya, pada Rabu (27/5/2020), ribuan pelajar Korsel kembali ke sekolah usai pembatasan sosial dilonggarkan. 

Namun, sehari kemudian, terdapat 79 kasus baru dicatat, yang merupakan jumlah harian tertinggi dalam dua bulan. 

Menyadur kompas.com, pada kasus ini, sebagian besar kasus terkait dengan pusat distribusi barang di luar Seoul, ibu kota Korea Selatan

Gudang di kota Bucheon tersebut dioperasikan oleh perusahaan e-commerce terbesar Korsel, yakni Coupang. 

Para petugas mengatakan, fasilitas itu tidak sepenuhnya mematuhi langkah-langkah pengendalian infeksi.  

Kemudian BBC mengabarkan, para petugas kesehatan bahkan menemukan jejak Covid-19 pada sepatu dan pakaian pekerja. 

Ada kemungkinan bahwa Negeri "Ginseng" akan terus mengalami peningkatan kasus virus Corona, karena terus menguji ribuan karyawan di fasilitas itu. 

Sebanyak 58 kasus baru tercatat pada Jumat (29/5/2020), sehingga jumlah total kasus secara nasional naik menjadi 11.402. 

Sarang virus 

Sebanyak 251 sekolah di Bucheon sekarang terpaksa tutup lagi. Laporan dari Korea Times yang mengutip Kementerian Pendidikan Korsel mengatakan, 117 sekolah di Seoul juga menunda pembukaan kembali.

Seorang siswa di Seoul yang ibunya bekerja di gudang Coupang, ditemukan mengidap virus Corona.

Taman publik dan museum di seluruh Seoul serta kota-kota sekitarnya kini telah ditutup, kantor-kantor juga didesak menerapkan jam kerja fleksibel, dan warga Korsel sekali lagi diminta menghindari pertemuan massal. 

Korea Selatan sempat menjadi negara dengan dampak terburuk kedua di dunia akibat Covid-19, tetapi berhasil mengendalikan wabah berkat memperbanyak "pelacakan, pengujian, dan pengobatan".

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved