VIRUS CORONA DI INGGRIS
Bantu Finansial Klub Inggris Saat Pandemi Covid-19, Pengusaha Indonesia Tuai Pujian
Di tengah wabah Covid-19 yang menghadang Inggris, pengusaha Indonesia diketahui tetap memberikan kontribusi untuk membantu finansial klub-klub disana.
TRIBUNBATAM.id, LONDON - Di tengah wabah Covid-19 yang menghadang Inggris, pengusaha Indonesia diketahui tetap memberikan kontribusinya.
Bahkan kontribusi dari pengusaha Indonesia mendapatkan pujian dari klub Inggris, Tranmere Rovers.
Covid-19 memang memukul kondisi finansial klub-klub Inggris hingga terguncang.
Sebab, klub-klub Inggris mengalami kerugian besar karena tak mendapat pemasukan akibat pertandingan ditunda saat pandemi Covid-19.
Raksasa Liga Inggris, Manchester United, bahkan dikabarkan mengalami kerugian mencapai 28 juta pounds atau sekitar Rp 500 miliar.
Dalam kasus ini, kondisi finansial klub Inggris yang berkompetisi di League One, Transmere Rovers, juga ikut terdampak.
• Tak Mau Suasana Stadion Sepi, Premier League Liga Inggris Gunakan Suara Fans di Game FIFA 20
Namun, Tranmere Rovers agaknya sedikit beruntung karena memiliki investor yang masih bersedia memberi kucuran dana untuk klub.
Melalui pernyataan resmi, Tranmere Rovers mengakui ada peran pengusaha asal Indonesia di tengah krisis ekonomi akibat wabah virus corona.
Hal itu sebagaimana diungkapkan oleh presiden Tranmere Rovers, Mark Palios.
Menurut Palios, pengusaha Indonesia yang tergabung dalam Santini Group memberi kontribusi langsung kepada Tranmere Rovers.
Ia mengakui pengusaha Indonesia itu memiliki peran yang signifikan dalam membantu klub bangkir kembali setelah mengalami periode pergolakan keuangan.
"Luki dan Wandi, mitra kami dari Indonesia, berkomitmen untuk kami mengatasi masalah dengan lapangan pertandingan."
"Mereka sepakat melakukan investasi untuk meningkatkan kualitas tim," ujar Tranmere Rovers dikutip BolaStylo.com dari unggahan Tranmere Rovers di media sosial, Senin (1/6/2020).
Tranmere Rovers sendiri memberikan penghargaan tahunan "The Not End of Season" kepada investor Indonesia yang berkomitmen melakukan investasi di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi akibat virus corona.
Dilansir dari Kompas.com, Santini Group merupakan salah satu inverstor Tranmere Rovers sejak September 2019.
Pada Februari 2020, Santini Group bekerja sama dengan Tranmere Rovers menggelar turnamen U-15 di Jakarta.
Turnamen tersebut merupakan ajang seleksi pemain untuk berlatih bersama Tranmere Rovers di Prenton Park, Birkenhead, Inggris.
Dua pelatih Tranmere Rovers, yaitu Matthew Hunter dan Daniel O'Donnel juga terlibat dalam turnamen tersebut.
Wabah Covid-19 Merebak, Bisnis Kuliner Indonesia di Inggris Makin Marak
Di tengah wabah virus Corona atau Covid-19 yang menerpa Inggris, usaha bidang kuliner menjadi semakin menjamur.
Terutama para bisnis kuliner yang dilakukan secara daring oleh warga Indonesia di Inggris.
Walau korban Covid-19 di Inggris terus bertambah, lain halnya bisnis kuliner Indonesia yang semakin marak.
"Peminat makanan Indonesia cukup banyak. Mereka pesan makanan secara daring," kata Ina Sukatma kepada ANTARA London, Kamis (28/5/2020).
Ina punya bisnis kuliner dengan membuka warung makanan Dapur Teh Ina, yang sering ikut bazar yang digelar KBRI London atau komunitas Indonesia di Inggris.
Kreativitas warga Indonesia yang berdomisili di Inggris tidak pernah habis-habisnya, maraknya Covid-19 justru mendorong bisnis kuliner online semakin banyak diminati, salah satunya usaha kuliner rumahan seperti Dapur Teh Ina.
Dapur Teh Ina terkenal dengan nasi padang serta somay dan ayam bakar.
Di tengah-tengah maraknya corona, Teh Ina pun memperluas usahanya dengan menjual makanan Indonesia secara daring.
Teh Ina pun memanfaatkan laman Facebook untuk promosi kuliner.
Kali ini ia mempromosikan ayam bakakak santan makyus pakai sambel dan lalap.
Selain itu, Teh Ina juga mempromosikan lauk kering.
Ternyata bisnis Teh Ina lancar dan suatu saat ia mengunggah gambar kardus yang sudah siap dikirim berisi makanan pesanan warga Indonesia yang tersebar di Kerajaan Inggris.
"Alhamdulilah, di tengah wabah begini malah lebih banyak peminatnya,” ujar Teh Ina yang biasa menerima pesanan dari KBRI London.
Bakso dan jajanan pasar
Lain lagi dengan bakso bola bola yang cukup terkenal di Inggris yang awalnya dipromosikan pebisnis kuliner Zukni Legowo.
“Biasanya saya jualan kalau ada bazar yang diadakan KBRI London seperti saat perayaan 17 Agustus atau dalam acara halalbihalal usai hari Raya Idul Fitri,” ujar Zukni.
Sayangnya tahun ini dengan merebaknya virus Corona hampir seluruh perwakilan Indonesia di Eropa tidak mengelar acara halalbihalal. Maklum Inggris masih dalam suasana karantina wilayah.
Zukni pun tidak habis akal. Dia pun mempromosikan bakso bola-bola dengan mengunakan laman Facebook.
Selain itu ia juga mendesain kemasan untuk bakso bola-bola dalam bentuk yang menarik. Ia juga mencoba keberuntungan lain dengan menjual rendang padang serta es cendol dan kue putu ayu.
Zukni juga berjualan jajanan pasar. Dagangannya diminati warga Indonesia yang tinggal di Inggris. Mereka merindukan jajan pasar.
"Lebaran di perantauan akan semakin menumbuhkan rasa kangen dengan segala hal yang berbau Indonesia, berbau nostalgia. Kue putu ayu ini bisa menjadi pengobat rindu salah satunya," kata Zukni.
Yunni, pebisnis kuliner yang membuka Warung E-Yuni, menyediakan makanan siap saji juga menjual kue Lebaran seperti lapis surabaya dan pandan cheese cake.
”Kali ini saya bikin cake pandan tabur keju. Dioles whipped cream yang lembut. Sepotong pasti mau lagi dan lagi!" demikian Warung-E Yunni berpromosi melalui internet.
"Karena tanpa adanya promosi barang atau jasa yang kita jual tidak dilirik banyak orang. Maka dari itu diperlukan promosi yang bisa mempengaruhi pembaca, dan tidak hanya itu dengan berpromosi diharapkan bisa di share pembaca,” ujar Yunni.
Nasi padang
Sejak di Inggris menerapkan lockdown, Cafe Faringdon harus tutup.
Kafe yang menyediakan makan siang dengan menu rendang padang ini milik pasangan suami istri dari Padang, Sumatera Barat, Harmein dan Pancanita Kaloko.
Oleh karena itu, mereka pun putar haluan dengan menjual makanan matang secara online khususnya makanan khas Minang seperti rendang, kalio daging, kalio ayam, dendeng balado, sambal goreng ampla, udang balado, dan sambal balado cabe merah dan cabe hijau.
Cafe Faringdon dengan juru masak berasal dari Minang itu mengirimkan makanan dengan kemasan makanannya cukup rapi dan menarik agar makanan terjamin aman.
“Tenyata peminat rendang padang cukup banyak,” ujar Nita panggilan akrab Pancanita ibu dari satu putra yang berangkat dewasa.
Nita pun memanfaatkan laman facebook Indonesia Community in the UK untuk mempromosikan produk kulinernya.
Selain itu juga ada toko Gordon yang menjual bahan makanan yang langsung diimpor dari Indonesia seperti berbagai macam bumbu instan, mi instan dengan berbagai rasa, serta bahan makanan lain yang dipromosikan melalui laman facebooknya Toko Gordon.
(*)
• Hasil MotoGP Virtual Seri 5 GP Inggris, Valentino Rossi & Duo Marquez Absen, Jorge Lorenzo Juara
• Kabar Baik, Tak Ada Pemain yang Positif Corona Jelang Bergulirnya Liga Inggris 17 Juni
• Bersama Jepang dan Taiwan, Inggris Setuju Penggunaan Remdesivir Untuk Tangani Covid-19
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Klub Inggris Beberkan Peran Pengusaha Indonesia di Tengah Pandemi Covid-19.