TRIBUN WIKI

Benarkah Virus Corona Memengaruhi Plasenta Ibu Hamil? Ini Kata Ahlinya

Tim peneliti AS memeriksa kondisi plasenta pada ibu hamil yang terinfeksi Covid-19 dan menemukan ada tanda-tanda kerusakan atau cedera pada plasenta.

Editor: Dewi Haryati
grid.id
ilustrasi ibu hamil 

Rekan penulis studi, dr Emily Miller, asisten profesor kebidanan dan kandungan di Fakultas Kedokteran Universitas Northwestern Feinberg School of Medicine di Chicago menambahkan, kondisi ini tetap menimbulkan risiko pada kehamilan dan karenanya perlu ada pemantauan.

Pemantauan pada ibu hamil termasuk menggunakan ultrasonik.

Alat ini berfungsi untuk memerika seberapa baik plasenta mengirimkan oksigen ke janin.

Berkaitan dengan rusaknya plasenta, beberapa ahli yang tidak terlibat dalam penelitian mengingatkan, ada beberapa penyakit yang dapat merusak plasenta.

Oleh sebab itu, terlalu dini untuk menyimpulkan apakah kerusakan pada plasenta disebabkan oleh Covid-19.

Kerusakan plasenta

Plasenta merupakan struktur vital yang memasok oksigen dan nutrisi untuk janin dalam kandungan.

Dalam beberapa kasus, infeksi virus saat kehamilan dapat merusak plasenta.

Ibu yang terinfeksi virus virus Zika dapat melahirkan bayi dengan mikrosefali atau berkurangnya volume kepala.

Dalam penelitian yang dilakukan Miller dan tim, 15 dari 16 ibu hamil yang terinfeksi Covid-19 melahirkan bayinya pada trimester ketiga.

Sementara itu, salah satu dari mereka mengalami keguguran pada trimester kedua.

Para peneliti tidak mengetahui penyebab keguguran, apakah berhubungan dengan infeksi Covid-19 atau tidak.

Sementara itu, dari 17.479 wanita hamil yang tidak terinfeksi Covid-19, 125 di antaranya memiliki melanoma, jenis kanker kulit paling fatal.

Peneliti pun fokus memeriksa plasenta pada 125 wanita hamil dengan melanoma itu.

Beruntung, melanoma itu tidak dianggap memengaruhi kehamilan.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved