LEBARAN 2020

Jasa Marga: 422 Ribu Kendaraan Tercatat Masuk Jakarta dalam Sepekan Arus Balik Lebaran 2020

PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat sebanyak 422.724 kendaraan menuju Jakarta melalui arah Timur, arah Barat dan arah

Dok. Jasa Marga
ILUSTRASI / Kondisi lalu lintas di Gerbang Tol (GT) Cikampek Utama Tol jakarta-Cikampek, Senin (3/6/2019). 

TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Corporate Communication & Community Development Group Head  PT Jasa Marga (Persero) Dwimawan Heru mengatakan, total Volume lalu lintas (lalin) yang menuju Jakarta ini turun 69,32 persen, dibandingkan dengan lalin periode yang sama di Lebaran tahun 2019.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat sebanyak 422.724 kendaraan menuju Jakarta melalui arah Timur, arah Barat dan arah Selatan.

Angka tersebut dihitung sejak Senin (25/5/2020) hingga Minggu (31/5/2020).

"Untuk distribusi lalu lintas menuju Jakarta sebesar 35,2 persen dari arah Timur, 33,0 persen dari arah Barat dan 31,8 persen dari arah Selatan," kata Heru melalui keterangan tertulis, Senin (1/6/2020).

Heru menjelaskan, kendaraan yang menuju Jakarta dari arah timur merupakan kontribusi lalin dari dua Gerbang Tol (GT) pengganti GT Cikarang Utama.

Pasien Positiv Covid-19 Bertambah di Batam Bertambah 12 Orang, Ini Riwayat Setiap Pasien

Bacaan Niat, Tata Cara dan Doa Sholat Tahajud, Memiliki Banyak Keutamaan, Doa Dikabulkan?

Dua dari 12 Pasien Positif Covid-19 Batam Beralamat di Hinterland, Orang Tua Pasien Corona 102

Lalu, GT Cikampek Utama untuk pengguna jalan yang meninggalkan Jalan Tol Trans Jawa serta GT Kalihurip Utama untuk pengguna jalan yang meninggalkan Jalan Tol Cipularang-Padaleunyi.

Berikut runcian distribusi lalin sebagai berikut:

GT Cikampek Utama 2, dengan jumlah 87.971 kendaraan menuju Jakarta, turun sebesar 83,29 pesen dari Lebaran tahun 2019.

GT Kalihurip Utama 2, dengan jumlah 60.951 kendaraan menuju Jakarta, turun sebesar 81,01 persen dari Lebaran tahun 2019.

Total kendaraan menuju Jakarta dari arah Timur, turun sebesar 82,43 persen dibandingkan dengan lalin Lebaran tahun 2019.

Jasa Marga juga mencatat jumlah kendaraan yang menuju Jakarta melalui GT Cikupa tercatat sebanyak 139.438 kendaraan, turun sebesar 56,78 persen dari Lebaran tahun 2019.

Sementara itu, jumlah kendaraan yang menuju Jakarta melalui GT Ciawi 2 tercatat sebesar 134.364 kendaraan, turun sebesar 35,37 persen dari Lebaran tahun 2019. Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sepekan Arus Balik Lebaran 2020, Jasa Marga Catat 422 Ribu Kendaraan Masuk Jakarta

Pemudik Lolos SIKM

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tampaknya tak main-main dan serius dalam menekan penyebaran covid-19 di Jakarta.

Melalui Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Nomor 47 Tahun 2020, Anies mewajibkan kepada warganya untuk memiliki surat izin keluar masuk (SIKM).

Surat Izin Keluar-Masuk (SIKM) sebagai syarat mutlak yang harus dimiliki oleh warga untuk keluar atau masuk ke wilayah Jakarta di masa pandemi virus corona atau Covid-19.

Pemprov DKI Jakarta pun telah memperketat jalur masuk dari luar ke Jakarta demi mengantisipasi penyebaran pandemi virus corona atau Covid-19.

Namun, ada kasus tiga orang warga Kelurahan Lenteng Agung, Jakarta Selatan bisa lolos dari penjagaan.

 Soal Kedatangan 500 TKA asal China, PT VDNI: Kalau Mereka Tak Datang, Pekerja Lokal Tak Bisa Kerja

 Ditemukan Sejumlah Luka Tusuk, Janda Tewas di Jalinsum Lahat Sumsel

 Kesal Diputus Pacar, Pria Ini Sebar Foto Bugil Mantannya di Facebook

Mereka pun langsung dikarantina setelah diketahui baru pulang dari kampung halaman.

Lurah Lenteng Agung, Bayu Pasca Soengkono angkat bicara terkait kasus ini.

Melansir TribunJakarta.com, ketiga warga itu menurut Lurah kembali ke Jakarta menggunakan jasa travel. 

Ia pun bingung mengapa ketiganya bisa lolos pemeriksaan kelengkapan Surat Izin Keluar Masuk (SIKM).

"Mereka pakai travel. Saya juga bingung kenapa bisa lolos," kata Bayu, Jumat (29/5/2020).

"Mungkin tiga orang ini cari kondisi waktu petugas sedang lengah," tambahnya.

Menurut Bayu, ketiga orang tersebut tidak memiliki SIKM.

Satu orang datang dari Tegal, sementara dua lainnya merupakan pasangan suami istri yang kembali dari Rangkasbitung.

Mereka pun diharuskan menjalani karantina secara mandiri di rumah selama 14 hari.

Selain itu, pihak kelurahan juga menganjurkan ketiganya melakukan tes kesehatan.

"Namun mereka bilang tidak punya biaya, dan lebih baik ikuti aturan saja dengan diam di rumah," tutur Bayu.

Sebelumnya, Kelurahan Lenteng Agung telah meminta empat orang melakukan karantina mandiri.

Keempatnya baru saja kembali dari Tegal menggunakan sepeda motor, dan tidak memiliki SIKM.

4 Pemudik Diawasi Warga

Selama di karantina mandiri, sebanyak empat pemudik asal Tegal yang nekat balik ke Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan tak bisa beraktivitas di luar.

Mereka yang terdiri dari tiga pedagang nasi goreng dan pedagang cilok dikarantina secara mandiri selama 14 hari di kontrakannya.

Bila ingin makan, tetangganya diminta membantu mereka lantaran tidak boleh keluar.

"Justru kalau makan bisa dibantu tetangganya. Karena (pekerjaannya) tukang nasi goreng, dia bisa bikin (makanan) sendiri di rumahnya tapi," ujar Lurah Lenteng Agung, Bayu Pasca Soengkono.

Kelurahan Lenteng Agung bersama warga turut mengawasi aktivitas mereka di dalam kontrakan.

"Warga harus mengawasi. Kalau mereka ngumpet-ngumpet keluar kita tegur. Masih melakukan juga akan dibawa ke rumah isolasi di Srengseng," pungkasnya.

Sebelumnya, Sebanyak empat pemudik asal Tegal tanpa Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) lolos masuk ke Jakarta.

Namun, ketika balik ke rumah kontrakannya di kawasan Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan, mereka di karantina secara mandiri oleh pihak kelurahan Lenteng Agung.

Menurut Lurah Lenteng Agung, Bayu Pasca Soengkono, diduga para pemudik bisa lolos masuk Ibu Kota karena mengendarai motor.

"Ya kan sesuai pergub 47, mereka kan enggak punya SKM dan surat kesehatan ya. Jadi mungkin mereka lolos check point karena makai motor," ujarnya pada Kamis (28/5/2020).

Motor mereka, lanjut Bayu, berplat G yang berasal dari wilayah Tegal.

"Jadi kebetulan untuk lolos check point memang ada kemungkinan sih karena motor bisa, menurut mereka. Mereka bilang sendiri karena mereka sampai sini pagi," bebernya.

Kelurahan Lenteng Agung tidak mungkin memulangkan kembali keempat pemudik.

Mereka akhirnya di karantina secara mandiri di kontrakannya selama 14 hari.

"Kita karantina mandiri dengan diawasi warga," ujarnya.

Pihak kelurahan kemudian menempelkan stiker sebagai tanda bahwa mereka di karantina mandiri.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved