TRIBUN WIKI

Sebabkan Pemakai Kecanduan, Simak Dampak Buruk Konsumsi Sabu-sabu bagi Tubuh

Narkoba jenis Sabu-sabu, atau yang juga dikenal sebagai methamphetamine atau crystal meth, adalah narkotika yang sangat adiktif.

IST
Ilustrasi sabu-sabu 

13. Menarik diri (isolasi)

14. Emosi datar dan inaktifitas

15. Miskin wawasan, dan proses penilaian buruk

Sedangkan gejala fisik yang sering terjadi pada orang yang sakau sabu adalah:

1. Kulit pucat, kumal

2. Penampilan fisik berantakan

3. Pergerakan lambat

4. Kontak mata yang buruk

5. Berbicara terlalu halus

6. Sakit kepala

7. Kelelahan ekstrem

8. Badan ngilu

Gejala Sakau Sabu-sabu biasanya sedang sampai berat dan dapat berakibat fatal jika tidak diobati.

Umumnya, gejala Sakau narkoba jenis shabu dimulai dalam 1-2 hari setelah dosis terakhir, dan bertahan hingga tiga bulan.

Lamanya proses gejala putus obat akan bervariasi tergantung seberapa banyak dan sering mereka menggunakan obat. 

Dampak

Dampak jangka pendek dan jangka panjang pada individu

Saat digunakan, semua bentuk Sabu-sabu menghasilkan perasaan kenyamanan dan energi yang semu.

Sehingga pemakai akan cenderung memaksakan dirinya untuk melakukan sesuatu dengan lebih cepat dan lebih jauh dari yang seharusnya.

Jadi para pemakai dapat merasakan “crash” yang parah atau kehancuran secara fisik dan mental setelah efek obat memudar.

Karena penggunaan narkoba ini dalam waktu lama mengurangi rasa lapar alami, pengguna akan mengalami penurunan berat badan yang luar biasa.

Efek-efek negatif lainnya : pola tidur yang kacau, hiperaktif, rasa mual, delusi kekuasaan, lebih agresif dan sifat lekas marah.

Efek-efek lain yang mengkhawatirkan: insomnia, kebingungan, halusinasi, kecemasan, paranoia dan lebih agresif.

Dalam beberapa kasus, mengalami konvulsi yang dapat berakibat kematian.

Kerusakan jangka panjang

Dalam jangka panjang, penggunaan sabu menyebabkan kerusakan yang permanen.

Peningkatan denyut jantung dan tekanan darah, kerusakan pembuluh darah di otak yang dapat menyebabkan stroke atau detak jantung yang tidak teratur yang berakibat kerusakan kardiovaskular atau kematian; dan kerusakan pada liver (hati), ginjal dan paru-paru.

Para pengguna mengalami kerusakan otak, termasuk melemahnya daya ingat dan meningkatnya ketidakmampuan untuk memahami pemikiran abstrak.

Yang sembuh biasanya disebabkan mengalami ingatan kosong dan ayunan suasana hati yang berlebihan.

Penyembuhan

Walaupun gejala bisa menghilang beberapa minggu setelah gejala sakau terakhir, pasien bisa mengalami kesulitan serius mencoba mengatasi gejala psikosis tanpa bantuan orang lain.

Kecanduan dan gejala sakau Sabu-sabu tergolong sangat sulit untuk ditanggulangi, terutama melalui terapi mandiri.

Satu-satunya cara terbaik untuk mencapai pemulihan sepenuhnya adalah dengan melaporkan diri ke rumah sakit atau tempat rehabilitasi untuk detoksifikasi Sabu-sabu.

Dengan begitu, ia akan melalui rencana perawatan komprehensif.

Terapi rehab akan berbeda tergantung dari masing-masing individu.

Namun, jika gejala sakau sabu dianggap cukup parah, mungkin akan ada tindakan penanganan lanjutan, seperti:

1. Pengobatan psikosis menggunakan obat-obatan antipsikotik

2. Pengobatan depresi yang berjalan lebih dari dua minggu dengan antidepresan

3. Pengobatan gangguan kecemasan dengan obat penenang non-benzodiazepine

4. Pengobatan mania yang berlangsung lebih dari dua minggu dengan obat antimanik (lithium)

5. Obat tidur selama 1-2 minggu

6. Pengawasan penuh terhadap kecenderungan bunuh diri.

Semua proses rehabilitasi harus dipantau oleh seorang medis profesional. (*)

*Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul Sabu-sabu.

Sumber: TribunnewsWiki
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved