VIRUS CORONA DI BATAM
Alasan Banyaknya Pasien Positif Covid-19 hingga Zona Merah Corona, Ini Alasan Batam Tak Lakukan PSBB
Wali Kota Batam Muhammad Rudi menegaskan, Kota Batam tak pernah melakukan PSBB selama pandemi Covid-19. Ternyata ini alasannya
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Wali Kota Batam sekaligus Kepala BP Batam, Muhammad Rudi mengungkapkan keluh kesahnya terkait virus corona yang terjadi di Kota Batam.
Selain mengungkap alasan banyaknya pasien positif Covid-19 hingga berstatus zona merah virus Corona, Rudi mengungkap alasan mengapa Batam tak menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Penyebaran virus corona di Batam menurutnya sudah sampai ke daerah hinterland atau kawasan pulau.
"Sekitar tiga atau empat hari lalu, warga Lingga berobat kesini. Setelah dicek nyatanya positif. Jadi kalau Lingga dibilang zona hijau tak ada Covid-19, nyatanya yang sakit dibawa ke Batam dia positif. Di sana tak punya kelengkapan, termasuk Tanjungbalai dan daerah lain. Apabila kami menutup Batam apa yang akan terjadi. Jadi yang kami lakukan Batam harus menyatu dengan Covid-19," ucapnya, Rabu (3/6/2020).
Dalam rapat via zoom bersama Kadin Kepri, pihaknya mengaku terus mencari dan melacak pasien positif, termasuk yang kontak dengan pasien tersebut.
Ini menurutnya penting sehingga bisa langsung diambil penanganan dan pencegahan.
Seperti diketahui, jumlah pasien positif Covid-19 tercatat menembus angka 140 orang, dimana 97 di antaranya kategori Orang Tanpa Gejala (OTG).
Rudi mengakui wilayah Kota Batam yang terbilang kecil, sebenarnya mudah untuk isolasi. Apalagi sudah ditetapkan protokol kesehatan.
Seperti pakai masker dan tetap jaga kebersihan, dalam waktu yang singkat virus ini akan selesai.
"Kami sudah sampaikan melalui Kadispar Provinsi. Saya sudah perintahkan asisten untuk membersihkan seluruh Kecamatan Nongsa supaya betul-betul bisa jadi jalur hijau. Dimana di Batam ada 12 kecamatan. Tiga kecamatan pulau masih jalur hijau. Nongsa memang masih ada 1 yang belum terselesaikan. Ini kami minta selesaikan. Supaya pariwisata bisa di Batam bisa dibuka," sebutnya.
Rudi kembali menegaskan, Kota Batam tak pernah melakukan PSBB selama pandemi Covid-19. Menurutnya, langkah ini ia ambil karena ingin menyelamatkan sektor industri yang selama ini menjadi unggulan. Terlebih Kota Batam tak memiliki hasil bumi.
• 5 Pemain Indonesia dengan Follower Terbanyak di Instagram, Ada Egy Maulana Vikri dan Febri Hariyadi
• Siap-siap, Redmi Note 9 dan Redmi Note 9 Pro akan Dirilis 9 Juni, Simak Spesifikasi Lengkapnya
"Saya tambahkan sedikit lah tentang kondisi Kota Batam, karena mulai kemarin diributin saja apa New Normal. Batam tidak pernah saya ajukan untuk satu sistem yang ditentukan oleh pusat baik lockdown ataupun PSBB. Kenapa tidak dilakukan? Dari awal memang Batam normal saja kami lakukan. Apa yang menjadi petunjuk dari Menteri Kesehatan, Mendagri, Menko Perekonomian dan Menko Maritim kami ikuti saja maka berjalan dengan normal," ungkapnya.
Rudi menilai New Normal itu hanya sebuah nama saja. Sejatinya normal yang dijalankan saat ini, sudah mulai diterapkan oleh masyarakat Kota Batam.
Dari awal pihaknya sudah berusaha melakukan agar masyarakat Kota Batam bisa menyatu dengan virus Corona ini.
"Bersatu ini bukan berarti berkawan dekat tapi kita tidak menjaga. Tetapi kalau saya mengartikan, Covid-19 ini harus selesai. Kita harus berperan. Vaksin belum ditemukan, sudah hampir 3 bulan lebih kondisi Kota Batam banyak yang tutup. Karena kita melaksanakan protokol kesehatan sendiri," katanya.