PM Australia Scott Morrison Tegaskan Tak Akan Biarkan China Mengintimidasi Negaranya

Perdana Menteri Australia Scott Morrison menegaskan bahwa negaranya tidak akan mau diintimidasi atau menyerah pada ancaman ekonomi dari China

Penulis: Mairi Nandarson | Editor: Mairi Nandarson
AFP
Perdana Menteri Australia Scott Morrison 

TRIBUNBATAM.id, MELBOURNE - Perdana Menteri Australia Scott Morrison menegaskan bahwa negaranya tidak akan mau diintimidasi atau menyerah pada ancaman ekonomi dari China.

Pernyataan itu ia sampaikan saat ditanya apakah Australia akan terus menerima ekspor dari mitra dagang utama China, Kamis (11/6/2020).

Perdana Menteri Australia Scott Morrison dihadapkan pada peringatan China kepada warga negaranya untuk menghindari Australia sebagai tempat berwisata dan pendidikan.

UPDATE Data Corona Indonesia Kamis (11/6) Tambah 979, Total 35.295, Sembuh 12.636, Meninggal 2.000

Bantu Menangkan Timnya, Witan Sulaiman Berpeluang Jalani Debut Bersama FK Radnik Surdulica

UPDATE Jadwal MotoGP 2020, Setelah GP Italia Sirkuit Mugello Resmi Dibatalkan

Selama ini, pendidikan dan wisatawan dari China telah memberikan pendapatan miliaran dolar bagi Australia.

Dikutip dari South China Morning Post ( scmp.com ), Scott Morrison mengatakan, Australia adalah negara dengan perdagangan terbuka.

Namun, jika perdagangan itu dikaitkan dengan masalah lain, PM Australia itu mengatakan tidak akan menerimanya, karena ia tidak mau diintimadasi.

Ketegangan diplomatik antara China dan Australia memburuk setelah Canberra menyerukan penyelidikan internasional terhadap sumber dan penyebaran virus corona, yang membuat Beijing marah.

Terkait masalah itu,  Selasa (9/6/2020) lalu, Departemen Pendidikan China mengatakan siswa dari Tiongkok harus mempertimbangkan kembali untuk memilih belajar di Australia.

Imbauan itu mengancam industri ekspor terbesar keempat Australia, pendidikan internasional, senilai A$ 38 miliar (US $ 26 miliar) setiap tahun.

“Kami adalah negara perdagangan terbuka, sobat, tetapi saya tidak akan pernah memperdagangkan nilai-nilai kami sebagai tanggapan atas paksaan dari mana pun asalnya,” kata Morrison kepada stasiun radio 2GB, Kamis (11/6/2020).

Ketegangan antara China dan Australia meningkat, setelah China dalam beberapa pekan terakhir melarang impor daging sapi dari Australia dan mengenakan tarif pada gandum Australia.

Termasuk Valentino Rossi, Inilah 4 Pebalap Panutan Marc Marquez Hingga Jadi Pebalap Hebat di MotoGP

Hasil Lengkap Semifinal DFB Pokal 2019 - 2020 dan Jadwal Final Bayer Leverkusen vs Bayern Muenchen

Peringatan untuk pelajar asal China untuk belajar ke Australia mengikuti peringatan serupa pekan lalu dari Beijing untuk wisatawan asal Tiongkok agar menghindari Australia.

Terkait dua kasus peringatan itu, pejabat di Beijing menyebut peringatan itu disampaikan karena ada serangan rasis terhadap orang-orang Asia selama pandemi.

"Itu sampah. Ini pernyataan konyol dan ditolak. Itu bukan pernyataan yang dibuat pimpinan Tiongkok, "kata Morrison dalam wawancara terpisah pada 3AW.

Australia mengajukan protes kepada kementerian luar negeri Cina di Beijing, dan kedutaan besar China di Canberra, tentang peringatan perjalanan dan pelajar China, kata seorang jurubicara Departemen Luar Negeri dan Perdagangan.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved