TRIBUN WIKI
JANGAN Pakai Odol, Begini Cara Tepat Tangani Luka Bakar
Luka bakar adalah kerusakan bagian permukaan kulit akibat terkena sentuhan benda-benda dari luar yang bersuhu tinggi hingga membuat kulit melepuh.
TRIBUNBATAM.id - Saat mengalami luka bakar, biasanya odol menjadi barang yang pertama dicari.
Banyak orang yang termakan mitos bahwa odol atau pasta gigi merupakan penanganan paling tepat untuk luka bakar.
Padahal hal tersebut tidaklah benar.
Luka bakar adalah kerusakan bagian permukaan kulit akibat terkena sentuhan benda-benda dari luar yang bersuhu tinggi atau memiliki kandungan kimia tertentu.
Luka bakar lumrah terjadi di kehidupan sehari-hari, misalnya terkena percikan minyak mendidih saat menggoreng, atau tersenggol knalpot sepeda motor.
• SINGAPURA Bakal Tutup Pintu hingga Desember 2020, Dispar Kepri Rancang Event Virtual dan Drive Thru
Level luka bakar
Mengutip Tribunnews.com dari advancedtissue.com, luka bakar dibedakan menjadi empat level tergantung tingkat keparahannya.
Yang pertama adalah luka bakar ringan yang menyebabkan rasa sakit, kemerahan, pembengkakan ringan, serta tak adanya bagian kulit yang melepuh.
Luka bakar level kedua memiliki bagian yang melepuh sehingga mengindikasikan kerusakan kulit tak hanya terjadi di permukaan saja.
Level ketiga ditandai dengan permukaan kulit yang tampak kasar atau bertekstur disertai mati rasa karena kerusakan pada dermis dan saraf di sekitar luka.
Level keempat yang paling berat adalah luka bakar yang sudah masuk ke bagian daging atau lapisan kulit yang terdalam sehingga sangat memerlukan perawatan medis.
Untuk luka bakar level pertama dan kedua, atau luka bakar yang lebarnya tidak lebih dari 7 cm, Anda bisa melakukan pengobatan dan perawatan sendiri di rumah.
Odol untuk luka bakar ringan
Pada luka bakar ringan, biasanya orang-orang akan segera mengoleskan odol atau pasta gigi dengan harapan luka bakar bisa segera sembuh.
Padahal dengan mengoleskan pasta gigi ke luka bakar hanya akan memperparah luka.