Kembali Beroperasi di Malaysia Mulai 12 Juni, Intip Jadwal Penerbangan Domestik Malindo Air

Penerbangan domestik di Malaysia kembali dibuka oleh Malindo Air (kode penerbangan OD). Penerbangan ke hampir semua rute tujuan domestik di Malaysia.

straitstimes.com
Maskapai Malindo Air kembali beroperasi untuk penerbangan domestik di Malaysia. 

TRIBUNBATAM.id, KUALA LUMPUR - Penerbangan domestik di Malaysia kembali dibuka oleh Malindo Air (kode penerbangan OD).

Member dari Lion Air Group ini sudah secara resmi mengumumkan akan mengoperasikan kembali layanan penerbangannya.

Penerbangan ke hampir semua rute tujuan domestik di Malaysia.

Penerbangan tersebut dijadwalkan mulai 12 Juni 2020 sebagaimana yang ditetapkan oleh pemerintah Malaysia selama masa aturan tentang pembatasan perjalanan dan sosial.

Layanan terjadwal Malindo Air mencakup penerbangan sebagai berikut:

- Bandar Udara Internasional Sultan Abdul Aziz Shah Subang Skypark yang terletak di Subang Jaya, Selangor (SZB), tujuan:

  1. Kota Bharu - Bandar Udara Sultan Ismail Petra (KBR), frekuensi terbang 35 kali seminggu;
  2. Penang – Bandar Udara Internasional Pulau Pinang (PEN), frekuensi terbang 28 kali per minggu;
  3. Alor Setar – Bandar Udara Sultan Abdul Halim (AOR), frekuensi terbang 21 kali seminggu;
  4. Johor Baharu – Bandar Udara Internasional Senai (JHB), frekuensi terbang 28 kali per minggu;
  5. Kuala Terengganu – Bandar Udara Sultan Mahmud (TGG), frekuensi terbang 21 kali per minggu;
  6. Langkawi – Bandar Udara Internasional Langkawi (LGK), frekuensi terbang 21 kali per minggu

- Ipoh – Bandar Udara Sultan Azlan Shah (IPH) tujuan Johor Baharu dengan tiga penerbangan seminggu setiap Senin, Jumat, Minggu.

- Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur KLIA (KUL), tujuan:

  1. Kota Kinabalu – Bandar Udara Internasional Kota Kinabalu (BKI), frekuensi terbang 14 kali per minggu;
  2. Kuching – Bandar Udara Internasional Kuching (KCH), frekuensi terbang 2 kali per minggu;
  3. Langkawi – Bandar Udara Internasional Langkawi (LGK), frrekuensi terbang 2 kali per minggu.

Malaysia dan Brunei Ikuti Langkah Indonesia, Batal Kirim Jemaah Haji Tahun Ini

Malindo Air menawarkan tarif perjalanan udara mulai dari RM199 sekali jalan untuk di Semenanjung Malaysia melalui Bandar Udara Subang; mulai dari RM289 tarif satu kali jalan untuk penerbangan antara KLIA dan Kuching serta RM389 tarif sekali jalan dari KLIA ke Kota Kinabalu.

Periode pemesanan dimulai dari sekarang – 21Juni 2020, periode perjalanan berlaku mulai penerbangan kembali sampai dengan 27 September 2020.

"Malindo Air berkomitmen menyediakan penerbangan dan melayani kebutuhan orang Malaysia dalam bepergian. Pembukaan penerbangan secara bertahap cenderung progresif, yang dilakukan mulai dari rute domestik di Malaysia," kata CEO Malindo Air, Capt. Mushafiz Bin Mustafa Bakri seperti termuat dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (11/6/2020).

"Malindo Air juga akan merencanakan kembali layanan rute internasional secara bertahap setelah situasi global membaik dan regulasi sepenuhnya telah dicabut mengenai pembatasan perjalanan," tambahnya.

Malindo Air, lanjutnya, mendukung penuh upaya pemerintah yang secara bertahap merelaksasikan pembatasan selama Recovery Movement Control Order (RMCO).

"Perjalanan domestik dengan mengutamakan ketentuan keselamatan dan keamanan merupakan bagian penting dari upaya pemulihan ekonomi, karena kurang lebih 10 persen dari PDB dunia berasal dari pariwisata dan sebagian besar tergantung pada perjalanan udara,” tambah Mushafiz.

Malindo Air menegaskan, bahwa pelanggan (calon penumpang) yang jadwal penerbangan sebelumnya dibatalkan karena pandemi Covid-19 tetap mendapatkan nilai penuh sesuai nominal tiket dalam bentuk voucher perjalanan.

Periode penukaran voucher perjalanan ke bentuk tiket pesawat diperpanjang hingga 12 bulan dan periode perjalanan akan menjadi 11 bulan sebelum tanggal penukaran voucher.

Sebagai contoh, seorang calon penumpang yang menebus voucher pada Maret 2021 akan dapat memesan penerbangannya hingga Februari 2022.

Malindo Air juga memfasilitasi calon penumpang bisa mentransfer (memindahkan) nilai voucher perjalanan yang dimiliki kepada keluarga dan teman atau menggunakannya sebagai voucher hadiah.

Dalam menjalankan operasional, Malindo Air tetap mengutamakan faktor keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan.

Malindo Air adalah maskapai Malaysia yang terhubung langsung di KLIA dan KL Subang Skypark di Selangor, Malaysia. Malindo Air mulai mengudara pada Maret 2013 dengan penerbangan domestik. Ekspansi rute telah berkembang ke semua airport utama di Malaysia serta melintasi benua Asia dan Australia.

Malaysia Tingkatkan Pemantauan, Tujuh Hari Tak Laporkan Kasus Kematian Akibat Covid-19

Jumlah kematian akibat virus Corona atau Covid-19 di Malaysia menjadi sorotan.

Pasalnya, Malaysia memasuki hari ketujuh nol kasus kematian akibat Covid-19 pada Jumat (29/5/2020).

Hal ini diumumkan langsung oleh Kementerian Kesehatan Malaysia.

Pihaknya juga mencatat 103 kasus infeksi corona baru secara nasional, dikutip dari CNA.

Sehingga, kini Negeri Jiran telah mengantongi 7.732 kasus infeksi dan 115 kematian.

Adapun pasien yang sudah sembuh berjumlah 6.235.

"Dari 103 kasus baru yang dilaporkan, tujuh adalah kasus impor yang terinfeksi di luar negeri," kata Direktur Jenderal Kesehatan, Dr Noor Hisham Abdullah.

Kasus impor itu berasal dari Arab Saudi, Mesir, dan Australia, menurut rilis kementerian kesehatan di akun Twitter-nya.

"Di antara 96 ​​transmisi lokal, 84 pasien adalah orang asing," kata Dr Noor Hisham pada konferensi pers harian.

Sementara itu dua belas dari kasus Covid-19 yang baru adalah orang Malaysia.

Dr Noor Hisham mengatakan delapan kasus masih dirawat di unit perawatan intensif dengan dua memerlukan dukungan ventilator.

Namun, Malaysia baru saja mengidentifikasi klaster baru yang melibatkan pekerja asing di sebuah perusahaan pembersih.

Dr Noor Hisham mengatakan 24 kasus dilaporkan terjadi di antara para pekerja Bangladesh di sebuah klinik swasta.

Kasus-kasus ini terungkap setelah adanya skrining anggota staf klinik tersebut.

"Pemutaran sedang dilakukan sebagai inisiatif oleh pengusaha. Dari 150 pekerja asing di perusahaan yang diskrining, 126 dinyatakan negatif untuk Covid-19."

"Dari 24 kasus positif, 20, tinggal di sebuah asrama di Kuala Langat, Selangor dan sedang dirawat di Rumah Sakit Sungai Buloh, Selangor."

"Empat kasus lainnya tinggal di sebuah apartemen di Nilai, Negeri Sembilan dan sedang dirawat di Tuanku Rumah Sakit Ja'afar, Seremban," katanya.

Sejauh ini sudah ada 428 kontak yang berhasil ditelusuri pemerintah Malaysia demi mencegah penularan lebih lanjut.

Menurut otoritas kesehatan, sebagian besar kasus impor berasal dari warga asing yang tinggal di area padat dan sempit.

Sehingga kemungkinan besar jarak sosial sulit dipraktikkan.

Dr Noor Hisham mengatakan kondisi ini tentu mendukung penyebaran virus Corona lebih cepat.

Setelah penemuan klaster ini, Dr Noor Hisham juga mengimbau agar pengusaha mematuhi prosedur operasi standar (SOP).

Termasuk diantaranya melakukan pengecekan kepada pekerja asing sehingga wabah dapat dikendalikan.

Dalam rangka menanggulangi wabah corona, Malaysia meningkatkan pemantauan pada perbatasannya.

Ini dilakukan untuk mencegah orang asing masuk melalui rute ilegal sehingga berpotensi membawa virus Corona.

Pada Kamis (28/5/2020), Menteri Senior, Ismail Sabri Yaakob, mengatakan lebih dari 300 imigran ilegal ditangkap di perbatasan bulan ini.

"Pemerintah menganggap serius masuknya imigran gelap ke negara itu dan kami merasakan ketakutan, terutama saat ini (dari pandemi Covid-19)," katanya.

Habiskan Lebaran Idul Fitri di Rumah Sakit, Dokter Muslim di Malaysia: Ini Menyedihkan

Wabah virus Corona atau Covid-19, mengharuskan para tenaga medis untuk tetap di rumah sakit walau tengah Idul Fitri.

Hal ini juga dialami seorang dokter muslim di Malaysia, Dokter Muhammad Syahidd Al-Hatim.

Ia menyatakan harus berada jauh dari keluarganya pada hari Raya Idul Fitri tahun ini.

Lebaran tahun ini, menurut dokter berusia 26 tahun itu, sedikit menyedihkan bagi mereka tenaga medis beragama islam di rumah sakit Kuala Lumpur, Malaysia.

Pasalnya lebaran kini harus dirayakan di tengah pandemi virus Corona (Covid-19), yang sejauh ini telah menjangkiti lebih dari 7.000 orang, termasuk 115 orang telah meninggal.

"Ini menyedihkan karena beberapa teman saya-staf perawat, para dokter senior, mereka tidak bisa berkumpul bersama keluarga," ucap Muhammad Syahidd kepada Reuters, Minggu (24/5/2020).

"Biasanya, mereka akan kembali ke kampung halamannya untuk meluangkan waktu bersama keluarga. Namun mereka tidak mendapatkan kesempatan untuk melakukan itu. Jadi ya, itu membawa suasana hati yang sedih ke area kerja," tuturnya.

Malaysia yang mayoritas Muslim telah memberlakukan pembatasan gerakan yang meluas (MCO) sejak pertengahan Maret lalu, dalam upaya untuk membendung wabah Covid-19.

Meskipun beberapa hal dilonggarkan, perjalanan antar negara bagian masih dilarang, dengan banyak orang tidak dapat kembali ke kampung halaman selama musim liburan Idul Fitri.

Muhammad Syahidd, yang bekerja di Unit Gawat Darurat (UGD), sedang bertugas pada Minggu (24/5/2020), hari pertama Idul Fitri.

Tenaga medis khawatir, liburan ini akan menyebabkan lonjakan infeksi virus Corona, karena lebih banyak orang yang berisiko melanggar aturan dengan mengunjungi kerabat mereka.

(*)

Malaysia Akan Nyatakan Bebas Corona Jika 28 Hari Berturut-turut Tidak Ada Tambahan Kasus Baru

Susul Indonesia dan Singapura, Malaysia Juga Batalkan Haji Tahun 2020 Karena Pandemi Corona

Tak Bisa Sembarangan, Hanya Pemilik Visa Ini Boleh Masuk Malaysia Selama Lockdown Akibat Covid-19

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Malindo Air Buka Layanan Penerbangan Berjadwal Domestik Mulai 12 Juni".

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved