PRAMONO EDHIE WIBOWO MENINGGAL
Pramono Edhie Wibowo Meninggal Setahun Setelah Ani Yudhoyono Wafat, Hari dan Bulan Sama
Pramono Edhie Wibowo meninggal setahun setelah Ny Ani Yudhoyono berpulang. Keduanya meninggal di hari Sabtu dan bulan Juni.
TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat Pramono Edhie Wibowo meninggal dunia, Sabtu (13/6/2020).
Pramono Edhie Wibowo meninggal selang satu tahun dari meninggalnya Ny Ani Yudhoyono.
Ani Yudhoyono berpulang pada setelah berjuang melawan kanker darah, Sabtu (1/6/2019) di NUH Singapura.
Sedangkan Pramono Edhie Wibowo meninggal karena serangan jantung, Sabtu (13/6/2020).
Bahkan Pramono Edhie Wibowo meninggal di hari dan bulan bulan yang sama namun beda tahun dengan Ny Ani Yudhoyono.
Bahkan sewaktu Ny Ani Yudhoyono sakit, Pramono Edhie Wibowo sempat akan menjadi pendonor sumsung tulang belakang bagi Ny Ani.
Ny Ani Yudhoyono merupakan kakak kandung Prabono Edhie Wibowo. Keduanya merupakan anak dari tokoh militer Letjen TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo.
• Pramono Edhie Wibowo Meninggal Sabtu (13/6) Malam, Adik Ani Yudhoyono Kena Serangan Jantung
Kabar duka meninggalnya adik ipar SBY disampaikan oleh politius Partai Demokrat Rachland Nashidik.
Adik kandung Ani Yudhoyono itu meninggal karena serangan jantung di RS Cimacan, Cipanas, Kabupaten Cianjur.
"Innalillahi wainailaihi rojiun, telah meninggal dunia malam ini Bpk Pramono Edhie Wibowo di RS Cimacan," ungkap politikus Partai Demokrat Rachland Nashidik kepada wartawan, Sabtu (13/6/2020).
"Tadi dikabari wafat jam 19.43 WIB. Serangan jantung," imbuhnya.
Belum diketahui di mana tempat mantan kepala staf angkatan darat (KSAD) itu akan dimakamkan.
Partai Demokrat akan memberikan informasi lebih lanjut.
"Informasi selanjutnya akan disampaikan kemudian," ucap Rachland.
Edhie merupakan adik ipar Susilo Bambang Yudhoyono.
Sebagai perwira TNI AD, beberapa posisi strategis pernah diemban seperti Danjen Kopassus, Pangdam Siliwangi, Pangkostrad, hingga KSAD. Usai pensiun, Edhie bergabung ke Partai Demokrat.
Diketahui, Pramono Edhie lahir di Magelang, Jawa Tengah, 5 Mei 1955. Dia pernah menjabat sebagai Panglima Kostrad dan Pangdam III Siliwangi.
• Didatangi Ani Yudhoyono Lewat Mimpi, AHY Langsung Laksakan Pesan Sang Ibu Tepat 1 Tahun Kepergiannya
Ny Ani Melawan kanker
Pasalnya, Ani Yudhoyono telah berpulang ke sang pencipta setelah berjuang melawan kanker darah, Sabtu (1/6/2019) di NUH Singapura.
Jenazah Ani Yudhoyono pun telah dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Jakarta, Minggu (2/6/2019).
Sebelum menghembuskan nafas terakhir, Ani Yudhoyono membutuhkan donor sumsum tulang belakang untuk sembuh dari penyakit yang diidapnya.
Melansir dari Kompas, Pramono Edhie Wibowo dikabarkan menjadi satu-satunya pendonor dan penyelamat untuk Ani Yudhoyono.
Sebelumnya, semua anggota keluarga besar sempat diperiksa dan melakukan tes darah untuk mencari jenis darah yang dibutuhkan tim dokter.
Pramono Edhie Wibowo sendiri merupakan adik kandung Ani Yudhoyono, mantan Kepala Staf TNI AD (KSAD).
Putra sulung SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) membenarkan jika Pramono Edhie Wibowo, pamannya, akan menjadi donor sumsum tulang belakang untuk Ani Yudhoyono.
Pasalnya, Pramono Edhie Wibowo memiliki kesamaan delapan parameter darah yang dibutuhkan dokter untuk kebutuhan transplantasi sumsum tulang belakang.
"Yang pasti, delapan parameter darah yang dibutuhkan dokter ada di adik Ibu Ani Yudhoyono."
"Kami bersyukur karena tidak sampai mencari ke mana-mana, bahkan sampai ke seluruh dunia," kata AHY di Surabaya, Rabu (27/3/2019).

Sebagaimana diketahui, mendonorkan sumsum tulang belakang memang tak bisa dilakukan oleh sembarang orang.
Namun hingga akhir hayat Ani Yudhoyono, proses pendonoran ini belum sempat dilakukan.
Dikutip Gridhot.ID dari Kompas TV pada Sabtu (1/6/2019), Dokter kepresidenan Mayor Jenderal TNI Terawan Agus Putranto memberikan pernyataan terkait kepergian Ani Yudhoyono.
Terawan menyebut pihaknya sudah bekerja keras untuk menyelamatkan Ani Yudhoyono.
Ia ditemani oleh dokter dari rumah sakit Singapura dan Amerika Serikat dalam merawat istri dari SBY ini.
"Tim di sini sudah berjuang dengan keras," kata Terawan.
"Apa yang dilakukan sudah maksimal. Harapannya semua bisa membuat baik. Namun Tuhan memberi rencana lain. Dan ini memberi kesedihan bagi kita semua," imbuh Dokter Terawan.
Terawan menjelaskan jika penurunan kondisi kesehatan Ani Yudhoyono dikarenakan perjalanan dari penyakit yang tak terhindarkan.
"Kemarin memang kondisinya membaik. Tapi tiba-tiba beliau mengalami kemunduran dan itu bukan dari apa-apa, memang dari perjalanan penyakitnya sendiri," ujar Terawan.

Tak hanya itu, Terawan juga membeberkan alasan batalnya pendonoran tulang sumsum belakang untuk Ani Yudhoyono.
Rupanya, hal tersebut tidak bisa dilakukan lantaran kondisi kesehatan Ani Yudhoyono tidak memungkinkan untuk melakukan proses pendonoran.
"Kalau perencanaannya sesuai tentu bisa diberikan donornya. Namun berjalannya penyakit tidak mungkin diberikan donor," pungkas Terawan. (*)