Anda Pencinta Jeroan, Tidak Diperbolehkan Dikonsumsi Untuk Penderita Encok

Vitamin dan nutrisi dalam organ antara lain vitamin B, besi, fosfor, tembaga, magnesium, vitamin A, vitamin D, vitamin E, dan vitamin K.

Editor: Eko Setiawan
www.kabarkuliner.com
Ilustrasi jeroan sapi 

TRIBUNBATAM.id - Organ bagian dalam hewan sering kali disebut jeroan.

Kata jeroan mengacu pada bagian mana pun dari hewan yang disembelih seperti ekor, kaki, hati, jantung, ginjal, dan testis.

Di Amerika Serikat, daging organ hewan mencakup semua hal yang dibedakan dengan daging otot.

Kebanyakan daging yang biasa dimakan orang Amerika Serikat yakni daging otot.

Sedangkan daging organ tidak dianggap sebagai makanan pokok dalam pola makan Barat.

Apalagi, daging organ dianggap mengandung beberapa risiko terhadap kesehatan tubuh.

Ada masalah terkait  bakteri berbahaya di usus jika jeroan tidak dibersihkan secara benar.

Otak hewan dapat menularkan penyakit langka seperti  penyakit sapi gila.

Meski begitu, jeroan juga memiliki nilai gizi karena mengandung vitamin dan nutrisi.

Namun secara budaya di Amerika Serikat, daging organ tidak dianggap sebagai bagian penting dari pola makan seperti daging otot.

Ada berbagai pilihan jeroan, beberapa di antaranya lebih dikenal daripada yang lain seperti  hati, jantung, ginjal, otak, lidah, dan babat.

Daging organ kadang-kadang disebut sebagai 'makanan super' karena sumber vitamin dan nutrisi.

Vitamin dan nutrisi dalam organ antara lain vitamin B, besi, fosfor, tembaga, magnesium, vitamin A, vitamin D, vitamin E, dan vitamin K.

Manfaat jeroan

Berikut manfaat jeroan dikutip dari Warta Kota Wiki dengan sumber Medical News Today :

1. Hati

Hati kaya akan vitamin A, asam folat, zat besi, dan seng.

Hati adalah daging organ paling padat nutrisi dan sumber vitamin A tinggi.

Vitamin A bermanfaat untuk kesehatan mata dan mengurangi penyakit yang menyebabkan peradangan, termasuk penyakit Alzheimer hingga radang sendi.

Hati juga mengandung asam folat, besi, kromium, tembaga, dan seng yang baik untuk jantung dan meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah.

2. Ginjal

Kaya akan nutrisi dan protein, daging ginjal mengandung asam lemak omega 3. 

Ginjal juga mengandung sifat anti-inflamasi dan baik untuk jantung.

3. Otak

Daging otak mengandung asam lemak omega 3 dan nutrisi serta fosfatidilkolin dan fosfatidilserin yang baik untuk sistem saraf.

Antioksidan yang diperoleh dari makan otak juga membantu melindungi otak manusia dan sumsum tulang belakang dari kerusakan.

4. Jantung

Jantung kaya akan folat, besi, seng, dan selenium.

Jantung hewan juga sumber vitamin B2, B6, dan B12, yang ketiganya berada dalam kelompok vitamin B-kompleks.

Vitamin B ditemukan dalam daging organ memiliki efek kardioprotektif, yang berarti melindungi terhadap penyakit jantung.

Vitamin B juga dapat menjaga tekanan darah  sehat, mengurangi kolesterol tinggi, dan membentuk pembuluh darah sehat.

Organ jantung bermanfaat bagi otak dan mengurangi risiko penyakit Alzheimer, demensia, depresi, dan kecemasan.

Daging jantung juga sumber koenzim Q10 (CoQ10) yakni antioksidan  untuk mengobati dan mencegah penyakit tertentu seperti penyakit jantung.

CoQ10 terbukti memperlambat proses penuaan dan meningkatkan energi.

5. Lidah

Daging lidah kaya akan kalori dan asam lemak, serta seng, zat besi, kolin, dan vitamin B12.

Daging ini dianggap sangat bermanfaat bagi mereka yang baru sembuh dari sakit atau untuk wanita hamil.

Folat adalah vitamin dalam daging organ yang dianggap bermanfaat untuk kesuburan dan membantu menghindari cacat janin pada bayi, seperti spina bifida dan masalah jantung.

Selain itu, vitamin B6 dapat membantu selama fase morning sickness kehamilan.

Risiko makan jeroan

Jeroan tinggi kolesterol dan lemak jenuh.

Berlawanan dengan kepercayaan populer, kolesterol dan lemak jenuh sekarang dianggap penting untuk diet seimbang.

Tetapi daging organ harus dikonsumsi dalam jumlah sedang.

Pedoman diet Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) menyatakan bahwa lemak jenuh harus dibatasi hingga 10 persen atau kurang dari kalori individu.

Namun, untuk orang dewasa yang perlu menurunkan kolesterol, American Heart Association merekomendasikan bahwa lemak jenuh tidak boleh lebih dari 5-6 persen dari asupan kalori harian.

Selain itu, orang yang menderita encok harus menghindar makan jeroan karena mengandung purin, molekul yang berhubungan dengan asam urat.

Lebih lanjut, kekhawatiran makan jeroan karena kerap terpapar racun dan pestisida.

Penting untuk diingat, bahwa organ-organ, seperti hati dan ginjal merupakan filter untuk racun yang masuk ke dalam tubuh. Tetapi, organ mengeluarkan racun dan tidak menyimpannya.

Kualitas jeroan

Sangat penting untuk mengetahui bagaimana hewan yang organnya dimakan dipelihara sebelum disembelih.

Selain implikasi moral, daging jeroan dari hewan stres dan teraniaya dapat menyebabkan segala macam masalah.

Misalnya, timbunan lemak sering menumpuk, terutama di sekitar jantung dan ginjal.

Intinya, jika hewan itu menjalani kehidupan tidak sehat, organ dalamnya juga tidak sehat.

Direkomendasikan bahwa daging organ harus diambil dari peternakan yang menggunakan praktik organik dan mengeluarkan hewan digembalakan.

Nah, bagi siapa pun yang ingin menerapkan pola makan mengonsumsi jeroan, harus konsultasi dengan dokter untuk memastikan kesehatan tubuh Anda.

Namun, secara umum, selama jeroan dimakan dalam jumlah sedang, maka bisa menjadi bagian sehat dari diet seimbang.  (Medical News Today)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved