TRIBUN WIKI

Bukan Untuk Merayakan Sesuatu, Ternyata Dulu Kembang Api Dipercaya Untuk Memperpanjang Umur

Kembang api lekat dengan perayaan atau peristiwa yang berbahagia, baik itu tahun baru, hari raya, hingga perayaan ulang tahun. Bagaimana sejarahnya?

Editor: Eko Setiawan
Naver
Ilustrasi kembang api. 

"Hasilnya adalah asap dan api, dan tangan kaki (para alkemis) terbakar bahkan seluruh rumah tempat mereka bekerja terbakar habis,” ujar sebuah teks abad ke-9 yang merekam kejadian tersebut.

Usai kejadian mengenaskan tersebut, masyarakat China kuno menggunakan campuran kembang api dalam berbagai upacara agama atau perayaan tahun baru.

Mereka memasukkannya ke dalam tabung bambu atau kertas, dan melemparkannya ke dalam api, dengan harapan agar suara kencang yang dihasilkannya bisa menakut-nakuti roh jahat.

Bubuk tersebut belakangan diberi nama bubuk mesiu dan digunakan oleh tentara China abad ke-13 untuk melemparkan roket ke arah tentara Mongolia.

Pada abad yang sama, Marco Polo membawa bubuk mesiu dari China ke Eropa.

Pada saat ini, kembang api warna-warni yang kita lihat di langit mungkin tampak jauh berbeda dengan yang dilihat oleh masyarakat China pada saat itu.

Namun, reaksi yang digunakannya untuk meledak di langit dan meramaikan perayaan kita sama dengan yang dialami oleh para alkemis China abad ke-9 ketika mencari cara untuk hidup abadi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penemuan yang Mengubah Dunia: Kembang Api, Awalnya untuk Hidup Abadi".

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved