Kenapa Banyak Masyarakat Tak Percaya Adanya Virus Corona, Psikolog Sosial UI Bongkar Alasannya

Penambahan jumlah kasus positif di Indonesia bahkan masih berada di angka yang cukup tinggi.

Tribunstyle.com
Ilustrasi Virus corona di dunia 

TRIBUNBATAM.id, JAKARTA- Pandemi virus Corona belum berakhir, baik di negara lain maupun di Indonesia.

Penambahan jumlah kasus positif di Indonesia bahkan masih berada di angka yang cukup tinggi.

Per Selasa (16/6/2020), kasus Covid-19 yang terkonfirmasi mengalami kenaikan sebanyak 1.017 kasus.

Sehingga total kasus yang tercatat mencapai 39.294 kasus.

Dari total kasus tersebut, diketahui 21.973 pasien mendapat perawatan intensif di rumah sakit rujukan.

Khawatir Tertular Virus Corona, Sejumlah Pasar di Beijing Hentikan Penjualan Salmon

Dua Balita di Batam Berhasil Sembuh dari Virus Corona, Ada 4 Pasien Sembuh Hari Ini Selasa (16/6)

Bintang Emon Banjir Dukungan Saat Difitnah Pakai Narkoba Usai Kritik Jaksa Penuntut Novel Baswedan

Kemudian, untuk perkembangan kasus penyebaran virus corona di seluruh dunia yakni sebanyak lebih dari 8 juta orang terkonfirmasi positif.

Angka kematian yang tercatat yakni sebanyak 438.430 orang dan total pasien sembuh sebanyak 4.185.452 orang.

Meski setiap harinya penambahan kasus masih tinggi dan jumlah angka kematian yang besar, ternyata masih banyak sebagian orang yang tidak percaya dengan adanya virus corona.

Mereka beranggapan jika virus corona tidak benar-benar ada dan menuding bahwa virus ini merupakan isu yang dibuat-buat oleh pemerintah.

Mengapa banyak orang tidak mempercayai adanya pandemi virus Covid-19 ini?

Seorang psikolog sosial dari Universitas Indonesia, Dr. Bagus Takwin M,Hum mengatakan jika orang yang percaya akan adanya wabah ini adalah mereka yang melihat langsung pasien atau orang yang terinfeksi virus tersebut.

Jadwal Comeback BLACKPINK Semakin Dekat, Kaki Jennie Alami Cedera, Apa Penyebabnya?

Beredar Video Anak Kecil Tunjukan Rumah Keluarganya, Terletak di Sebuah Kebun di Solo, Jadi Viral

Cewek Cantik di Jambi Layani Pria Hidung Belang di Kamar Kos Malam Hari, Siangnya Kerja di Toko Baju

Mereka yang tidak percaya akan adanya virus corona ini didasari karena tidak adanya pengalaman yang telah menjangkit keluarga atau kerabat dekat mereka.

"Informasi tentang virus corona ini banyak sekali, sehingga dari situ orang bisa memilih informasi mana yang mau mereka percayai, atau tidak," kata Bagus saat dihubungi Kompas.com, Minggu (14/6/2020).

Kendati berbagai informasi edukatif telah disampaikan secara detil, namun tidak semua orang sepakat untuk mematuhi protokol kesehatan.

"Sebenarnya kalau dibilang sudah jelas (informasi Covid-19), belum tentu itu jelas bagi setiap orang," ungkap dia.

Sumber: TribunnewsWiki
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved