SELEB TERKINI
Song Il Gook Ceritakan Anaknya Alami Rasisme, Dilempari Sebotol Air Kencing Saat di Prancis
Keluarga Song Il Gook sempat tinggal di Perancis selama setahun. Daehan, Minguk, dan Manse ternyata pernah mengalami kejadian rasisme yang menyedihkan
"Mereka menyesuaikan diri dengan baik," pungkasnya.
Dikutip dari berbagai sumber, Song Il Gook adalah aktor asal Korea Selatan yang semakin terkenal karena memiliki anak laki-laki kembar tiga atau yang tenar disebut “Triplets”. Mereka diberi nama Song Daehan, Song Minguk dan Song Mansae.
Dalam mendidik anaknya, Song Il Gook adalah ayah yang sangat disiplin. Seperti saat anak-anaknya membuat kesalahan ia membiarkan anak-anaknya duduk 5 menit menghadap tembok untuk merenungkan kesalahan mereka.
Dia pun akan memberi tahu mereka secara pribadi apa kesalahan mereka dan memberikan nasihat agar mereka tidak melakukan hal itu lagi.
Memiliki tiga anak kembar bukan hal yang mudah, terlebih dalam hal berbagi.
Namun Il Gook selalu berusaha untuk bersikap adil kepada ke tiga anak kembarnya.
Ia pun selalu mengajarkan kepada anak-anaknya untuk bersikap adil kepada sesama saudara, seperti berbagi makanan, dan bermain mainan secara bergantian. Il Gook juga selalu mengajarkan untuk menjadi anak yang sopan kepada orang yang lebih tua.
Ikut Demo George Floyd, Tim Medis Covid-19 di Amerika Serikat: Berjuang Lawan Virus Rasisme
Sederet tenaga medis diketahui ikut dalam aksi protes soal rasisme di Amerika Serikat.
Aksi yang dipicu oleh kematian George Floyd ini, menuai berbagai dukungan termasuk 'pahlawan' di tengah wabah virus Corona atau Covid-19.
Para petugas medis seperti dokter dan perawat di Amerika Serikat mengecam praktik pemisahan berdasarkan rasial dalam sistem kesehatan publik.
Dengan memakai masker wajah dan alat pelindung diri (APD) lainnya, sekitar seratus pekerja medis berjalan keluar Rumah Sakit Bellevue di Manhattan pada Kamis (4/6/2020).
Mereka melakukan demonstrasi untuk menentang praktis rasialisme struktural yang terjadi di Amerika Serikat dengan memegang papan bertuliskan, 'perawatan kesehatan untuk semua' dan 'rasialisme membunuh pasien saya'.
Selain itu, mereka juga berlutut dalam diam selama 8 menit 46 detik, durasi waktu di mana petugas polisi Minneapolis Derek Chauvin menindih leher George Floyd dan menyebabkan kematian pria kulit hitam itu.
"Kami telah diambil sumpah untuk melayani seluruh komunitas, kami telah disumpah untuk melindungi hak dan kesehatan publik, kini praktik kekuatan dan kebrutalan polisi menjadi darurat kesehatan publik," ujar Kamini Doobay, seorang dokter divisi gawat darurat di Bellevue.