BATAM TERKINI
13 Pasien Covid-19 di Batam Terkait Pasar TOS 3000, Pemerintah Bakal Tata Ulang 2.500 Pedagang
Saat ini ada sebanyak 13 pasien positif covid-19 di Batam yang terkait dengan pasar Tos 3000 Batam. Sehingga pemerintah akan menata ulang pasar.
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam, Gustian Riau, mengatakan, dalam waktu dekat akan ada penataan ulang pedagang di Pasar TOS 3000 Batam'
Sebagaimana diketahui, saat ini ada 2.500 pedagang di pasar yang berlokasi di Jodoh, Batam tersebut.
Sementara itu, saat ini ada sebanyak 13 pasien positif covid-19 di Batam yang terkait dengan pasar tersebut.
"Ya benar, berdasarkan data ada kurang lebih 2.500 pedagang di situ, akan kita tata ulang semua pedagangnya," ujarnya kepada TRIBUNBATAM.id, Rabu (17/6/2020).
Agar kondusif dan lancar, rencananya pemerintah akan meminta bantuan dari aparat seperti anggota TNI proses penataan ulang.
Diperkirakan, proses penataan ulang pedagang ini akan membutuhkan waktu maksimal lima hari.
• JADWAL Layanan Pengurusan Paspor di Kantor Imigrasi Batam Selama Masa New Normal
• BARU 334 dari 1.235 Pedagang Pasar TOS 3000 Jalani Rapid Test, Kadinkes Ungkap Rencana Tes Massal
Selama proses ini, para pedagang Pasar Tos 3000 diminta agar menghentikan pemesanan komoditas sayur yang biasa dilakukan.
Hal ini untuk mencegah agar pedagang tidak merugi akibat bahan baku yang melimpah dan membusuk.
"Kita suruh hentikan pemesanan pasokan bahan dagangan, agar pada saat penataan pedagang tidak memiliki stok sayur lagi. Jadi jangan sampai masih ada stok dan membusuk, supaya pedagang tidak merugi juga," terangnya.
Adapun penataan yang dilakukan berupa pengaturan jarak antar pedagang, penerapan menggunakan masker dan hand sanitizer di lingkungan pasar, hingga membatasi pintu masuk dan keluar pasar.
Jika selama ini, pembeli dapat masuk area pasar dari segala penjuru, kini, pintu masuk pasar hanya akan dibuat tiga pintu saja. Akses keluar dan masuk juga akan dipisah nantinya.
Sedangkan soal protokol kesehatan, Gustian mengharapkan seluruh pedagang dan pembeli mematuhi protokol tersebut.
Terkait waktu penataan, Gustian masih berdiskusi dengan pihak pengelola dan pedagang pasar. Meski begitu, tim sudah dikerahkan untuk turun mengukur luasan pasar agar jarak antar pedagang dapat diatur sedemikian rupa, yakni satu hingga dua meter.
"Proses penataan ini tentunya melibatkan banyak pihak, pengelola maupun pedagang ikut terlibat. Waktu pelaksanaannya juga harus pas, sebab pak Wali Kota ingin semuanya cepat selesai," tambah Gustian.
Atur Jarak