Diah Pramesti, Slanker Batam yang Pilih Nyiar Dibanding Nge-MC
Potongan kutipan ‘pilihan profesi” itu, dikemukakan menjawab pertanyaan dua podcaster TriPod, Anita Melyana dan Angga Prayoga, “jika diberi pilihan p
Editor:
Eko Setiawan
Diah Pramesti; Slanker Batam yang Pilih Nyiar Dibanding Nge-MC
TRIBUNBATAM.id, BATAM - “MENYIAR itu pakai hati. Kita bisa sampaikan pesan-pesan moral ke pemirsa. Kalau Nge-MC, ndak bisa curhat,”
Itullah potongan bincang-bincang santai Diah Pramesti, salah satu broadcaster (penyiar) radio cum master of ceremony (pembawa acara) di Kota Batam, saat jadi tamu di Tribun Podcast (Tripod) Tribun Batam, Jumat (19/6) petang.
Potongan kutipan ‘pilihan profesi” itu, dikemukakan menjawab pertanyaan dua podcaster TriPod, Anita Melyana dan Angga Prayoga, “jika diberi pilihan profesi, milih nge-MC atau penyiar.”
Bincang santai dengan Diah, adalah serial ke-22, sejak debut Tripod, Senin (22/5/2020) lalu.
Tamu perdana Tripod kala itu adalah Plt Gubernur Kepri, Isdianto.
Walikota sekaligus Kepala BP Batam HM Rudi, Ketua DPRD Batam Nuriyanto, Ketua DPD PDI Perjuangan Kepri Soeryo Respationo, anggota DPD asal Kepri Haripinto Tanuwidjaya, anggoa DPRD Kepri Asmin Patros, adalah sederet tamu Tripod.
Diah Pramesti tak tampil sendiri.
Di sesi bertema “Sepi Job, Andalkan Hobby untuk Bertahan” di masa New Normal ini, ada tamu ‘virtual’ lain.
Event Organizator Tripod, juga menghadirkan Dedy Satria, salah satu MC senior Kota Batam.
“Saya di kampung, (Tanjung Marowa) Medan, jadi hanya bisa ikut via Zoom meeting,” ujar Dedi.
Dalam potongan dialog lain, penyiar dari 100.7 FM Batam ini siasat bertahan di masa Covid-19 dan era New Normal ini.
Dia harus banyak menyiasati ongkos mengepulkan dapur.
Slanker Batam era akhir 1990-an dan 2000-an sendiri mengaku sejak dua bulan terakhir, membuka usaha rumahan, D’Snackbatam.
“Ini saya bawa satu contoh Pempek, jualan untuk dicoba,” kata Diah. (beka)
