BATAM TERKINI

Sebulan Lebih Tak Jualan, Pedagang di "Welcome to Batam" Habiskan Tabungan untuk Menyambung Hidup

Pedagang es campur bernama Deni Murni tersebut mengaku baru mulai berdagang lagi setelah sekian lama tutup.

TRIBUNBATAM.id/HENING SEKAR UTAMI
Pedagang es campur bernama Deni Murni tersebut mengaku baru mulai berdagang lagi setelah sekian lama tutup. 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Pasar malam di kawasan wisata Welcome to Batam (WTB) mulai kembali diisi satu per satu pedagang sejak sore hari, Kamis (18/6/2020).

Deretan pedagang dan penjaja makanan mengular memadati lahan pasar.

Di antara para pedagang tersebut, sejumlah pengunjung juga telah tampak berjalan-jalan di sekitar pasar.

Menurut penjaga parkir di pasar malam WTB, malam hari suasana di tempat itu baru ramai.

Saat ini, pedagang masih tengah menyiapkan dagangannya.

"Biasanya sabtu malam dan Minggu malam baru ramai," ujar penjaga parkir.

Di salah satu sudut pasar malam WTB, terdapat seorang pedagang es campur yang siap melayani pembeli.

Sayangnya, hingga sore hari, belum ada satu pun pengunjung yang datang. 

JUMLAH Penumpang Pelabuhan Pancung Sekupang Batam Mulai Ramai, Sehari 250 Penumpang

Pedagang es campur bernama Deni Murni tersebut mengaku baru mulai berdagang lagi setelah sekian lama tutup.

Biasanya, yang berjualan es campur di pasar malam WTB adalah sang suami.

"Ibu cuma kadang-kadang aja jaga, biasanya suami. Tapi bapak lagi kecapekan nggak enak badan, jadi ibu yang jualan," ujar Deni, wanita dengan pembawaan ramah ini.

Menurutnya, pasar malam WTB sudah tutup dan tak ada lagi yang berjualan sejak Maret 2020 lalu.

Sebagai salah satu pedagang di sini, ia pun terpaksa mengemas lapak dagangannya dan tak berjualan selama sebulan lebih.

"Sebenarnya bukan tutup ya, tapi orang mau jualan pun macam mana, tak ada yang beli," ungkap Deni.

Ia baru membuka kembali jualan es campurnya sejak malam minggu yang lalu.

Sejak itu, Deni merasakan hal berbeda terhadap suasana pasar malam.

Suasana akhir-akhir ini tidak seramai dulu ketika ia biasa berjualan di situasi normal.

"Masih banyak sih orang datang, tapi ya cuma jalan sana jalan sini, jarang ada yang beli. Malam minggu kemarin pun anehnya tak ramai," ujarnya.

Deni menambahkan, banyak teman-teman sesama pedagang yang juga mengeluhkan sepinya pengunjung.

Biasa buka dari pukul 16:00 WIB sore, pedagang hanya memperoleh omset 50% dari biasanya.

Ikut kena imbas sepinya suasana pasar, Deni mengaku penghasilannya juga menurun.

Akan tetapi, ia masih bersyukur bisa berjualan, sebab, ketika sebulan lebih yang lalu tidak menggelar dagangan, keluarga Deni tidak memperoleh sedikit pun pemasukan.

"Kemarin tak jualan ya kerjanya cuma makan, tidur, bantuin anak belajar. Nggak ada pemasukan, sampai tabungan dihabiskan buat kebutuhan sehari-hari," tambah Deni.

Harapannya, kondisi wabah ini dapat segera dikendalikan oleh Pemerintah, sehingga roda perekonomian masyarakat dapat berjalan seperti biasanya. (TRIBUNBATAM.id/Hening Sekar Utami)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved