Wabah Corona, Perusahaan Produksi Thermo Gun di Panbil Ini Justru Banjir Order
Di tengah situasi pandemi Covid-19 mewabah di Kota Batam, produksi perusahaan di Kawasan Industri Panbil naik 20 persen.
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Di tengah situasi pandemi Covid-19 mewabah di Kota Batam, produksi perusahaan di Kawasan Industri Panbil naik 20 persen.
Salah satunya adalah Perusahaan TDK Electronic yang memproduksi alat pengukur suhu.
Adapun salah satu alat pengukur suhu tersebut adalah Thermo Gun untuk kebutuhan penanganan deteksi dini ciri-ciri Covid-19.
Pandemi Covid-19 memang telah memberi dampak pada penurunan ekonomi secara global.
Meskipun demikian, ada juga sektor industri yang justru mendapatkan dampak positif, walaupun memang pandemi ini tetap tidak diinginkan.
"Sektor industri di sini tetap normal, produksi justru meningkat di beberapa perusahaan. Memang ada perusahaan yang menurun, karena tidak semua membuat alat pengukur suhu," ujar Presiden Direktur Panbil Group Johanes Kennedy beberapa waktu lalu.
Hasil produksi dari perusahaan yang ada di kawasan ini, kata dia, apabila alat yang mendukung penanganan Covid-19 seperti Thermo Gun dan sebagainya, didistribusikan secara gratis untuk mendukung penangan Covid-19 di Kota Batam.
"Kita bantu APD, masker dan kebutuhan penanganan Covid-19," kata Johanes.
• Jalan Baru Tanjunguma Batam Rusak Parah Diterjang Banjir
Diakuinya, Kawasan Industri Panbil yang mengalami peningkatan produksi dan menambah tenaga kerja hingga 20 persen dari kondisi normal.
Ada tambahan sekitar 2.000 tenaga kerja baru yang dipekerjakan beberapa perusahaan yang ada di kawasan industri Panbil.
Ia menambahkan pelaksanaan protokol kesehatan di tiap perusahaan, telah dijalankan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Seperti tempat cuci tangan, jarak kerja antar karyawan, hingga penggunaan masker untuk melindungi semua karyawan yang bekerja.
Sebelumnya diberitakan efek dari banyaknya perusahaan di Malaysia dan Filipina tutup, maka perekrutan karyawan diperusahaan yang ada di Kota Batam pada Juni ini akan meningkat. Hal ini dibeberkan oleh Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Batam, Rudi Sakyakirti.
"Dampak dari tutupnya perusahaan di negara tetangga, produksi barang dialihkan ke Batam. Sebab itu permintaan jadi naik dan membutuhkan karyawan untuk memenuhi permintaan tersebut," ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Batam, Rudi Sakyakirti saat berada di Batam Center.
Menurutnya, perusahaan di Batam akan kebanjiran pesanan barang dan tinggi permintaan apabila perusahaan di Malaysia dan Filipina tutup. Tak seperti biasanya, perekrutanpun dibuka secara online oleh perusahaan.