Klaster Baru Covid-19 Bermunculan, China Stop Impor Ayam dari AS dan Tutup Pabrik Pepsi

China menutup pabrik Pepsi dan menghentikan impor ayam dari Amerika Serikat (AS). Sebagai serangkaian aksi untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.

LATIN CORRESPONDENT
Ilustrasi Pepsi Cola. Muncul klaster baru Covid-19, China tutup pabrik Pepsi dan stop impor ayam dari Amerika Serikat. 

Adapun beberapa negara, termasuk Singapura, Denmark, dan Swiss mengalami kenaikan daya saing.

Survei yang dilakukan Institute for Management Development (IMD) menyatakan, penanganan pandemi virus Corona yang dilakukan ketiga negara membantu memperkuat posisi daya saing mereka.

Peringkat daya saing AS merosot 7 peringkat ke peringkat 10.

Sementara itu, peringkat daya saing China anjlok 6 poin menjadi peringkat 20.

Kedua negara raksasa ekonomi tersebut terlibat dalam perang dagang sejak tahun 2018, termasuk perang tarif impor atas banyak negara.

Perang dagang telah meningkatkan ketidakpastian untuk aktivitas bisnis, faktor yang memberatkan daya saing kedua negara.

"Perang dagang telah menghancurkan ekonomi AS dan China, membalik lajut pertumbuhan positif kedua negara," ujar IMD dalam laporannya.

Singapura menjadi negara berdaya saing tertinggi di dunia untuk dua tahun berturut-turut, diikuti oleh Denmark dan Swiss. Adapun Belanda dan Hong Kong masing-masing berada pada peringkat empat dan lima.

Pemeringkatan IMD disusun dengan melakukan asesmen terhadap 63 negara atas ratusan faktor, termasuk serapan tenaga kerja, biaya hidup, dan belanja pemerintah.

IMD juga menyertakan survei eksekutif terkait topik-topik seperti stabilitas politik dan perlindungan hak kekayaan intelektual.

Negara-negara Asia Pasifik secara umum melemah daya saingnya.

Jepang, misalnya, menurun 4 poin ke peringkat 34 dan India tetap di peringkat 43.

Adapun daya saing Indonesia menempati peringkat 40 dari 63 negara, menurun dari peringkat 32 pada tahun 2019.

Hadirkan Investor Asing, Begini Cara China Melawan Blacklist Ekonomi Oleh Donald Trump

Ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan China berdampak kepada beberapa sektor perekonomian.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved