Abaikan Nasehatnya, Mahathir Mohamad Ungkap Alasan Jadi PM Malaysia Untuk Ketiga Kali
Mahathir Mohamad akhirnya angkat bicara terkait alasan mencalonkan diri menjadi Perdana Menteri Malaysia untuk ketiga kalinya. Simak penjelasannya.
Jabatan tersebut muncul setelah putra mendiang Lee Kuan Yew, Lee Hsien Loong, naik sebagai orang nomor satu Singapura pada 2011.
Posisi itu menyeruak ketika Channel News Asia mewawancarai Anwar Ibrahim, di mana dia mengungkapkan terbuka untuk mendiskusikannya.
Dr M menuturkan, dia menawarkan diri menjadi PM selama satu tahun.
Tapi karena tak disetujui Anwar, dia kemudian menguranginya menjadi enam bulan.
"Setelah enam bulan, saya akan mundur. Saya tak akan lagi menjadi PM.
Anda tahu, saya sudah terlalu tua. Sangat, sangat tua," ujar dia.
Pendukung Anwar Ibrahim Tak Ingin Mahathir Mohamad Jadi PM Malaysia: 'Karakternya Menjengkelkan'
Di tengah politik Malaysia yang kian memanas, kelompok pendukung Anwar Ibrahim menyerukan penolakan terhadap Mahathir Mohamad.
Mereka menyatakan tidak ingin jika Mahathir Mohamad nantinya dicalonkan sebagai Perdana Menteri Malaysia selanjutnya.
Kelompok tersebut adalah Otai Reformis, grup yang berafiliasi dengan Parti Keadilan Rakyat (PKR).
Menolak secara tegas jika Mahathir diajukan lagi untuk kembali ke Putrajaya.
Juru bicara Otai Reformis, Abdul Razak Ismail, justru menginginkan agar Anwar Ibrahim yang bisa dicalonkan sebagai PM Malaysia.
"Karakter Mahathir Mohamad itu menjengkelkan. Pemimpin Pakatan Harapan yang menginginkan jabatan menteri, tanpa pikir panjang, mencalonkannya lagi," ujar Abdul.
Dilansir Free Malaysia Today Senin (15/6/2020), dia menjawab spekulasi Pakatan berencana untuk menaikkan lagi nama Dr M, julukan Mahathir.
Spekulasi muncul karena Pakatan berencana untuk mendapatkan suara mayoritas dari anggota Dewan Rakyat (Parlemen Malaysia) demi kembali berkuasa.