BATAM TERKINI

Kadin Kepri Gaungkan Lagi Program BBK Murah Saat Muskot Kadin Batam, Siapkan Lahan Seluas 30 Hektare

Ketua Kadin Kepri Akhmad Ma'ruf Maulana bilang Kadin Kepri menyediakan lahan seluas 30 hektare untuk merangkul investor asing lewat program BBK murah

Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.ID/REBEKHA
Suasana saat kegiatan Musyawarah Kota Kadin Batam, Rabu (24/6/2020) di Gedung Graha Kadin di Batam Center. Ketua Kadin Kepri, Ahmad Ma'ruf Maulana menyinggung soal program BBK Murah 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Batam menggelar musyawarah kota (muskot) yang dihadiri oleh Wakil wali Kota Batam Amsakar Ahmad, Sekda Batam, Jefridin dan Kepala Kantor Perwakilan BI Kepri, Musni Hardi Kasuma Atmaja.

Muskot tersebut merupakan musyawarah yang ke tujuh di tahun 2020. Tema yang diangkat, "Bersatu Melawan Covid-19 Menjaga Kesehatan dengan Tetap Menjaga Ekonomi".

Kegiatan digelar di halaman gedung Graha Kadin Batam di Jalan Engku Putri Batam Center, Rabu (24/6/2020).

Merujuk dari fungsinya, Kadin merupakan wadah komunikasi dan konsultasi antar pengusaha maupun pengusaha dengan pemerintah berkaitan dengan masalah perdagangan, perindustrian maupun jasa.

Oleh karena itu, Kadin beserta Pemerintah Kota Batam bersama-sama mengambil langkah dengan berusaha membangun kembali ekonomi dan industri di Batam selama masa pandemi. Mengingat, sektor-sektor yang turut terdampak perlu dibangkitkan kembali.

Prediksi BI, Ekonomi Batam dan Kepri Akan Membaik di Kuartal 3 Tahun 2020, Ini Syaratnya

BREAKING NEWS - Minta Keringanan Kredit Saat Corona, Sopir Taksi Online Batam Datangi Kantor Leasing

Dalam kesempatan ini, Ketua Kadin Kepri Akhmad Ma'ruf Maulana menyampaikan bahwa Kadin Kepri menyediakan lahan seluas 30 hektare untuk merangkul investor asing melalui program BBK (Batam, Bintan, Karimun) Murah.

Ia berharap program BBK Murah tersebut, Pemerintah Kota dan Kabupaten yang ada di Provinsi Kepulauan Riau dapat menyambut baik dan dapat bersama-sama memfokuskan langkah dengan Kadin agar perekonomian dapat segera dipulihkan kembali.

"Saya meminta kepada para pemerintah daerah untuk bersama-sama mencari kira-kira apa yang menjadi penghambat serta mencari konsep tepatnya seperti apa sehingga ditemukannya kepastian mengenai berinvestasi di Kota Batam seperti apa," ujarnya.

Dikesempatan yang sama, salah satu tokoh pengusaha, Johanes Kennedy Aritonang turut menyampaikan, pemulihan ekonomi harus cepat direalisasikan dan dicarikan solusinya oleh pemerintah.

"Agar semua keistimewaan Batam satu persatu tidak hilang, dan tetap bisa bersaing sehingga program BBK Murah ini tak hanya menjadi fenomena saja melainkan dapat membenahi Batam yang terdampak covid secara nyata," ujarnya.

Program BBK Murah tersebut diluncurkan dengan harapan investor asing tidak kabur dari Batam diakibatkan takut untuk mengambil risiko karena terdampak oleh pandemi virus Corona (Covid-19).

Di dalam program tersebut, Kadin menawarkan sewa lahan gratis selama lima tahun kepada investor yang akan merealokasikan perusahaannya ke Batam, Bintan, dan Karimun.

Lahan tersebut berada di kawasan Kabil dan dua sampai lima hektare berada di Sei Lekop. Penggratisan sewa lahan tersebut merupakan jawaban atas kesulitan investor dalam mencari lahan untuk pembangunan industri.

Ma'ruf juga menegaskan bahwa penyediaan sewa lahan gratis ini merupakan bentuk komitmen Kadin Kepri untuk menarik investor sebanyak-banyaknya.

Menanggapi program Kadin tersebut, Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad menyambut baik adanya program tersebut dan menyampaikan bahwa dalam merealisasikan program tersebut perlu adanya sinergitas antar stakeholder.

"Kita selama ini juga berupaya meninjau lahan-lahan strategis. Tentunya dalam menanggulangi sektor-sektor yang terdampak pandemi virus Corona juga membutuhkan kedisiplinan untuk menjalankan seluruh protokol kesehatan guna untuk mempercepat pemutusan rantai kasus virus Corona.

Karena dengan menjaga kesehatan, dapat membantu menggerakkan perekonomian kota Batam," ujarnya.

Optimis BBK Murah Terealisasi

Kondisi lahan di Kabupaten Karimun berbeda dengan Kota Batam.

Hal ini yang perlu didudukkan bersama untuk merealisasikan Program Batam, Karimun dan Bintan (BBK) Murah oleh Kamar dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Kepri.

Ketua Kadin Karimun, Sabari Basirun mengatakan, lahan di Batam dikuasai oleh BP Batam, yang memang lembaga bentukan pemerintah pusat untuk investasi.

Kondisi tersebut membuat Program BBK Murah sejalan dengan kondisi Kota Batam.

Sementara untuk di Karimun, lahan dimiliki oleh perorangan atau masyarakat. Sehingga proses dalam melaksanakan program ini akan berbeda.

Seperti diketahui, Program Batam, Bintan, Karimun (BBK) Murah merupakan program penggratisan sewa lahan selama lima tahun untuk investor.

Tujuannya untuk menarik investor yang relokasi dari negara Republik Rakyat Tiongkok (RRT) karena Covid-19.

"Kami respon. Ini gebrakan yang digagas oleh Kadin Provinsi. Investor yang dapat menyerap tenaga kerja banyak saya pikir untuk lahan saja tidak masalah. Seperti Sembawang dan Saipem bisa meyerap belasan ribu pekerja," ucapnya, Senin (11/5/2020).

Ia mencontohan ketika perusahaan berskala besar seperti PT Saipem masuk ke Kabupaten Karimun. Pemerintah daerah bersama BP Kawasan duduk bersama untuk menentukan lokasi lahan yang layak untuk kawasan industri.

"Bukan tak mungkin, tapi mungkin dilakukan. Jika memang ada investor yang mau masuk seperti PT Saipem dulu. Harus didudukan dulu dengan Pemda bersama BP Kawasan. Jadi dimana nanti lahan yang diinginkan investor maka duduk bersama lah," ujar kakak kandung Nurdin Basirun itu.

 Ramal Hubungan Atta Halilintar dan Aurel, Ahli Tarot Kerjejut, Muncul Kartu Ini. Apa Artinya?

 BCL dapat Kado Lukisan dari Noah di Hari Ibu Internasional, Sampaikan Pesan Menyentuh Tentang Ibu

Sabari menyebutkan program yang dibuat oleh Kadin Provinsi Kepri bertujuan menggugah sejumlah Pemerintah Daerah agar investasi bisa masuk.

Bahkan menurut Sabari, apabila pemerintah tidak berupaya menarik masuknya investasi maka Indonesia akan ketinggalan atau gagal.

"Artinya bagaimana mendatangkan investor. Ini sudah dilakukan oleh negara-negara lain, seperti Vietnam. Begitu investor mau masuk mereka menyediakan apa kebutuhan investor tersebut. Jika tidak dilakulan maka Indonesia atau daerah jadi ketinggalan. Dimana presiden telah menyarankan menarik investor yang lari dari Cina. Apabila ini tidak bisa dilakukan maka kita gagal," ungkapnya.

Abang kandung dari Gubernur Kepri Non Aktif Nurdin Basirun itu juga optimis program tersebut berjalan dengan baik apabila adanya respon yang baik dari Pemerintah, termasuk di Karimun.

Respon dari Pemerintah Daerah sendiri untuk investasi di Karimun sebenarnya sudah ada sejak dulu.

Namun hingga saat ini pengajuan-pengajuan tersebut masih di proses oleh Pemerintah Pusat.

Seperti usulan kepada pemerintah pusat mengenai kawasan FTZ menyeluruh. Selain itu Pemerintah Daerah juga melakukan pengajuan Kawasan Ekonomi Khusus dengan luas sekitar 7.458 hektar.

Sejumlah investor yang jadi sasaran dalam program BBK Murah ini adalah perusahaan dari Amerika, Jerman dan Prancis yang relokasi dari China.

Sebagai penarik investor-investor itu, Sabari juga berharap sejumlah terobosan lain juga dapat dilakukan.

"Saya optimis. Karena daerah akan maju jika investasi masuk, dan pemerintahnya respon. Apa yang menjadi kekurangan daerah itu yan dibahas. Malah kita maunya tidak murah pada lahan saja. Tapi murah segala-galanya. Seperti izin yang mudah. Bahan baku juga murah. Kita kan dekat dengan Malaysia, Singapura dan Sumatera," ujarnya.

Ia mengatakan ada investor dari Amerika terkendala biaya pada operasional, seperti untuk pengiriman. Terkadang pengiriman tidak langsung ke negara tujuan, namun terlebih dahulu harus melewati Singapura.

"Jadi ini Pemda dan Pusat harus mencari regulasi agar barang tidak lagi lewat Singapura tapi bisa langsung ke tempat tujuan. Sekurang-sekurangnya kita mempersiapkan kapal atau pelabuhan yang dapat disinggahi oleh kapal-kapal besar," paparnya.

Kadin Bintan Siapkan Lahan

Program BBK Murah mendapat dukungan dari Kadin Bintan. Ketua Kadin Bintan, Edi Surbakti mengatakan, pihaknya sedang mempersiapkan lahan untuk merealisasikan program itu.

Edi menambahkan, dengan sudah dilauncingnya program BBK tersebut, Pemerintah daerah juga akan segera merespon.

Pasalnya, program itu sebagai peluang, karena dengan adanya investasi dari luar itu, akan membawa dampak ekonomi juga bagi Kabupaten Bintan.

 Kedalaman Air di Waduk Gesek Tinggal 2 Meter, DPRD Kepri Lis Darmansyah Usulkan Normalisasi

 Sudah Setahun Jalan Marina Sekupang Batam Rusak, Warga: Pemko Jangan Tutup Mata

"Kami lagi siapkan, dan pasti segera ada jika sudah di terapkan di Bintan. Kami optimis dan saat ini kami sudah bergerak," katanya.

Edi juga memberitahu, lahan yang di sediakan di Batam masih milik anggota Kadin. Jadi lahan 30 haktare akan diberikan tanpa ada biaya selama 5 tahun, artinya biaya itu ditanggung sama personalnya sendiri.

Begitu juga di Bintan nantinya kemungkinan lahan yang di peruntukkan juga milik dari anggota Kadin Bintan.

Pihaknya akan memanggil investor untu datang ke kawasan tersebut.

"Untuk Karimun juga akan seperti itu. Jadi nanti lahan yang dimiliki anggota dari Kadin, nantinya akan dibuatkan kawasan industri dengan regulasi yang akan dipadukan dengan regulasi daerah," terangnya.

Edi menyebutkan, saat ini ketersediaan lahan untuk mendukung program tersebut belum ada.

"Jadi pemerintah daerah pasti akan melihat itu menjadi peluang, tapi walaupun demikian kadin bintan juga akan mencoba berkoordinasi dengan pemerintah daerah perihal program itu begitu juga dengan BP Bintan," ucapnya.

Dalam upaya menarik investor dari luar, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kepulauan Riau memberikan kemudahan berinvestasi dengan meluncurkan program BBK (Batam, Bintan dan Karimun) Murah.

 China Meradang dan Gertak Selandia Baru, Tak Usah Ikut-ikutan Dukung Taiwan di WHO

 Bolehkan Membayar Zakat Fitrah dengan Uang? Berikut Dalil dan Penjelasan Lengkapnya

Pada program BBK tersebut, investor yang ingin berinvestasi dan melakukan usaha di wilayah Kepri khususnya di Batam, Bintan dan Karimun akan diberikan gratis sewa lahan sampai dengan 5 Tahun.

Penyediaan lahan gratis tersebut juga bertujuan untuk membantu pemerintah dalam membuka lapangan kerja seluas-luasnya pasca pandemi Covid-19.

Langkah itupun dilakukan dengan menyediakan lahan seluas 30 hektare dan diberikan gratis sewa lahan sampai dengan 5 Tahun.

Edi juga menyebutkan, untuk di Batam sudah di buatkan lahannya. Begitu juga di Bintan akan disiapkan kalau memang trennya mengarah kesana.

"Jadi Batam, Bintan dan Karimun," tuturnya.

(TRIBUNBATAM.id/Rebekha Ashari Diana Putri/Elhadif Putra/Alfandi Simamora)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved