Kisah Bidan Disekap Dalam Angkot Selama 4 Jam, Diceramahi hingga Diberi Ongkos Pulang
SR, seorang bidan salah satu rumah sakit swasta di bilangan Cimanggis, Depok, Jawa Barat menjadi korban penyekapan selama 4 jam pada Minggu (21/6/2020
Merasa ngeri dicabuli karena telah diancam demikian sebelumnya, SR dan RP menjawab sudah menikah, meskipun sebetulnya belum.
Mereka tak menyangka bahwa jawaban itu berbalas ancaman bernada "simpatik" dari si perampok.
"Kalian mau ketemu keluarga kalian atau tidak? Kalau mau ketemu, ya sudah, jangan mempersulit biar kita cepat selesai," ujar perampok.
"Pas saya bilang besok dinas pagi di rumah sakit, dia (perampok) malah bilang 'nanti kita antar sampai dekat rumah'," kata SR.
"Jadi kayak masih ada negosiasi. Makanya kita mikir, ini tuh apa sih? Kami enggak ngerti."
Para perampok, di akhir episode penyekapan itu, juga sempat menceramahi para korban dengan nasihat berbau agama.
Sebelumnya, perampok itu juga menghardik SR ketika bidan tersebut menyerukan nama Tuhan.
"Saya kayak pingin tertawa saat bapaknya bilang, 'kalian itu makanya sholat, berdoa. Ini jadinya kalian yang kena'," kenang SR.
Diongkosi pulang
Pukul 02.00 WIB, para perampok mengarahkan sopir agar menepi dari Jalan Raya Bogor.
SR dan RP bisa bernapas lega meskipun didera trauma hebat.
Setelah disekap 4 jam dan ponsel serta uang mereka dikuras habis, mereka tak tahu bagaimana pulang ke kediaman masing-masing pada dini hari begitu.
"Tapi ternyata habis sudah lama muter-muter, semua barang akhirnya dibereskan, dia (perampok) memberi ongkos. Saya bingung," ungkap SR.
Ongkos pulang itu sebesar Rp 150.000 yang berasal dari duit rampasan para perampok yang disisakan untuk SR dan RP.
Para perampok menyuruh sopir mengarah masuk ke jalan kecil dekat Pasar Cibinong, Jalan Mayor Oking.