Hanya Modal Nekat, Pak Lurah Bantu Persalinan Warga Desanya yang Mendadak Lahiran di Pinggir Jalan
Ibu empat anak, warga Dusun Bendelonje, Desa Kendalrejo, Kecamatan Talun, ini mendadak melahirkan di tengah jalan dekat rumah Chusana saat hendak memi
TRIBUNBATAM.id, BLITAR - Pak lurah membantu persalinan warganya yang melahirkan dipinggir jalan.
Tanpa pengelaman di bidan medis, Lurah modal nekat membantu warganya yang sedang kesakitan tersebut.
Tak pernah terbayang dalam benak Kades Pasirharjo, Blitar, Jawa Timur, Chusana Churori bahwa hari itu dia harus menolong seorang ibu yang melangsungkan persalinan.
Pria 40 tahun itu pada Selasa (23/6/2020) membantu persalinan seorang warga tetangga desa, Siti Aminah (36).
Ibu empat anak, warga Dusun Bendelonje, Desa Kendalrejo, Kecamatan Talun, ini mendadak melahirkan di tengah jalan dekat rumah Chusana saat hendak meminta bantuan bidan desa.
Menurut Chusana, peristiwa tersebut berlangsung tanpa terduga. Sebab, kejadiannya mendadak sehingga ia harus menolong.
Peristiwa itu terjadi pada Selasa sekitar pukul 16.30 WIB.
Saat itu Chusana sedang berada di dalam rumah dan tiba-tiba terdengar ada suara wanita memanggil namanya.
"'Pak Lurah, Pak Lurah, Bu Bidan ke mana? Saat itu saya langsung setengah lari untuk menemuinya," ujar Chusana.
Begitu pintu rumahnya dibuka, ia kaget di depannya ada ibu hamil kelihatan agak panik dan sedang mencari bidan.
Chusana langsung lari ke rumah bidan yang ada di samping kanan rumahnya. Namun, bidan tak berada di tempat.
Melihat Aminah menahan sakit sambil memegangi perutnya, Chusana terbawa panik.
Apalagi Aminah terus mengikutinya sambil menggendong dua anaknya, yang satu berusia 7 tahun dan yang kecil berusia 14 bulan.
"Melihat itu, saya agak panik dan langsung lari ke dalam rumah untuk mengambil handphone buat menelepon Bu Bidan," paparnya.
Baru menelepon dan belum sempat diterima bidan, Aminah yang ada di sampingnya tiba-tiba mengerang kesakitan.
Bersamaan dengan itu, Aminah langsung terduduk di paving di samping rumahnya dan rumah bidan.
"Dia (Aminah) berteriak, 'Aduh pecah, Pak, pecah (ketubannya)," teriak Aminah ditirukan Chusana.
"Ya, kami semua panik, tetapi tak tahu apa yang harus kami lakukan. Melihat Bu Aminah seperti itu, saya dengan cepat membuka pakaiannya, terutama yang menghalangi proses persalinan itu," ujarnya.
Chusana dengan cepat mengambil posisi terlentang di atas paving.
Tanpa ada yang memberi tahu, Chusana langsung duduk di depan paha Aminah. Hanya hitungan detik, kepala bayi itu sudah terlihat.
"Begitu kepalanya terlihat, kedua tangan saya siap menadahinya. Bersamaan itu, saya memanggil istri saya untuk mengambilkan selimut," ujar Chusana.
Meski kepala bayi itu sudah terlihat, Chusana mengaku tak berani berbuat apa-apa.
Dia hanya menyiapkan kedua tangannya untuk menadah. Rupanya, bayi tersebut keluar dengan sendirinya.
"Ya, saya sempat gemetaran karena saya enggak punya pengalaman khusus (menangani proses persalinan)," ungkapnya.
Chusana lega begitu bayi sudah berada di tangannya.
Ia kemudian menyelimuti bayi laki-laki tersebut. Setelah melahirkan, Aminah dan bayinya langsung dibawa ke Puskesmas Talun, berjarak 4 km dari rumah kades.
"Suaminya mengikuti di belakang bersama dua anaknya," ujarnya.
Selama di mobil atau dalam perjalanan ke puskesmas, kondisi Aminah sehat, termasuk bayinya sehingga membuat kades tak khawatir.
Heti Candra Susanti, Kepala Puskesmas Talun, mengatakan, kondisi bayi aminah cukup sehat karena usia kandungannya cukup normal sembilan bulan tiga hari.
"Berat bayinya 3,3 kg, panjangnya 50 cm. Meski persalinannya seperti itu, semuanya berjalan lancar sehingga membuat keduanya tak ada masalah," paparnya.
Polisi bantu wanita melahirkan di gang
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Heru Novianto mengapresiasi anggotanya yang menolong wanita melahirkan di gang.
Adalah Bhabinkamtibnas Karang Anyar, Aiptu Sucipto yang menjadi sosok penerima apresiasi tersebut.
"Ini merupakan apresiasi kepada Bhabin kami. Ini sudah diberikan penghargaan dari pak Kapolri," kata Heru, sapaannya, saat diwawancarai awak media, di Jalan Karang Anyar, Jakarta Pusat, Rabu (11/3/2020).
Dia melanjutkan, tindakan Sucipto dapat menginspirasi masyarakat. Terkhusus pihak kepolisian.
"Ini menjadi contoh yang inspiratif agar masyarakat berlomba menolong orang, untuk kebaikan," kata Heru.
Sementara, jajaran Polres Metro Jakarta Pusat juga telah mendatangi klinik yang menjadi tempat penanganan Anna Muliyana, wanita yang melahirkan bayi di gang.
Anna melahirkan bayi perempuan secara sehat, di area kelurahan Karang Anyar, kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, Selasa kemarin (10/3/2020).
Heru Novianto beserta jajaran membawa bingkisan.
Bingkisan tersebut diberikan kepada keluarga Anna Muliyana. Pun ada suaminya, Sutrisna (35).
"Bangga banget dan terima kasih kepada kepolisian, terutama kepada pak Sucipto dan Bidan Yuni," kata Sutrisna, saat diwawancarai TribunJakarta.com, di Jalan Karang Anyar, Jakarta Pusat, Rabu siang (11/3/2020).
Sementara itu, Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Susatyo Purnomo Condro dan Kapolsek Sawah Besar Kompol Eliantoro pun tampak hadir.
Mereka ditemani istrinya masing-masing.
Diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, Anna Muliyana saat melahirkan dibantu seorang polisi Bhabinkamtibnas Karang Anyar, Aiptu Sucipto.
"Kejadiannya pukul 07.30 WIB dan bayinya perempuan," kata Sucipto, saat diwawancarai TribunJakarta.com, di kantor Polsek Sawah Besar, Jakarta Pusat, Selasa sore (10/3/2020).
Anna Muliyana Mengaku Trauma
Wanita yang melahirkan di gang, Anna Muliyana, mengatakan ada rasa trauma.
Anna Muliyana melahirkan bayi perempuan, tepatnya di area kelurahan Karang Anyar, kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, pada Selasa (10/3/2020).
"Iyalah pastinya trauma. Tapi alhamdulillahnya sudah sehat dan normal semua," kata Anna, di Jalan Karang Anyar, Jakarta Pusat, Rabu (11/3/2020).
Hari ini, kata Anna, bayi perempuan yang menjadi anak kelimanya ini telah diberikan asi (air susu ibu).
"Hari ini bayinya sudah dikasih asi, senang semuanya sudah bisa normal lagi," kata Anna.
Saat melahirkan bayi tersebut, Anna merasakan mulas. Pun tak dapat ditahannya.
"Saya sudah merasakan mules saat itu, tidak kuat akhirnya lahir di sana (gang)," kata Anna.

Sang suami, Sutrisna, saat itu sedang bekerja sehingga tak sempat menolong istrinya tersebut.
Beruntung, warga sekitar bersama polisi dan bidan setempat membantu Anna melahirkan.
"Saya dibantu warga, polisi, dan bidan. Bidannya langsung memotong tali pusarnya," jelas Anna.
Seorang polisi Bhabinkamtibnas Karang Anyar Aiptu Sucipto yang membantu Anna ke tempat bidan setempat.
Bayi tersebut, kata Anna, belum diberikan nama.
Inginnya Sucipto yang memberikan nama bayi perempuan tersebut.
"Bayi ini belum ada namanya. Pak Sucipto kali tuh yang mau kasih namanya," kata Anna. (Surya/TribunJakarta/Rizky)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Modal Nekat, Kisah Kepala Desa Bantu Persalinan Wanita di Pinggir Jalan: Kami Semua Panik