Anggota DPRD Kepri Tanggapi Pelaksanaan PPDB, Ririn : Tetap Perhatikan Protokol Kesehatan

Dalam pelaksanaan PPDB ini, ada beberapa sekolah yang mengikuti penerimaan siswa melalui daring yang telah dipersiapkan oleh Dinas Pendidikan Kepri, n

Editor: Eko Setiawan
ist
PPDB Kepri dimulai pada 29 Juni 2020 

Tanggapan Anggota DPRD Kepri, Ririn Warsiti, terhadap Pelaksanaan PPDB SMA/SMK 2020

TRIBUNBATAM.id, Batam - Anggota Komisi IV DPRD Kepri, Ririn Warsiti, menanggapi rencana pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang SMA, SMK, dan SLB pada 29 Juni mendatang.

Dalam pelaksanaan PPDB ini, ada beberapa sekolah yang mengikuti penerimaan siswa melalui daring yang telah dipersiapkan oleh Dinas Pendidikan Kepri, namun ada pulanl yang menjalankan sistem luring (luar jaringan).

Bagi Ririn, hal ini perlu diperhatikan, masalah protokol kesehatan yang diterapkan oleh pihak sekolah bilamana sistem penerimaan siswa secara luring dan tatap muka dilakukan.

"Kami mengimbau agar sistem luring ini dijalankan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan," ujar Ririn.

Permintaan Anggota DPRD Kepri ini kemudian langsung dijawab oleh Sekretaris Panitia PPDB Kepri, Arif. Ia menyatakan, meskipun ada beberapa sekolah yang menerapkan sistem luring, namun Pemerintah tetap mengimbau agar sekolah-sekolah tersebut sebisa mungkin menciptakan inovasi penerimaan peserta didiknya melalui daring secara mandiri.

"Meskipun tidak ikut situs online PPDB secara daring, namun kita imbau sekolah-sekolah agar meminimalkan tatap muka di sekolah, misalnya bisa menggunakan milis atau whatsapp," jawas Arif.

Selain daripada imbauan tersebut, Ririn juga berharap agar rombongan belajar (rombel) tetap harus disesuaikan dengan kapasitas ruang belajar yang tersedia. Contohnya seperti tahun lalu, ungkapnya, ada sekolah yang menambah jumlah rombel, sehingga fasilitas ruang laboratorium yang seharusnya dipergunakan untuk penelitian, dipakai sebagai ruang kelas.

"Jangan pernah memaksakan jumlah peserta didik yang membludak dengan kapasitas ruang kelas, sebab semakin banyak peserta didiknya, semakin rendah kualitas pendidikannya," tambah Ririn.

Menurutnya, penting pula diberikan sosialisasi kepada peserta didik atau wali murid, bahwa sekolah-sekolah swasta juga dapat menjadi opsi pendidikan yang berkualitas, agar peserta didik tidak hanya menumpuk di sekolah negeri saja. (TRIBUNBATAM.id/Hening Sekar Utami)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved