GOOGLE DOODLE
Google Doodle Hari Ini Rayakan Subak Bali, Warisan Budaya Dunia Terdaftar di UNESCO
Subak dianggap sebagai cerminan dari filosifi kuni Bali Tri Hita Karana yang secara longgar diartikan sebagai "Tiga hal yang sebabkan kesejahteraan"
Penulis: Mairi Nandarson | Editor: Mairi Nandarson
TRIBUNBATAM.id, SUBAK - Hari ini, Senin, 29 Juni Google menampilkan gambar persawahan dengan seorang petani duduk di pondok.
Sawah membentuk tulisan Google itu adalah doodle yang dibuat untuk merayakan Subak Bali yang ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia UNESCO.
Gambar Google Search hari ini (29/6/2020) yang menggambarkan petani mengawasi persawahan dibuat oleh Hana Augustine.
• Hasil Liga Italia Parma vs Inter Milan, Duo Gol Jelang Laga Usai Menangkan Inter Milan
• Hasil Liga Italia AC Milan vs AS Roma, Ante Rebic - Hakan Calhanoglu Cetak Gol, Milan Menang
• Hasil, Klasemen, Top Skor Liga Inggris Setelah Chelsea Menang, Liverpool Juara, Jamie Vardy 19 Gol
Subak merupakan salah satu tradisi masyarakat Bali dalam mengatur irigasi dan manajemen pengairan sawah secara tradisional.
Unesco sudah memasukkan Subak sebagai salah satu warisan budaya dunia pada 2012 tepatnya pada 29 Juni.
Selain infrastruktur irigasi, Subak juga merupakan tradisi sosial irigasi masyakat Bali.
Subak dianggap sebagai cerminan dari filosifi kuni Bali Tri Hita Karana yang secara longgar diartikan sebagai "Tiga hal yang sebabkan kesejahteraan".
Jaringan kanal, terowongan, dan bendungan yang dibuat memungkinkan orang-orang di pulau Bali untuk mempertahankan sawah yang subur dan hidup dalam simbiosis dengan alam selama lebih dari seribu tahun.
Kata subak merujuk tidak hanya pada infrastruktur irigasi, tetapi juga pada tradisi sosial koperasi yang mengelilinginya.
Melalui sistem ini, pasokan air yang terbatas dikelola secara damai melalui sekitar 1.200 kolektif petani individu.
Subak dianggap sebagai cerminan dari filosofi Bali kuno Tri Hita Karana, yang secara longgar diterjemahkan menjadi "tiga penyebab kesejahteraan" dan menggambarkan cita-cita kerohanian, antarpribadi, dan harmoni alami.
Ketiga penyebab kesejahteraan tersebut adalah hubungan harmonis manusia dengan Tuhan, hubungan harmonis dengan sesama manusia, dan hubungan harmonis antara manusia dengan alam dan lingkungannya.
Menurut situs pemerintah daerah buleleng, kata Subak tertulis dalam prasasti Pandak Bandung yang bertuliskan tahun 1072 Masehi.
Subak mampu bertahan selama lebih dari satu abad karena masyarakatnya taat kepada tradisi leluhur.
Pembagian air dilakukan secara adil dan merata, segala masalah dibicarakan dan dipecahkan bersama, bahkan penetapan waktu menanam dan penentuan jenis padi yang ditanam pun dilakukan bersama.