PPDB KEPRI
SMAN 1 Karimun Siapkan 5 Operator untuk PPDB Online, Jika Ada Kesalahan Input Data Akan Ditelepon
Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Karimun, Alta Petra mengatakan, pihaknya telah menyiapkan 5 operator yang akan membantu para pendaftar saat PPDB online
Kedatangan mereka rata-rata untuk memastikan apakah data sudah masuk di sistem.
Ada juga sebagian orangtua calon siswa yang memang sama sekali belum paham terkait tahapan pendaftaran online dan langsung menanyakan ke panitia PPDB di sekolah.
"Mau memastikan saja, apakah data anak saya sudah masuk di sistem setelah saya daftarkan melalui online. Intinya kalau sudah datang ke sekolah itu, kita sudah enak dapat informasinya dan tenang," terang Sri, orangtua calon siswa.
• Datangi Kantor Anies Baswedan untuk Konten YouTube, Ahmad Dhani Dapat Informasi Penting
Sementara itu, Kepala SMAN 1 Toapaya Bintan, Abdul Jamil mengatakan, di hari pertama PPDB serentak tingkat SMA hari ini, untuk calon siswa baru yang mendaftar sudah sebanyak 81 orang hingga pukul 10:30 WIB.
Dari 81 orang itu, ada sebanyak 60 orang yang mendaftar secara mandiri melalui online tanpa datang ke sekolah.
Sedangkan yang mendaftar melalui online dan tetap datang ke sekolah untuk memastikan apakah datanya sudah masuk dan kurang paham tahapan pendaftaran ada sekitar 20 orang.
"Jadi intinya di tengah kita buka PPDB melalui online, masih ada orangtua dan calon siswa baru yang datang langsung ke sekolah untuk mendaftar, khususnya memastikan datanya sudah masuk atau tidak di sistem,"katanya.
Abdul Jamil juga menuturkan, untuk melayani masyarakat yang kurang paham dan membutuhkan bantuan untuk PPDB melalui online, pihaknya sudah menyediakan 6 operator di sekolah.
Pasalnya, dia sudah memprediksi akan ada sebagian calon siswa baru dan orangtua bakal datang ke sekolah.
"Jadi kita sudah persiapkan jauh-jauh hari sebelum PPDB dimulai,"ujarnya.
Abdul Jamil mengatakan, di tengah pandemi Covid-19 saat ini, pihaknya juga tidak lupa menerapkan protokol kesehatan guna mengantisipasi penyebaran Covid-19 di sekolah.
Yakni dengan menyediakan tempat cuci tangan, pengukur suhu dan handsanitizer.
"Jadi sekuriti kita yang akan mengukur suhu tubuh orangtua dan calon siswa baru yang datang ke sekolah, dan menyemprotkan hand sanitizer ke tangan. Kita juga memastikan agar orangtua dan calon siswa baru mengunakan masker, jika tidak pakai tidak dapat masuk ke bagian pelayanan sekolah,"terangnya.
Abdul Jamil menambahkan, bahwa untuk kuota yang di sediakan sebanyak 5 ruang kelas dengan jumlah calon siswa baru yang akan di terima sebanyak 180 orang.
Namun, dia memprediksi bakal ada lonjakan calon siswa baru dari kuota yang disediakan sekolah yang dipimpinnya.