TRIBUN WIKI
Ternyata Warna Asli Matahari Putih Lho! Simak Penjelasannya Kenapa Jadi Terlihat Kuning
Jika dilihat dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (International Space Station/ISS) atau bulan, warna asli matahari terlihat putih.
TRIBUNBATAM.id - Matahari merupakan pusat tata surya yang bisa kita saksikan dari bumi.
Matahari mulai nampak pada pagi hari saat terbit, dan mulai menghilang pada sore hari saat tenggelam.
Umumnya, kita melihat matahari berwarna kuning hingga jingga.
Padahal, itu bukanlah warna asli matahari.
Adapun warna matahari yang sesungguhnya adalah putih.
Jika kita melihat matahari dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (International Space Station/ISS) atau bulan, maka warna asli matahari akan terlihat.
Mengapa matahari terlihat berwarna kuning?
Ada alasan di balik penglihatan kita yang membuat matahari nampak kuning saat siang hari dan menjadi oranye saat terbit atau tenggelam.
Itu karena kita melihat matahari melalui filter atmosfer Bumi.
• Jerawat Akibat Hormon Paling Susah Sembuh, Apa Bedanya dengan Jerawat Biasa?
Melansir Thoughtco, pada dasarnya matahari memiliki semua warna yang dicampur menjadi satu.
Dalam pandangan manusia percampuran warna ini akan ditangkap sebagai warna putih.
Jika melihat matahari melalui prisma, maka kita dapat melihat seluruh rentang panjang gelombang cahaya.
Contoh dari bagian spektrum matahari yang terlihat adalah pada pelangi.
Masing-masing warna-warna pelangi memiliki panjang gelombang yang berbeda.
Ketika seluruh warna dijadikan satu, akan menjadi putih.
Tapi atmosfer Bumi merubah warna asli matahari dengan menghamburkan cahaya di wilayah gelombang pendek, seperti biru dan ungu.
Efeknya dikenal dengan 'hamburan Rayleigh'.
Hamburan warna pada gelombang pendek oleh molekul atmosfer Bumi inilah yang membuat warna langit menjadi biru.
Sementara ada warna dengan gelombang panjang seperti merah, oranye, dan kuning.
Ketika biru dan ungu sudah tersebar dan dibiaskan di langit, jadi warna yang tersisa akan berkumpul.
Ini mengapa warna matahari yang terlihat oleh kita rata-rata berubah menjadi merah, meski warna pada cahaya matahari tidak sepenuhnya hilang.
Bila melihat melalui lapisan atmosfer yang lebih tebal yakni saat terbit dan terbenam, warna matahari tampak lebih oranye atau merah.
Sementara ketika dilihat melalui lapisan udara tertipis di tengah hari, matahari tampak paling dekat dengan warna aslinya, namun masih terlihat warna kuning.
Di sisi lain, asap dan kabut juga berperan dalam meyebarkan cahaya sehingga dapat membuat warna matahari tampak lebih oranye atau merah.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rahasia Alam Semesta: Warna Matahari Bukan Kuning tapi Putih, Kok Bisa?".