Mulai Bangkit Usai Pandemi, Laba Perusahaan Industri China Naik 6 Persen di Mei 2020
China mencatat total laba para perusahaan di negaranya mengalami kenaikan pada Mei 2020 lalu. Angka kenaikannya sebesar 6 persen. Apa penyebabnya?
TRIBUNBATAM.id, BEIJING - China mencatat total laba para perusahaan di negaranya mengalami kenaikan pada Mei 2020 lalu.
Angka kenaikannya sebesar 6 persen menjadi 582,3 miliar yuan atau setara 82 miliar dolar Amerika Serikat (AS).
Lantas apa yang menyebabkan kenaikan ini?
Ini menandai kenaikan secara tahunan atau year on year (yoy) pertama, sejak dimulainya pandemi virus Corona (Covid-19).
Seperti yang dilaporkan media di Hong Kong pada hari Minggu lalu, mengutip data dari China Biro Statistik Nasional (NBS).
Menurut surat kabar South China Morning Post (SCMP), mengutip NBS, kenaikan laba industri ini bisa menjadi konsekuensi dari penurunan harga pembelian yang signifikan untuk produk industri serta pemuatan ulang dari beberapa sektor pasca pandemi.
• Penuh Kontroversi, China Akhirnya Loloskan UU Keamanan Nasional Hong Kong. Partai Milenial Bubar
Termasuk di antaranya pemrosesan minyak bumi, tenaga listrik, bahan kimia industri dan baja.
"Meskipun laba perusahaan-perusahaan industri pada Mei bergerak positif dengan adanya pertumbuhan untuk pertama kalinya sejak awal tahun ini, permintaan pasar masih lemah karena di bawah pengaruh pandemi.
Perlu pengamatan lebih lanjut untuk melihat apakah pemulihan laba dapat berlanjut," kata Statistik senior NBS Zhu Hong.
Dikutip dari laman Sputnik News, Selasa (30/6/2020), secara keseluruhan dalam lima bulan pertama 2020, laba industri turun sebesar 19,3 persen dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.
Dari sisi kepemilikan, laba perusahaan industri milik negara turun 39,3 persen secara tahunan dari Januari hingga Mei 2020 menjadi 440,2 miliar yuan.
Angka ini mengalami penurunan cukup tinggi jika dibandingkan dengan penurunan laba di perusahaan industri sektor swasta sebesar 11 persen.
Ini menandakan terjadinya sedikit peningkatan dari penurunan secara keseluruhan sebesar 27,4 persen yoy selama empat bulan pertama.
China Uji Ribuan Sampel Makanan Terhadap Covid-19, Semua Tunjukkan Hasil Negatif
China kembali melaporkan penemuan klaster virus Corona atau Covid-19 usai longgarkan lockdown.