Kunjungan Wisman ke Indonesia Lewat Karimun Anjlok 100 Persen Karena Corona, Batam?

Kepala BPS RI Suhariyanto mengatakan, kunjungan wisman ke Indonesia secara keseluruhan anjlok akibat dampak Corona

Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.ID/ROMA ULY SIANTURI
Ilustrasi, sejumlah penumpang baru tiba dari Malaysia di Pelabuhan Internasional Batam Center beberapa waktu lalu. BPS mencatat, Pelabuhan Batam masih menunjukkan peningkatan jumlah wisman secara bulanan meski secara tahunan tuurn karena Covid-19 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Republik Indonesia Suhariyanto mengatakan, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia secara keseluruhan anjlok akibat dampak Corona.

Hal itu ia sampaikan dalam acara konferensi pers virtual, Rabu (1/7/2020) lalu.

"Berdasarkan pintu masuk utama dari moda transportasi pesawat udara, BPS mencatat penurunan jumlah wisman di tiga bandara besar hampir menyentuh 100 persen.

Jumlah wisman di Bandara Soekarno Hatta anjlok 99,75 persen secara tahunan dan 5,28 persen secara bulanan," katanya.

Lalu, penurunan jumlah wisman di Bandara Ngurah Rai jeblok persen secara tahunan dan 87,55 persen secara bulanan. Begitu juga dengan di Bandara Juanda merosot 99,92 persen secara tahunan dan 42,86 persen secara bulanan.

Ajak Anak- Anak, Ini Cara Polres Karimun saat HUT Bhayangkara ke-74

Oknum Polisi Kasus Narkoba Terancam Dihukum Mati, Kapolres Tanjungpinang: Tak ada Tebang Pilih

Penurunan jumlah wisman juga terasa di pintu utama moda transportasi laut. Misalnya, di Pelabuhan Tanjung Balai Karimun Kepulauan Riau turun 100 persen secara tahunan dan bulanan.

Menurutnya, hanya Pelabuhan Batam yang masih menunjukkan peningkatan jumlah wisman secara bulanan sebesar 58,69 persen, meski secara tahunan turun 98,76 persen.

"Wisman yang datang ke Batam ini adalah wisman dari Malaysia, tapi secara keseluruhan performa wisman memang terdampak sekali karenaCcovid-19," ucapnya.

Sementara jumlah wisman di jalur darat, turun 100 persen secara tahunan di Atambua, 99,84 persen di Entikong, dan 97,34 persen di Aruk.

Berdasarkan porsinya, sumbangan jumlah wisman via darat mencapai 70,1 persen dari total wisman. Sedangkan wisman dari jalur laut 29,6 persen dan jalur udara 0,3 persen.

Berdasarkan negara asal, penurunan jumlah wisman tertinggi berasal dari Kuwait dan Yaman mencapai 100 persen secara tahunan. Lalu, wisman Perancis ke Indonesia turun 99,36 persen Papua Nugini 80,43 persen, Malaysia 73,84 persen, dan Timor Leste 17,05 persen.

Secara bulanan, jumlah wisman dari Singapura turun 35,66 persen, Jepang 35,61 persen, dan Australia 26,43 persen. "Tapi masih ada beberapa wisman yang datang ke Indonesia berasal dari Afrika Selatan, meski jumlahnya kecil. Demikian juga dari Belanda dan Kanada, meski jumlah absolutnya cuma beberapa orang, belum terlalu besar," terangnya.

Secara kumulatif, jumlah wisman yang datang ke Tanah Air sebanyak 2,92 juta pada Januari-Mei 2020. Jumlah itu turun 53,36 persen dibandingkan Januari-Mei 2019.

Ke depan, Suhariyanto melihat tren jumlah wisman masih akan rendah karena aktivitas dan mobilitas masyarakat di berbagai negara belum benar-benar kembali seperti kondisi normal. Maka dari itu, sektor wisata nasional kelihatannya akan lebih mengandalkan wisatawan domestik. "Kalau domestik sudah terlihat beberapa tempat hiburan mulai dibuka," tuturnya.

(tribunbatam.id/Leo Halawa)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved