Mahathir Mohamad Tegaskan Anwar Ibrahim Tak Bisa Jadi PM Malaysia: Dia Tidak Populer

Mahathir Mohamad kembali angkat bicara terkait Anwar Ibrahim jika ingin menjadi Perdana Menteri Malaysia selanjutnya. Ia menyinggung soal tak populer.

The Straits Times
Mahathir Mohamad dan Wan Azizah Ismail. Mahathir tegaskan Anwar Ibrahim tidak bisa menjadi PM Malaysia. Lantas apa alasannya? 

Mahathir dikeluarkan dari Partai Bersatu

Sebelumnya diberitakan, Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad dikeluarkan dari keanggotaan Partai Pribumi Bersatu (Partai Bersatu).

Hal tersebut tertuang dalam surat pengurus Partai Bersatu yang ditujukan ke Mahathir yang beralamatkan di Yayasan Kepemimpinan Perdana, Putrajaya, Kamis (28/5/2020).

Surat dengan perihal kedudukan keanggotaan sebagai anggota Partai Bersatu di bawah pasal 10.2.2 dan 10.2.3 undang-undang partai tersebut ditandatangani oleh Sekretaris Partai Bersatu, Kapten Muhammad Suhaimi Bin Yahya dengan tembusan Presiden dan Sekjen Partai Bersatu.

Surat pada 15 Mei 2020 itu menginformasikan kedudukan kursi Mahathir di parlemen adalah di blok yang tidak mendukung pemerintah Perikatan Nasional yang dipimpin Perdana Menteri Muhyiddin Yassin merangkap Presiden Partai Bersatu.

Dalam sidang parlemen pada 18 Mei 2020, Mahathir juga telah menyertai dan duduk dengan partai oposisi.

Maka dari itu diinformasikan menurut pasal 10.2.2 dan 10.2.3 Undang-Undang Partai Bersatu keanggotaan Mahathir adalah terhenti serta merta.

Sementara itu media officer Mahathir, Sufi ketika dikonfirmasi melalui grup WhatsApp mengatakan saat dirinya meninggalkan kantor surat tersebut belum terlihat.

"Saat kami semua meninggalkan kantor malam ini, surat fisik belum terlihat," ujarnya.

Sedangkan orang dekat Muhyiddin Yassin ketika dikonfirmasi kebenaran surat tersebut membenarkannya.

Mahathir Mohamad Turun Jabatan, Ungkap Tak Bermaksud Beri Jalan Bagi Anwar Ibrahim

Ketegangan antara politisi Malaysia yakni Mahathir Mohamad dengan Anwar Ibrahim terus berlanjut.

Terbaru, Dr Mahathir Mohamad angkat bicara terkait turunnya jabatan sebagai calon Perdana Menteri dari Pakatan Harapan (PH).

Mantan Perdana Menteri Malaysia itu mengatakan dengan mundur, bukan berarti memberi jalan bagi Datuk Seri Anwar Ibrahim untuk menduduki jabatan tersebut.

Dilansir Malay Mail pada Jumat (26/6/2020) Mahathir yang dikenal dengan panggilan Dr M mengatakan pada Asia Times bahwa apakah Anwar menjadi Perdana Menteri atau tidak, itu akan bergantung pada dukungan dari antara anggota parlemen.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved