KPOP IDOL
Mina Eks AOA Ngaku 10 Tahun Dibully Mantan Rekan Member, Bongkar Bukti Mengarah ke Sang Leader Jimin
Mina eks AOA mengaku dibully selama 10 tahun berkarier menjadi idol K-Pop.
Tapi, setelah mendengar suara unnie, aku merasa akan ada keributan lagi sehingga aku bahkan tidak bisa pergi ke ruang latihan. Pada hari itu, aku mencoba bunuh diri. Aku pikir itu adalah kesalahan terbesar yang aku lakukan. Jadi, sekarang aku sudah selesai mengungkapkan semua hal yang saya lakukan salah.
Unnie, haruskah aku mengungkapkan lebih banyak cerita, atau tidak? Ada begitu banyak hal yang menjengkelkan untuk menuliskan semuanya.
• Ahok Bantah Selingkuh Dulu sama Puput Sebelum Ceraikan Veronica, BTP Bongkar Fakta Ini: Gue Gak bego
• Sekuriti di Tangsel Cabuli 4 Anak, Pelaku Mengaku Dicerai Istri
Kamu mengatakan itu semua hanya fiksi, tapi jika kamu memiliki hati nurani... Kenapa aku harus menghapusnya? Silakan dan katakan ini fiksi - akan ada cukup banyak orang di sekitarmu yang akan tercengang.
Ah, tapi aku rasa kamu bilang kamu tak mengingatnya dan bahwa kamu tidak seburuk itu? Wow, pasti luar biasa bisa menghapus ingatanmu dengan baik.
Mereka mengatakan orang-orang yang berbicara buruk tentang seseorang tidak mengingatnya. Tolong hapus juga ingatanku, unnie. Aku mohon.
Kemudian (ada) lagi, unnie tidak akan merasa bersalah bahkan setelah melihat pergelangan tanganku, 'kan? Mungkin kamu sedang berpikir, ucapkan di depanku."
Setelahnya, Mina mengunggah foto yang menunjukkan pergelangan tangannya penuh bekas luka.
Mina mengaku tidak ingin mendapatkan ganti rugi atas depresi yang dideritanya akibat bullying.
Ia hanya menginginkan Jimin mengakui kesalahannya dan meminta maaf.

"Unnie, itu terlalu menakutkan dari sebuah cerita untuk menyebutnya fiksi. Aku pergi untuk merawat bekas luka sebanyak 3-4 kali. Tapi unnie, ingatakan tidak memudar. Aku menjadi gila setiap hari.
Jimin unnie - hukum? Tuntutan hukum? Aku tidak punya uang melakukan hal itu. Aku tidak bisa.
Kompensasi kerusakan mental? Aku tidak membutuhkan semuanya dan aku tidak berniat untuk mendapatkannya.
Aku hanya merasa begitu sangat tidak adil bahwa aku dirusak olehmu. Rasanya sakit dan aku mengalami kesulitan.
Yang aku harap hanya agar kamu mengakui kesalahanmu, di depanku. Hanya satu permintaan maaf yang tulus.
Kamu menyiksa hidupku.. Aku menderita setiap hari saat membuka mata. Tapi, aku harus menjadi tulang punggung keluarga.