TRIBUN WIKI

Mengenal Demam Babi Afrika yang Sebabkan 878 Babi di Palembang Mati, Bisa Menular ke Manusia?

878 ekor babi yang dipelihara di peternakan Talang Buruk, Palembang diduga mati karena terinfeksi demam babi afrika atau African Swine Fever (ASF).

TRIBUN MEDAN/RIZKI CAHYADI
ilustrasi peternakan babi - ratusan babi di Palembang mati karena virus 

TRIBUNBATAM.id - Ratusan ekor babi di Palembang mati mendadak secara berkala.

Babi berjumlah 878 ekor yang dipelihara di peternakan Talang Buruk itu diduga mati karena terinfeksi demam babi afrika atau African Swine Fever (ASF).

Melansir Tribunsumsel.com, Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Sumatera Selatan, drh Jafrizal mengatakan bahwa babi tersebut berasal dari Medan dan Lampung tanpa izin masuk ke Palembang.

"Kalau melihat cirinya, babi-babi itu memang diduga kena demam babi Afrika," kata Jafrizal, Sabtu (4/7/2020).

Kematian babi secara berangsur itu ternyata sudah terjadi sejak Maret 2020.

Sebelumnya, dikabarkan bahwa sejak bulan Agustus 2019 sampai awal Desember 2019, sudah ada 20.500 ekor babi yang mati di Sumatera Utara.

Berdasarkan pengamatan gejala klinis di lapangan, perubahan patologi, dan pengujian laboratorium di Balai Veteriner Medan menunjukkan sejumlah sampel memang positif terhadap virus African Swine Fever (ASF).

Pengujian tersebut dilakukan menggunakan RT PCR terhadap sampel darah dan organ yang berasal dari babi yang mati.

Apa itu ASF?

ASF merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus ASF dari genus Asfivirus dan famili Asfaviridae.

Penyakit ini berbeda dengan penyakit kolera babi atau hog cholera atau Classical Swine Fever (CSF), yang juga disebabkan oleh virus.

Virus ASF dan CSF adalah 2 jenis yang berbeda.

Virus CSF berasal dari genus Pestivirus dan famili Flaviviridae.

Namun kedua penyakit tersebut (CSF dan ASF) tidak dapat diobati dengan antibiotik karena bukan disebabkan oleh bakteri.

Penularan virus ASF

Banyak cara yang bisa membuat virus ASF ini menyebar antar babi, yaitu:

- Kontak antar babi yang sakit dan yang sehat

- Kontak dengan cairan yang keluar dari babi sakit atau mati, seperti air kencing, kotoran, air liur dan darah

- Virus ASF ini juga dapat menginfeksi babi melalui pernapasan dan mulut atau ingesti makanan atau minuman

- Lewat kontak babi yang sehat dengan manusia, melalui peralatan, pakaian, sepatu atau alas kaki dan makanan yang telah tercemar virus babi yang sakit atau mati

- Dapat ditularkan pula melalui caplak dari genus Ornithodoros

Namun, pada saat itu ditegaskan bahwa penyakit ASF hanya menyerang atau menjadi penyakit pada babi.

Tidak akan menginfeksi hewan ternak lainnya, atau manusia.

Gejala penyakit ASF

Ada beberapa gejala yang dapat terlihat secara jelas pada babi yang terinfeksi ASF, seperti berikut.

- Demam tinggi

- Lesu

- Tidak mau makan

- Kulit kemerahan pada daun telinga dan bagian tubuh lainnya

- Muntah kuning sampa dengan berdarah

- Semua tanda di atas juga diikuti dengan kematian babi dalam jumlah banyak.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apa Itu African Swine Fever, Penyebab 878 Babi di Palembang Mati Mendadak?". 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved