PASIEN CORONA DI BATAM SEMBUH

Lagi, Lima Pasien Corona di Batam Sembuh, Semuanya Dirawat di RSKI Covid-19 Galang

Sesuai dengan hasil tes swab dari BTKLPP, pasien nomor 115, 156, 161, 213, dan 217 memperoleh dua hasil akhir negatif.

Editor: Dewi Haryati
FREEPIK.COM
ilustrasi pasien corona sembuh. Ada lima pasien positif Covid-19 di Batam dinyatakan sembuh, Senin (6/7/2020) 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Selain merilis penambahan kasus positif Covid-19, Tim Gugus Tugas Covid-19 Batam juga merilis data kesembuhan pasien.

Dari rilis itu, ada penambahan lima pasien sembuh dari Covid-19.

Sesuai dengan hasil tes swab dari BTKLPP, pasien nomor 115, 156, 161, 213, dan 217 memperoleh dua hasil akhir negatif. Maka dari itu, kelima pasien yang dirawat di RSKI Covid-19 di Pulau Galang, Batam, Kepri tersebut dapat dinyatakan sembuh dari Covid-19.

Berikut riwayat pemeriksaan kelima pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh;

1. Pasien 115

Nn. Yediya Anne Rivera (20) adalah seorang mahasiswa yang tinggal di Kecamatan Batam Kota.

Peringatan Dini BMKG Besok, 7 Juli, Awas Gelombang Tinggi Capai 2 Meter di Anambas, Bintan & Lingga

Amerika Pamer Kekuatan di Laut China Selatan, Turunkan 2 Kapal Induk di Depan Pasukan China

Ia menjalani sembilan kali tes swab dengan hasil sebagai berikut:

28 Mei: Positif
9 Juni: Positif
12 Juni: Negatif
17 Juni: Positif
22 Juni: Positif
24 Juni: Positif
28 Juni: Positif
2 Juli: Negatif
5 Juli: Negatif

2. Pasien 156

Ny. Yunke Fitri (36) adalah seorang Ibu Rumah Tangga yang tinggal di Kecamatan Nongsa.

Ia telah menjalani tujuh kali tes swab dengan riwayat sebagai berikut:

4 Juni: Positif
10 Juni: Positif
18 Juni: Negatif
22 Juni: Positif
27 Juni: Positif
2 Juli: Negatif
5 Juli: Negatif

3. Pasien 161

Ny. Sutarmi (57), adalah penjual jamu gendong di Kecamatan Batuampar.

Adapun riwayat pemeriksaan swab yang bersangkutan sebanyak tujuh kali, sebagai berikut:

9 Juni: Positif
15 Juni: Negatif
17 Juni: Positif
24 Juni: Positif
28 Juni: Positif
1 Juli: Negatif
5 Juli: Negatif

4. Pasien 213

Tn. Yinyou Guo (37) adalah Tenaga Kerja Asing (TKA) di PT. FCS Kabil.

Ia tinggal di Mess Perusahaan di Kecamatan Nongsa.

Yang bersangkutan telah menjalani tes swab sebanyak tiga kali, dengan rincian sebagai berikut:

23 Juni: Positif
2 Juli: Negatif
5 Juli: Negatif

5. Pasien 217

Tn. Reza Putra Wahyudi (24), adalah seorang karyawan perfileman yang tinggal di Kecamatan Nongsa.

Ia telah menjalani tes swab sebanyak tiga kali, dengan riwayat sebagai berikut:

24 Juni: Positif
2 Juli: Negatif
5 Juli: Negatif

Dengan memperoleh dua hasil tes swab negatif secara berturut-turut, maka kelima pasien tersebut dinyatakan sembuh dan boleh pulang dari rumah sakit.

"Saat ini kondisi yang bersangkutan semua dalam keadaan sehat dan stabil dan sedang mempersiapkan diri untuk isolasi mandiri selama 14 hari," ujar Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kota Batam, Muhammad Rudi, Senin (6/7/2020).

Reinfeksi

Kasus positif Covid-19 di Batam bertambah lagi. Tim gugus tugas Covid-19 Batam merilis data terbaru perkembangan Covid-19 di Batam, Senin (6/7/2020).

Dari rilis itu, ada penambahan satu kasus positif. Seorang laki-laki berinisial "Tn. DH" dinyatakan positif Covid-19, pada Senin oleh Tim Gugus Tugas Covid-19 Batam.

Temuan ini berdasarkan hasil pemeriksaan swab dari BTKLPP.

Dalam kasus ke-241 ini, pasien sebenarnya adalah pasien reinfeksi yang sebelumnya terkonfirmasi positif dengan nomor kasus 181. Ia telah dinyatakan sembuh pada tanggal 20 Juni 2020 lalu dan tengah menjalani isolasi mandiri di kediamannya selama 14 hari.

Namun, pada 30 Juni 2020, pria yang bekerja sebagai karyawan BUMN di Pekanbaru, Riau, ini melakukan pemeriksaan swab lagi di RS Budi Kemuliaan Batam untuk keperluan penerbangan.

 Hari Ketujuh Verifikasi Faktual, KPU Batam Sudah Periksa 30.107 Syarat Dukungan Rian Ernest  

 Update Kasus Corona di Kepri Senin (6/7/2020), OTG 9471, Positif 281, Paling Tinggi Batam

Hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Laboratorium Klinik Prodia Batam yang diterima pada hari ini menyimpulkan, yang bersangkutan kembali terkonfirnasi positif Covid-19.

Padahal, pasien mengaku bahwa selama isolasi mandiri di hari sebelumnya, ia tidak pernah keluar dari rumahnya yang terletak di Kecamatan Sekupang tersebut.

Saat ini, kondisi yang bersangkutan dalam keadaan stabil dan tidak merasakan adanya gangguan kesehatan yang berarti, serta dalam persiapan menjalani karantina di RSKI Covid-19 Galang.

Berdasarkan hasil penyelidikan epidemiologi yang dilakukan oleh Tim Gugus Tugas Covid-19, dapat disimpulkan bahwa masih mungkin terjadinya temuan kasus yang berkaitan dengan kluster yang sudah ada, atau kasus baru di wilayah Batam.

"Selalu diimbau masyarakat untuk tetap mengikuti anjuran Pemerintah dengan menjaga jarak, memakai masker, selalu cuci tangan, makan makanan bergizi, serta berolahraga teratur," ujar Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kota Batam, Muhammad Rudi.

Kadinkes Sebut Tren Covid-19 Menurun

Tim gugus tugas Covid-19 Kota Batam sudah merapid test 14.244 orang warga Batam hingga pertengahan Juni 2020.

Dari jumlah itu, sebanyak 550 orang dengan hasil reaktif Covid-19 sehingga tim mengambil langkah dengan memantau orang yang reaktif tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi menyebutkan, tim gugus tugas covid-19 akan terus merapid test terhadap sejumlah
warga yang ditracing melakukan kontak dengan pasien positif Covid-19.

Kendati demikian, Didi menyampaikan bahwa trend Covid-19 di Batam terus mengalami penurunan.

"Jumlahnya cenderung menurun. Kami mengimbau agar warga Batam tetap memperhatikan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan saat beraktivitas," sebutnya.

Jangan Takut Rapid Test

Masyarakat tidak perlu takut menjalani rapid test Covid-19.

Tes yang dapat diketahui hasilnya dalan waktu sekitar 15 menit ini, tidak langsung menunjukkan bahwa seseorang terpapar virus Corona, melainkan hanya sebagai screening awal.

Hal ini terungkap dalam diskusi bersama seorang Dokter Relawan Tim Bersatu Lawan Covid-19 Provinsi Kepri, Dokter Frianto Ismail.

Ia mengungkapkan, bahwa hasil rapid test hanya memperlihatkan adanya paparan virus di tubuh seseorang, melalui hasil rekatif atau non-reaktif.

Namun, untuk mengetahui jenis virusnya, apakah Covid-19 atau bukan, tetap harus dilakukan Polymerase Chain Reaction (PCR) test atau tes swab.

Masyarakat yang merasakan gejala seperti demam dan batuk berkepanjangan, nyeri sendi, muntah, lemas, diare hingga hilang indera perasa untuk dapat langsung memeriksakan diri melalui rapid test.

"Jika masyarakat mendapatkan ciri-ciri seperti ini, langsung lakukan isolasi mandiri. Makan makanan bergizi, minum air putih yang banyak, konsumsi vitamin, dan olahraga selama 12 hari. Kalau gejala masih ada, setelah itu baru ke rumah sakit untuk melakukan rapid test," jelas seorang dokter relawan lainnya, yaitu Dokter Ary Geusterhy Andry Panjaitan.

Dalam program Tim Bersatu Lawan Covid-19 (BLC) Kepri-Batam yang berfokus pada kegiatan pembagian masker, sosialisasi serta pendampingan psikis bagi masyarakat terdampak Covid-19.

Untuk dapat mensosialisasikan perihal Covid-19 di tengah masyarakat, Tim BLC Kepri-Batam, yang diketuai oleh Buralimar menyebutkan, saat ini program dilaksanakan dengan kunjungan rutin ke lapangan.

Kegiatan tahap awal adalah membagikan masker gratis dan pendampingan kepada masyarakat.

"Kami membagi dua tim setiap harinya untuk hadir di tengah masyarakat. Terutama dalam memberikan sosialisasi dan informasi serta edukasi mengenai Covid-19 dan penanganannya," ujar Buralimar saat memantau Tim BLC melakukan kunjungan di Perumahan Taman Raya 2, dan Perumahan Pondok Graha Batam, Tanjungpiayu, Sabtu (4/7).

Di dalam kesempatan itu, Dokter Frianto Ismail mengajak masyarakat agar tidak panik dan takut.

Menurutnya, Covid-19 paling berbahaya apabila menular kepada orang yang memiliki penyakit bawaan seperti ginjal, jantung, diabetes, dan lainnya.

"Oleh karena itu kita harus tetap waspada akan bahaya Covid-19, tapi juga tidaj boleh terlalu takut dan panik meski vaksinnya belum ditemukan. Kita harus bertekad menerapkan pola hidup bersih dan sehat serta selalu menerapkan protokol kesehatan," imbau Dokter Frianto.

Ungkap Mahalnya Biaya Rapid Test

Akibat pandemi global Covid-19, maskapai penerbangan tak memperbolehkan calon penumpangnya terbang sembarangan. Begitu juga di Bandara Hang Nadim Batam.

Sebelum terbang, setiap calon penumpang wajib menyertakan surat kesehatan berupa hasil rapid test atau hasil uji PCR dari petugas kesehatan berwenang.

Akibatnya, penumpang mengeluh. Beberapa di antara mereka mengaku, selain prosedur terbang lebih sulit, mengurus surat kesehatan memerlukan biaya relatif tinggi.

Bahkan, hampir setara harga tiket. Menanggapi ini, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Batam, Didi Kusmajardi pun ikut berkomentar.

Menurutnya, untuk harga minimal rapid test sendiri sekitar Rp 400 ribu.

“Modalnya saja sudah Rp 300 ribu. Belum baju hazmat, spuit (alat suntik), dan sarung tangan,” terangnya kepada Tribun Batam, Rabu (10/6/2020).

Harga itu diakuinya berbeda dengan uji PCR. Untuk uji PCR, seseorang bisa mengeluarkan biaya hingga Rp 2,5 juta.

Sedangkan untuk keakuratan hasil, Didi mengatakan, uji PCR lebih akurat jika dibandingkan dengan hasil rapid test.

“Tapi untuk terbang, cukup rapid test saja. Dan rapid sendiri bisa di semua rumah sakit,” paparnya lagi.

Penyertaan surat kesehatan berupa hasil rapid test atau uji PCR sendiri sesuai Surat Edaran Gugus Tugas Covid-19 Nomor 7 Tahun 2020. Di surat itu disebutkan, perjalanan udara domestik ataupun internasional saat ini dibatasi oleh berbagai persayaratan.

Selain identitas penumpang, calon penumpang jug wajib menyertakan berkas kesehatan sebelum terbang.

(TribunBatam.id/Hening Sekar Utami/Bereslumbantobing/Ichwannurfadillah)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved