KEK di Batam, Total Investasi Nongsa Digital Park dan MRO Batam Aero Technic Rp 22 Triliun
Nongsa Digital Park ( NDP ) dan MRO Batam Aero Technic ( BAT ) menjadi Kawasan Ekonomi Khusus ( KEK ) di Batam.
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Nongsa Digital Park ( NDP ) dan MRO Batam Aero Technic ( BAT ) menjadi Kawasan Ekonomi Khusus ( KEK ) di Batam.
Penetapan KEK di Batam disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga selaku Ketua Dewan Nasional KEK dalam Sidang Dewan Nasional KEK secara online pada Jumat (10/7).
”KEK Nongsa Digital Park dan KEK MRO Batam Aero Technic hari ini kita setujui untuk ditetapkan sebagai KEK, karena telah memenuhi syarat,” kata Menko Ekonomi Airlangga Hartarto dalam keterangan tertulis,Jumat (10/7).
Adapun, kedua KEK tersebut memenuhi persyaratan keberhasilan pengembangan KEK dan diperkirakan dapat menyerap tenaga kerja dan mendorong perekonomian daerah.
Selanjutnya, keduanya akan direkomendasikan pada Presiden Joko Widodo untuk menetapkan kedua KEK melalui Peraturan Pemerintah.
Setelah KEK ditetapkan, KEK tersebut diberikan waktu paling lama 3 tahun sampai KEK siap beroperasi dan dilakukan evaluasi pembangunan setiap tahunnya.
• Pernah Buat Heboh, Bayu Senja Dinyatakan Sembuh Corona di Batam, Total Ada 4 Pasien, Jumat (10/7)
Sementara itu Sekretaris Dewan Nasional KEK Enoh Suharto Pranoto menjelaskan, KEK Nongsa Digital Park diusulkan PT. Taman Resor Internet (PT. Tamarin), salah satu anak perusahaan dari group perusahaan PT. Citra Agramasinti Nusantara atau dikenal sebagai Citramas Group yang telah memiliki pengalaman di bidang pariwisata, industri kreatif & IT, serta Kawasan industri.
KEK Nongsa Digital Park ini memiliki luas lahan 166,45 hektar dengan total investasi Rp 16 triliun.
Bila dirinci, investasi pembangunan kawasan Rp 1,09 triliun sementara investasi tenant Rp 14,908 triliun. Diperkirakan, akan ada sekitar 16.500 tenaga kerja yang akan terserap.
KEK Nongsa Digital Park dinilai siap karena lahan telah dikuasai dan peruntukannnya telah sesuai dengan Perpres No. 87 Tahun 2011.
Sudah ada juga investor yang masuk yaitu PT Kinema untuk IT Apple Academy dan calon investor data center PT. Nexus, D-Town Commercial Center. Infrastruktur kawasan telah terbangun di lahan tahap 1 seluas 91,11 hektare, yaitu marina, resort, studio film, IT office, dan golf course.
KEK Nongsa Digital Park diharapkan menjadi entry point untuk perusahaan IT Internasional dari Singapura dan Manca Negara, ditetapkan menjadi IT Hub Digital Bridge Indonesia ke Singapura & mancanegara.
Menghemat devisa negara dalam bisnis digital hingga Rp 20 hingga Rp 30 triliun per tahun dengan kontribusi terbesar dari sektor data center dan pendidikan Internasional.
”Adanya transfer teknologi di bidang IT sehingga KEK Nongsa Digital Park dapat menjadi pusat pengembangan SDM tenaga IT muda Indonesia menjadi technopreneur,” kata Enoh.
Tak hanya itu, KEK ini pun diharapkan dapat memaksimalkan koneksi internet internasional, karena terdapat 7 kabel FO bawah laut berjarak 2-3 km dari KEK Nongsa Digital Park, yang dapat dimaksimalkan untuk pengembangan data center, industri animasi.
MRO Batam Aero Technic
Selanjutnya, KEK MRO Batam Aero Technic (BAT) diusulkan oleh PT Batam Teknik. Perusahaan ini mulai beroperasi tahun 2014 di Bandar Udara Internasional Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau sebagai perusahaan penyedia jasa perawatan dan perbaikan pesawat (Maintenance, Repair, and Overhaul /MRO). PT Batam Teknik telah berpengalaman dalam melayani MRO untuk pesawat-pesawat Lion Air Group.
KEK ini memiliki luas lahan 30 hektare dengan kegiatan utama industri MRO. Nilai investasinya sebesar Rp 6,2 triliun sampai dengan tahun 2030. KEK ini diproyeksi dapat menyerap tenaga kerja 9.976 orang pada tahun 2030.
Adanya KEK ini diharapkan dapat menghemat devisa 65% hingga 70% dari kebutuhan MRO maskapai penerbangan nasional senilai Rp 26 triliun per tahun yang selama ini mengalir ke luar negeri.
Diharapkan, dalam jangka menengah KEK ini mampu menangkap peluang dari pasar Asia Pasifik yang memiliki sekitar 12.000 unit pesawat dan nilai bisnis sebesar US$ 100 miliar pada tahun 2025.
Status lahan
Kepala BP Batam, HM Rudi mengatakan, kedua lokasi ini, yakni NDP dan MRO Batam Aero Technic sudah jelas status lahan dan kepemilikannya.
"Artinya dengan dua (lokasi) ini disahkan kita harap 1 atau 2 bulan administrasinya akan selesai, dan Pemerintah akan membantu untuk operasionalnya," jelas Rudi di Gedung Marketing BP Batam, Jumat (10/7/2020) di Batam Center.
Lokasi pertama adalah Bandara Hang Nadim. Di lokasi ini akan dibangun KEK untuk Maintenance Repair & Overhaul (MRO) Batam Aero Technic.
Di sana telah disiapkan lahan seluas 30 hektare untuk kegiatan industri MRO. Nilai investasinya mencapai Rp 6,2 triliun dan penyerapan tenaga kerja sejumlah kurang lebih 9.976 tenaga kerja.
"Kalau lah Januari atau Februari MRO mulai jalan, maka kegiatan repair dan pemeliharaan pesawat dapat difokuskan di Batam. Para pilot juga dapat disewa untuk membawa pesawat yang butuh perbaikan. Artinya, ini bisa jadi pemasukan dan objek wisata baru juga," terang Rudi, yang juga merupakan Wali Kota Batam ini.
Persyaratan seperti ketersediaan infrastruktur dan dokumen administrasi telah dilengkapi untuk menjalankan KEK MRO Batam Aero Technic ini.
Selain itu, lahannya juga dikuasai dan peruntukannya telah sesuai dengan Perpres No. 87 Tahun 2011 tentang RTR KSN BBK.
Adapun investor utama yang menunjang kegiatan industri di KEK ini adalah PT. Batam Aero Technic yang telah berpengalaman melayani MRO untuk pesawat-pesawat Lion Air Group.
Perusahaan ini sudah mulai beroperasi di Bandara Hang Nadim Batam sejak tahun 2014.
Lokasi kedua, KEK Nongsa Digital Park diperuntukkan bagi kegiatan pariwisata dan industri Digital Park.
Kawasan ini dibangun di atas lahan seluas 166,45 hektare dengan nilai total investasi Rp 16 triliun; Rp 1,092 triliun dari investasi pembangunan kawasan, dan Rp 14,908 triliun lainnya dari investasi tenan.
Kawasan ini ditargetkan dapat menyerap sekitar 16.500 tenaga kerja. Hingga saat ini, sudah ada kurang lebih 1.395 tenaga kerja yang telah terserap.
Dari segi kesiapan, lahan KEK Nongsa Digital Park juga telah dikuasai dan peruntukannya sama seperti KEK MRO Batam Aero Technic. Dengan infrastruktur kawasan dan dokumen persyaratan yang telah lengkap, KEK Nongsa Digital Park telah menarik investor dari PT Kinema untuk IT Apple Academy dan calon investor data center PT Nexus, D-Town Commercial Center.
"Pengusul untuk Nongsa Digital Park itu dari PT Taman Resor Internet (Tamarin). Progres semua sudah lengkap, tapi sebelum jalan harus kita dudukkan dulu sistemnya gimana. Harus ada satu sistem yang mengontrol arus keluar masuk barang," jawab Rudi.
Manfaat Ekonomi KEK di Batam
Dengan berjalannya dua KEK di Batam ini diharapkan dapat membawa dampak manfaat ekonomi bagi negara.
Dari KEK MRO Batam Aero Technic, tiga poin manfaat ekonomi, sebagai berikut:
1. Menghemat devisa 65-70% dari kebutuhan MRO Maskapai penerbangan nasional senilai Rp 26 triliun per tahun yang selama ini mengalir ke luar negeri.
2. Dalam jangka menengah diharapkan mampu menangkap peluang dari pasar Asia Pasifik yang memiliki sekitar 12.000 unit pesawat dan nilai bisnis sebesar USD 100 miliar pada tahun 2025.
3. Peningkatan kapasitas SDM di bidang industri MRO dan penyerapan jumlah tenaga kerja mencapai 9976 hingga tahun 2025
Sedangkan KEK Nongsa Digital Park dapat membuka peluang manfaat ekonomi, yakni:
1. Sebagai entry point untuk perusahaan IT Internasional dari Singapura dan mancanegara dengan ditetapkannya NDP menjadi IT HUB Digital Bridge Indonesia ke Singapura & mancanegara.
2. Menghemat devisa negara dalam bisnis digital hingga Rp 20-30 triliun per tahun dengan kontribusi terbesar dari sektor data center dan pendidikan Internasional.
3. Adanya transfer teknologi di bidang IT sehingga NDP dapat menjadi pusat pengembangan SDM tenaga IT muda Indonesia menjadi technopreneur.
4. Memaksimalkan koneksi internet Internasional dengan adanya 7 kabel FO bawah laut berjarak 2-3 kilometer dari NDP, yang dapat dimaksimalkan untuk pengembangan Data Center, Industri dan Animasi.
Guna memaksimalkan dampak ekonomi positif tersebut, menurut Rudi, segala aspek penunjang sektor KEK harus dioptimalkan, khususnya infrastruktur dan akses menuju kawasan tersebut.
"Investasi harus bicara secara keseluruhan. Wakil dan Deputi sudah sepakat bahwa seluruh yang menjadi kepentingan investasi itu menjadi prioritas dalam pembangunan. Semua infrastruktur yang menuju ke industri akan kita siapkan," tambah Rudi.(TRIBUNBATAM.id/Hening Sekar Utami)